chapter 20

853 96 11
                                    

Rumah Direktur Wang - Ayah Yibo
Pukul 17:50

Sean dan YunXi berdiri di depan pintu rumah direktur Wang.
YunXi : kapan kau akan menekan bel nya??
Lirik YunXi yang sedang dalam mood seperti ingin membunuh adiknya.
Sejak kejadian memalukan di RS kemarin,
Semua rekan dokternya jadi sering mengoda YunXi, menyebutnya calon keluarga direktur Wang.

Sean dengan resahnya masih mengumpulkan keberanian untuk masuk, bahkan untuk sekedar memencet bel.
Apalagi Yibo baru mengabarkan dia akan sedikit telat, karena ada pasien darurat.

YunXi : cepat tekan bell itu!!
Nanti di pikir kita terlambat.
Sean : Aku takut.
Ayah Yibo menakutkan.
Kau nanti lindungi aku ya...
YunXi : kenapa aku harus melindungi mu?
Itu calon mertua mu, hadapi sendiri.
Aku disini karena terpaksa, dari pada aku dianggap tidak sopan menolak undangan Direktur Wang dan Tuan Haikuan.
Sean langsung memajukan bibir dan memutar matanya.

Sampai pintu terbuka dari dalam,
dan terlihat Haikuan di balik pintu itu.
Haikuan : kenapa kalian hanya berdiri disitu saja, masuklah.
Ayah dan ibu sudah menunggu.
Ucapnya dengan senyum ramahnya.

Sean : ah, Haikuan Ga, selamat malam.
YunXi: selamat malam Tuan Haikuan.
Haikuan : panggil aku Haikuan saja YunXi..
YunXi hanya mengangguk.

Begitu mereka memasuki ruang keluarga, direktur Wang Wang sudah duduk disana.
YunXi & Sean : selamat malam
Sapa adik kakak itu sambil menunduk memberi hormat.
Direktur Wang hanya mengangguk.
Haikuan berada di belakang mereka.
Haikuan : duduklah, santai saja.

YunXi dan Sean duduk berhadapan dengan direktur Wang.
Suasana nya terasa sangat kaku dan tegang.
Direktur Wang : berapa umur mu Sean?
(*Wah tidak ada basa-basi, benar-benar seperti Yibo, pikir Sean)

Direktur Wang :
Kau masih berkuliah kan?
apa kau yakin bisa menjadi istri yang baik untuk Yibo?

Sean benar-benar tidak menyangka pembicaraan ini menjurus ke soal menjadi istri Yibo, rasanya dia ingin mengutuk mulut asal nya sendiri waktu itu di RS.
Dengan tubuh menegang, Sean berusaha menjawab
Sean : aku yakin aku bisa paman.
Menjadi istri yang baik sambil menyelesaikan studi ku.
YunXi refleks melirik Sean
Sambil dihati nya dia bergumam
(*istri yang baik? masak nasi di rice cooker saja selalu berakhir menjadi bubur! )

"Wah cantik sekali calon menantu ku"'
Seorang wanita paruh baya dengan gaun berwarna cream tiba-tiba datang sambil membawa minuman.
Setelah meletakan minuman, dia langsung memeluk dan mencium pipi Sean.
Lalu menyalami YunXi
Ibu Yibo : dan kau pasti Dr.YunXi.
Aku adalah ibu Yibo.
YunXi: salam kenal Ibu Direktur.
Sean mulai mencermati
(* Terima kasih Tuhan, setidaknya Ibu Yibo seperti malaikat, dengan ramah senyum nya, batinnya)

Ibu Yibo kemudian duduk di samping direktur Wang.
Ibu Yibo : panggil bibi saja.
Aku benci di panggil ibu direktur
Ucap ibu Yibo sambil tertawa.
Sean & YunXi : baik bibi
Jawab mereka bersama
ibu Yibo : oh tidak Sean, kamu harus memanggil ku Ibu.
Lalu Sean mengangguk sambil menampilkan senyum kelincinya.

Ibu Yibo : astagaaaa, kau cute sekali,
pantas saja Yibo jarang pulang kesini, ternyata karena karena dia punya kelinci imut di apartment nya.
Sean langsung melongo.

Direktur Wang kembali lagi dengan sesi wawancara calon menantu nya.

Direktur Wang : Apa rencanamu setelah wisuda nanti?
Sean : aku akan mengambil KOAS di daerah kecil, paman.
Direktur Wang : lalu bagaimana dengan Yibo? Mana bisa jadi istri yang baik jika meninggalkan suami nya.
Sean langsung diam mematung.

aku dan mereka (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang