Starbucks Pomelo - sore
Pukul 16.02Dengan mengenakan kaos putih, blue jeans , mantel coklat yang di padukan dengan ransel dan sepatu coklat nya.
Sean memasuki dan pintu Starbuck, dan mencari keberadaan Dylan.Di sisi belakang sosok rupawan Dylan terlihat melambaikannya tangan nya. Sean menghampiri dan duduk berhadapan dengan Dylan.
Dylan duduk mensilangkan kaki nya dengan santai bersandar pada kursi dan langsung membuka senyum penuh arti.(Oh God dia teralu tampan, teriakan suara hati Sean)
Dylan : Hi
Sean : Hi
Dylan : kamu mau kopi / coklat?
Sean : ice americano please.
Dylan : ok, sebentar ya..Dylan langsung beranjak ke counter.
Sementara yg menunggu sedang menenangkan dirinya supaya terlihat lebih cool di depan Dylan.Dylan : rumah kamu dekat sini?
Dylan kembali duduk sambil meletakkan minuman mereka di meja.
Sean : ya..
Jawab sambil sedikit menganggukan kepala nya
Dylan : kamu kenapa pindah kampus kesini?
Sean : kakak sulung ku yang gak izinin aku jauh dari dia. Padahal waktu di Singapore aku juga tinggalnya sama Mami & Daddy.
Dylan : Daddy tinggal di Singapore?
Sean : dokter di Mount Elizabeth Hospital
Sean yang sedari tadi berbicara tanpa melepaskan gigitan sedotannya.Dylan : trus kakak kamu, juga seperti kamu?
Ucap Dylan sambil memainkan jari telunjuk nya mengusap bibirnya.
Sean : apanya yg kayak aku?
Dylan : cute nya?
Sean langsung tersedak mendengar nya.
Sean sambil mem-pout nya bibir nya
Dylan : tampan! Bukan cute!Dylan makin terlihat gemas melihat Sean dan mereka kembali berbincang yang membuat mereka semakin akrab, beberapa lelucon Dylan berhasil membuat Sean tertawa-tawa.
Sean menyadari Dylan ternyata sangat menyenangkan. Tidak seperti Yibo yang mukanya kaku, datar tanpa ekspresi.Sampai satu momen Dylan diam-diam mengambil foto Sean dan mengunggah ke IG story nya.
Sean : Aku harus pulang!
Sean tiba-tiba panik tersadar sekarang sudah hampir jam 6 ( Yibo!!! )
Dylan: ok, aku antar..
Sean langsung membayangkan kalo Dylan antar pulang bisa pas-pasan dengan Yibo bisa bahaya.
Dia langsung berdiri dan bergegas ingin pergi
Sean : gak usah aku sendiri aja. Bye..
Setelah memalingkan badan nya, lengan Sean di tahan oleh Dylan, dia dengan secepat kilat mencium pipi Sean.
Sean langsung membulatkan mata dan mulut nya, mengeratkan genggaman tangan nya seperti hendak memukul Dylan.Dylan yang sadar akan hal itu langsung mendongakkan wajahnya, seperti suka rela menyerahkan wajahnya untuk di pukul.
sambil berbicara
Dylan : pukul aja, aku tau ada harga yang harus aku bayar setelah cium kamu tanpa izin.Sean agak shock melihat dan mendengar Dylan, bingung harus bereaksi apa, jadi dia hanya memalingkan badan dan pergi.
Depan rumah Sean - malam
Pukul 18.20Setelah turun dari taksi, Sean melihat Yibo sudah di depan rumahnya, duduk diatas motor Ducati merah nya.
Tatapan tajam ke arah Sean tidak lepas sama sekali.Sementara Sean berusaha tetap cool.
Sean : ya aku telat 20 menit, Maaf.
Respon Sean sambil membatin
(aku cuman telat 20 menit, tatapan nya udah kayak mau makan aku hidup-hidup)WY langsung memasangkan helm half face ke Sean
WY : naik
Perintah Yibo
Sean : kita mau kemana?
WY : naik, nanti juga kamu tau kita akan kemana.Sean yang sebenarnya masih bete akan perlakuan Yibo sebelumnya, sekarang malah makin dibuat sebal lagi.
Tapi Sean memang mahluk super galau, biarpun hatinya kesal tapi dia langsung menuruti Yibo untuk duduk di belakang kendali motor Yibo.(Bersambung...)
*Dylan Wang
KAMU SEDANG MEMBACA
aku dan mereka (Tamat)
RomanceWhatsApp WY to SX 🦁 : Hi, gimana kaki kamu, masih sakit? -WangYibo- 🐰 : Wang Yibo? Ketua mahasiswa kampus? 🦁 : Ehmm, masih inget aku yg mana gak? 🐰 : ingat jendral 🙂. iya, kaki aku udah mendingan, udah gak se-sakit tadi. Thanks for asking...