chapter 17

821 94 7
                                    

Dining room rumah Sean
Pukul 01.30

Tak lama setelah suara pintu terdengar terbuka.
Nampaknya seseorang yang YunXi tunggu dengan gelisah.
Melihat Sean di gendong bagaikan Cinderella oleh Yibo, YunXi langsung bangkit dari kursi nya.
Melupakan sejenak bunga kasat mata yang baru saja terjadi diantara dia dan Feiyu.

YunXi : ada apa dengan mu Sean?
Apa kau sakit lagi?
Sean yang kaget saat di pergoki kakak sulung super killer nya, dengan tergagap-gagap mencoba memberi penjelasan.
Sean : aa.. kau menunggu ku?
Maaf aku tadi.. tadiii.. terpeleset!
YunXi menghampiri Sean lalu mencari apa yang membuat adiknya sakit.
YunXi : mengapa hobi barumu terpeleset?
Apa mata mu sudah tidak kau gunakan?
Cecaran panik itu terlontar begitu saja dari YunXi.

YunXi: Dan kau Yibo, bisakah menjadi pacar yang benar, mengapa tidak bisa menjaga adikku dengan baik?
Yibo yang masih mengendong Sean, juga menerima omelan YunXi.

Tapi Yibo tetap lah Yibo si bengundal, dengan santai dia menjawab
WY : adikmu bukan porcelain,
tidak usah sepanik itu.
Sean langsung mencubit lengan kekasihnya yang memang kekurangan asupan sopan santun itu.

Yibo lanjut berbicara ke arah YunXi.
WY: bisa kah aku menidurkan nya dulu?
YunXi semakin terlihat kencang raut wajahnya
YunXi : meniduri kata mu??
WY : membaringkan ke ranjangnya maksud ku. Jangan terus berpikiran kotor.
Ucap Yibo sambil berjalan membawa Sean ke kamarnya.

Mendengar nya rasanya YunXi tidak kuasa ingin mencabik-cabik Yibo.
Hatinya juga gemetar karena kesal dan malu, karena memang sebelumnya dia sedang sedikit berpikiran kotor terhadap Feiyu.

Feiyu langsung merangkul YunXi.
Dan kekacauan di hati dan pikiran YunXi semakin menjadi-jadi.
Lalu YunXi segera berlari ke kamar nya.
Sambil terus mengutuk Yibo dan dirinya sendiri.
Sementara Feiyu masih berdiri dengan senyum kemenangan nya, kemenangan untuk akhirnya berhasil menggoda YunXi.

Tidak lama kemudian Yibo terlihat keluar dari kamar Sean, ingin segera pulang.
Saat hendak melewati Feiyu, Yibo menaikkan alisnya, seperti itu adalah gesture untuk berkata pamit.
Feiyu menahan bahu kanan Yibo,
Dan untuk pertama kalinya berbicara kepada Yibo.
Feiyu : aku tau Sean sangat mencintai mu, tapi bisakah kau memperlakukan dia dengan lembut,
terutama saat kau menusuknya.

Mendengar nya kata
'terutama saat kau menusuknya' membuat Yibo langsung menyingkirkan tangan Feiyu dan berbalik menghadapnya
WY : Sean sangat menyukai ketika saya menusuk nya dengan kasar!
Dan entah siapa kau, harusnya tidak mencampuri urusan ranjang orang lain.
Setelah nya Yibo melenggang keluar.

Hati Feiyu seperti tercoreng karena perkataan Yibo.
"Lihat saja, begitu kau tau aku siapa sesungguhnya, apa kau masih bisa seperti diatas angin".


Living room rumah Sean
Pukul 09.00

Sean duduk di sofa dengan merentangkan kedua kaki nya dimeja.
Bokong nya masih terasa sedikit perih.
Mengangkang membuat nya lebih nyaman.
Setelah kedua kakaknya pergi dia hanya bermalas-malasan di depan TV.

Feiyu terlihat baru datang entah darimana.
Tadi pagi dia tidak ikut sarapan bersama.
Melihat ada Sean, Feiyu menghampiri dan duduk disampingnya.
Sean benar-benar tidak mau meliriknya sama sekali.
Feiyu: apakah kedua kakak mu sudah pergi?
Sean : emm..
Jawabnya dengan malas.
Feiyu : keliatan nya pacar mu memperlakukan mu dengan buruk,
YunXi sangat menghawatirkan mu.

Sean terdiam sejenak, lalu mulai berbicara dengan serius,
Sean :
kapan kau akan pulang kerumahmu?
Bukannya sudah terlalu lama kau menumpang disini?
Kau pikir aku tidak tau, apa tujuanmu berlama-lama disini.
Feiyu :
Aku mengerti kamu masih membenci ku.
Tapi soal apartment ku masih dalam proses renovasi itu bukan suatu kebohongan.
Dan aku tidak punya niatan buruk disini.
Sean : masih berusaha mendekati YunXi bukan niatan buruk?

aku dan mereka (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang