chapter 4

1.1K 129 17
                                    

Setelah dua hari berlalu, Yibo masih belum kembali menghubungi Sean.
Sean mulai resah, tapi dia juga gak bisa berbuat apa-apa.
Sean sadar bahwa dirinya sebenarnya sangat menyukai Yibo sejak pertama melihat Yibo, bohong juga kalo dia tidak terlena akan perlakuan manis Yibo hari itu. Tapi gengsinya masih cukup tinggi untuk menghubungi Yibo.

Outdoor garden - siang
Pukul 14.00

Walaupun matahari cukup terik siang ini, tidak menyulutkan keinginan para mahasiswa untuk berkumpul di area itu.

Sean dan Darren duduk menikmati Strawberry milk shake mereka.
Di meja seberang mereka terlihat agak ramai,
Seorang pria yang sedang di kelilingi beberapa wanita.

Sean : Darren, itu siapa sih cwo di depan kita, ngeliatin aku terus.
Ssstt, jangan langsung nengok nyet.

Darren : yang mana sih?

Darren berniat mengerjai sahabat nya itu dengan pura-pura tidak tahu maksud Sean.

Sean : yang lagi dikerubungin cwe-cwe macam ikan asin di lalerin.

Darren : hah? Yang mana?

Sean mulai emosi, dan menaikkan suaranya

Sean : yang cekep banget itu!!!

Darren : Pppffff ...
Darren langsung menyemburkan milkshake nya.

Darren : yak kenceng banget karduss ngomong nya.
kan nengok tuh langsung si Dylan.

Sean langsung menoleh ke arah Darren dan memberikan tatapan membunuh nya.
Darren hanya tertawa sambil menutup wajahnya.
Sean : Puas?????

Sementara di sebrang pria yang dimaksud langsung memberikan senyum smirk nya ke arah Sean.

Darren : itu si peringkat pertama cwo terfavorit di FK kita!
Dylan Wang.
Mungkin seandainya Yibo murah senyum dan friendly seperti Dylan, Yibo yang akan ada di posisi pertama.
Darren dengan berbisik akhirnya menjawab Sean.

Sean : oooh.. pantes. Cakep banget, aku kaya ngeliat masa depan hehehe.
Eh tapi kayaknya playboy banget.

Darren : playboy? Yang aku ketahui hanya...gay kaya kamu, jadi meskipun cwe-cwe itu menyodorkan dada nya pun, Dylan tidak akan tertarik.

Sean langsung menampilkan senyum jahatnya.

Darren : menurut mu, sama Yibo ganteng mana?

Sean : wah..pilihan yang sulit.
Btw kok aku baru liat dia?
Dia FK sini juga ?

Darren : satu angkatan sama Yibo.
Dia rival Yibo banget, dalam segala hal. akademis dan popularitas.
Dan mereka kan lagi sibuk TA.
jadi mulai jarang ke kampus.

Sean : oh

Darren : btw Yibo masih belum ada kabar?

Sean langsung mem-poutkan mulut nya.

Sean : belum :(

Darren : yaudah, sikat Dylan aja gih. Kamu kan laki juga, boleh donk jadi playboy...

Sean : mau Ibo aja dulu ah...

Darren : ibo ? Cuman orang yang deket sama dia yang boleh panggil dia ibo.

Sean : Oia? (Sean langsung tersenyum)

Sean : Yibo yang minta aku panggil dia ibo.

Darren menaikkan alis nya ketika mendengarnya, seperti merasa sedikit aneh.



Selang beberapa waktu lamanya, masih ditempat yang sama, ketika Darren dan Sean melanjutkan obrolan mereka yang lain,
Dylan sosok rupawan itu berjalan mendekati Sean dan duduk di depan Sean.

Sean dan Darren agak terkejut dengan ketiba-tiban itu.
Dengan suara yang begitu merdu, aroma maskulin, tatapan mata dan senyum indahnya,
Dylan membuka percakapan.

Dylan: aku baru liat kamu, kamu anak baru ya?

Sean menunjuk ke dirinya, untuk memastikan bahwa dia yang sedang diajak bicara.
Namun sebelum menjawab tiba-tiba seorang laki-laki duduk persis disamping Sean.

Yibo : baru masuk tiga semester ini,
Mahasiswa pindahan dari Singapura, namanya Sean
dan...
DIA
PUNYA
SAYA!

Tanpa diduga Yibo akhirnya muncul.

Dylan langsung men-smirk kan senyum nya ke Yibo,
lalu mengubah ekspresi nya dengan senyum menatap Sean dan bertanya
Dylan : its that true, sweet pie?
Kalo benar, sayang sekali...

Otak Sean langsung error,
Dia mengigit bibir bawahnya nya.
Karena merasa tiba-tiba mendapat serangan peniti semanis gula setelah mendengar ucapan berbunga dari kedua pria tertampan itu.

Yang satu memanggilnya sweet pie, yang satu lagi pria yg di idamkan nya akhirnya muncul dan mengklaim sebagai miliknya.


"SEAN!"

Suara terdengar mengagetkan.
Dan terlihat YunXi tiba-tiba ada depan mereka, membubarkan kecanggungan itu.

Sean langsung dengan kikuk mengambil ranselnya, pergi menghampiri kakak pertama nya itu.
Tanpa sepatah kata pun meninggalkan mereka, bahkan Darren pun di acuhkan.

(Bersambung...)

Dylan Wang - Wang Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dylan Wang - Wang Yibo

aku dan mereka (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang