Part 28

59.5K 4.8K 36
                                    

Brendon, berdeham. "Nanti, ya, Sayang. Nanti pasti kamu dapet adik."

Ayesha mengangguk. "Janji, ya, Pa, Ma?" Keduanya bertukar pandang sebelum akhirnya mengangguk. "Ayes mau tidur sendiri hari ini, Ma, Pa."

"Iya, Sayang. Selamat tidur, ya." Brendon mengusap puncak kepala Ayesha, pun menciumnya. Setelahnya, Adiratna yang melakukannya, pula menarik selimut hingga sedada gadis kecil tersebut.

Mereka pun keluar dari kamar.

"Ya udah, ayo kita ke kamar," kata Brendon, dan Adiratna pun mengangguk. Mereka kemudian berjalan ke sisi yang berbeda membuat Brendon menghentikannya. "Lho, kenapa kamu ke arah sana?"

Adiratna kikuk, ia hanya menunjuk-nunjuk, masih kesulitan berkata apa pun meski kemudian Brendon sadar, ia kelihatan malu sendiri.

"Ah, iya, maaf ... kita belum menikah." Brendon menghela napas panjang. "Selamat tidur, ya, Adiratna."

"Selamat tidur, Brendon."

Dan mereka berpisah, tetapi masing-masing tahu hati mereka sekarang perlahan-lahan mulai menyatu. Pagi-pagi sekali mereka bangun dengan keadaan segar bugar gembira, tetapi siapa sangka kala pagi pagi buta usai mereka selesai membersihkan diri, Brendon menyuruh memakai baju terbaik, dan nyatanya kru syuting datang ke rumah pria itu.

Mereka menuju ke belakang rumah, menyiapkan sebuah tempat memasak serta merta alat panggang, tak lupa ada beberapa kru lain yang tampaknya menjadi aktor dan aktris figuran. Tema di belakang rumah berubah menjadi pesta barbeque.

"Mm ... Brendon?" Adiratna agak gugup, melihat Brendon kini menariknya di tengah-tengah bersamanya di sekitaran pemanggang, serta Ayesha yang kelihatan bahagia.

"Kamu santai saja, Adiratna. Anggap semua kamera tak ada dan kita syuting selayaknya keluarga, kayak kita masak di dapur." Brendon tersenyum ke arahnya, membuat siapa pun kaget melihat wajah tersenyum itu.

Termasuk, wanita itu ....

"Oh, um ...." Adiratna kelihatan tak yakin.

"Jika salah, kita bisa ngulang, bukan live, kok."

Adiratna menghela napas panjang, ia kemudian menatap Ayesha yang kelihatan antusias dan bahagia. Melihat wajah itu, Adiratna merasakan kegugupannya surut, terlebih wajah Brendon saat ini. Mereka ada bersamanya, rasa yang buruk di diri Adiratna perlahan-lahan sirna.

Ia pasti bisa ... ia akan menjadi istri chef selebriti, ia harus bisa!

"Oke."

Dan setelahnya pun, dimulai ....

"Hai, jumpa lagi dengan saya, Chef Brendon Luthfian, dan ini ...."

"Aku Ayesha anak Papa! Dan ini Mama aku!" Adiratna mengangguk. "Mama!"

"Yap, kita di sini dengan acara baru kita ... masak untuk keluarga besar!" Kemudian, Brendon mengarahkan tangannya ke sekitaran. "Hal yang paling sering kita jumpai ketika ada acara keluarga, apa lagi kalau bukan Pesta Barbeque! Eits, meski termasuk acara klise, acara ini bener-bener diminati, lho, dan oh ... jangan lupa! Tentu saja, rasa, biar keluarga kalian gak kabur di tengah jalan, gak lucu dong kalau mereka kabur setelah icip-icip."

Semua yang ada di sana tertawa. "Ah, dia kembali ke dirinya semula ...," gumam sang pengarah syuting tersebut.

"Ayo kita mulai dari ... membuat bumbunya. Sayang, Ayes, kita bagi tugas, ya ...."

Dan, mereka pun mulai memasak dengan berbagi tugas, bahagia meski kesalahan-kesalahan yang membuat take mereka banyak diambil.

BERSAMBUNG ....

•••

Cerita An Urie yang lain bisa kalian temukan di
Karyakarsa: anurie
Playstore: An Urie

ISTRI NDESO MAS CHEF [Brendon Series - L]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang