chapter 19

788 94 2
                                    

Satu tahun berlalu.

Yibo sudah resmi menjadi dokter umum dirumah sakit W Hospital.
Yibo memang terbilang sangat cepat meningkat karirnya, bagi yang belum pernah bekerja bersama Yibo, mereka cenderung berpikir itu karena keuntungan menjadi anak dari pemilik rumah sakit.
Tapi nyatanya memang Yibo lebih unggul.

Yibo memang bekerja keras,
Bahkan di enam bulan terakhir ini, Sean sering sekali di acuhkan, waktu nya hanya di habiskan untuk bekerja dan belajar.
Sean sangat pengertian,
kecuali beberapa hari ini, tiba-tiba menjadi annoying dan sangat manja.

Apartment Yibo
Pukul 11.00

Seperti sekarang, begitu tau hari ini hari libur Yibo, Sean terus menempeli kekasihnya.
Buat Yibo hari libur adalah hari untuk belajar, bukan hari istirahat.

Yibo sedari tadi terus menghadap ke komputer nya,
walaupun Sean terus menempeli nya.
Mendudukkan dirinya di depan Yibo, sambil bermain game, karena bosan di acuhkan Yibo.

Mendudukkan dirinya di depan Yibo, sambil bermain game, karena bosan di acuhkan Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WY : Sean,saya ingin ke toilet, turunlah.
Sean : tidak mau. Gendong saja aku.
Yibo menghela nafasnya lalu benar mengendong Sean ikut ke toilet.

Setelah hari semakin siang, dan Sean masih terus menempeli nya sampai punggung dan bahu Yibo terasa pegal sekali.
Akhirnya Yibo memutuskan untuk mengakhiri pekerjaan nya dan akan mengurus princess manja nya dulu.
Yibo mengendong Sean ke sofa, dan duduk bersebelahan, meski Sean masih terus mengelendoti lengannya.
Sean : Ibo aku lapar. Aku ingin fried chicken satu ember.
WY : baiklah. Tapi lepaskan dulu lengan ku, supaya aku bisa menggunakan handphone.
Akhirnya Sean melepaskan lengan Yibo.

Setelah makan selesai, Yibo mendapat panggilan telepon dari rumah sakit.
Yibo segera menjawab.

WY : ada panggilan emergency, saya harus ke RS secepatnya.
Sean : hah?? Ya baiklah, aku akan ikut.
WY : saya bekerja Sean.
Sean : ya aku tahu.
Aku akan menunggu di cafetaria saja atau bermain dengan YunXi.
Yibo benar-benar tidak punya waktu untuk berdebat, karena itu dia menuruti si nona manja saja yang sedang tidak mau patuh.

W Hospital
Pukul 21.10

Hari sudah cukup larut, diruang UGD terlihat sudah tidak se-chaos sore tadi,
Yibo akhirnya sudah selesai membantu disana dan akan menemui kekasihnya yang lama menunggu nya.

Sementara Sean saat ini duduk berpangku tangan menonton film di tablet sampai terkantuk-kantuk di cafetaria.
Saat sudah sangat bosan, dia mematikan tablet itu lalu merenggangkan badannya yg terasa letih karena beberapa jam ini dia hanya duduk saja.

Saat mengedarkan pandangan dari jarak yang tidak terlalu jauh, Sean melihat sosok kekasihnya yang sedang berdiri berbicara dengan seorang dokter wanita.
Sean : siapa wanita itu, kenapa berdirinya dekat sekali dengan Yibo.
Dia cantik sekali, seperti nya aku pernah melihatnya.
Sean mulai perpikir sambil menepuk-nepuk ujung hidungnya.
Tak lama ia baru mengenali wanita itu,
Sean:  Ah itu Liu Xia, mantan pacar Yibo sewaktu dikampus.
Dia bekerja di RS ini juga? Gawat!
Pikiran Sean pun mulai menjurus ke arah negatif, sampai mulai berpikir Yibo jangan-jangan sering menemui nya karena bekerja di gedung yang sama.

aku dan mereka (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang