chapter 15

896 105 9
                                    

Ruang makan rumah Sean - pagi
Pukul 7.30

Mereka berempat, YunXi, Weilong, Feiyu dan Sean sudah duduk di meja makan, dan bersiap memulai sarapan nya.
Weilong melirik Sean dan ke arah kamar Sean.
Weilong : pacar mu masih tidur?
Sean : sudah pulang tadi jam enam
YunXi langsung membuang nafas dengan keras, seperti sangat lega mendengarnya.
YunXi : akhirnya dia pulang.
Sean tertegun sejenak, menghentikan tangan yang sedang akan mengambil lauk.

Feiyu menyela untuk mengalihkan suasana.
Feiyu : bagaimana perut mu Sean?
Sean : feeling good.
Jawab dengan datar.
Lalu menatap kedua kakaknya.
Sean : Xiong, maaf kemarin aku merepotkan kalian.
YunXi : pacar mu yang merepotkan.
YunXi bergumam perlahan, tapi Sean bisa mendengar nya
Weilong : tidak ada yang namanya merepotkan Sean, kau adik kami.
Sean lalu merespon dengan senyum.

Setelah makan sudah selesai, Sean memegang tangan YunXi
Sean : maaf bila Yibo kurang menyenangkan.
Tapi ku mohon, izinkan aku bersamanya Yibo.

Hati YunXi menjadi melembut, melihat wajah memohon Sean.
YunXi : baiklah, ku izinkan.
Sean langsung memeluk YunXi
Sean : benarkah? Terima kasih YunXi
Wajah Sean langsung tersenyum seperti kelinci yang sedang bahagia

Sean langsung memeluk YunXiSean : benarkah? Terima kasih YunXiWajah Sean langsung tersenyum seperti kelinci yang sedang bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YunXi menyambut pelukan Sean
YunXi : berterima kasih lah pada Feiyu.
Dia yang semalam menyakinkan ku untuk memberi mu izin berpacaran dengan Yibo.

Sean merapatkan senyumnya
Dalam pikirannya berfikir
("Feiyu melakukan hal itu??
berarti benar, kalo dia tidak pernah mencintaiku dengan sungguh-sungguh")

YunXi kembali dengan peringatan
YunXi : tapi jika dia sampai menyakiti mu,
Akan ku kuliti dia dan ku cincang jantung nya, akan ku jadikan menu sarapan pagi kita.

Sean hanya bisa menyengir dan Weilong merasa lega YunXi menerima pacar Sean, dan juga merasa lucu karena YunXi menerima nya dengan berat hati dan masih terlihat mendendam kepada Yibo-.

Sean hanya bisa menyengir dan Weilong merasa lega YunXi menerima pacar Sean, dan juga merasa lucu karena YunXi menerima nya dengan berat hati dan masih terlihat mendendam kepada Yibo-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------

Outdoor garden kampus - siang
Pukul 16.20

Hari ini bertepatan dengan genap sebulan hubungan Sean dengan Yibo.
Tetapi sejak kejadian Sean sakit,
Yibo semakin parah posesif nya,
belum lagi hobi main perintah nya yang semakin menjadi-jadi,
Seperti :

"Jangan memakai skinny jeans, saya tidak suka bokong mu menjadi tontonan orang lain"

"Berhenti dari club basket, saya tidak suka kau berada di kawanan laki-laki"

"Ketika bersama Dylan, ajaklah Darren"

Sementara Sean hanya dengan patuh menjalani nya. Walaupun dalam pikiran dan hatinya terkadang letih.

Saat ini Darren berada di meja taman bersama Sean dan Dylan yang sedang mementori tugas Sean.
Darren berpangku tangan, dengan melihat lekat-letat sahabatnya itu.

Darren : aku tidak habis pikir kenapa kau tidak pernah merasa keberatan dengan sifat posesif Yibo...
Aku mengenalmu sejak kita masih menggunakan popok, aku tau betul kau bocah pemberontak yang tidak bisa ditindas.
Tapi mengapa bersama Yibo kau seperti orang yang berbeda.

Sean langsung menoleh ke arah Darren.
Sean : aku baik-baik saja, aku hanya perlu menerima sifatnya.
Darren : wah.. setelah melihat mu, aku jadi percaya kalo cinta itu buta.
Sean : yaaaak, haruskah kita membicarakan ini sekarang?
Apa kau tidak melihat aku sedang bersama Dylan dan mendiskusikan tugasku?
Sean terdengar mulai sewot.

Dylan dari tadi hanya mengeratkan alisnya menahan kecemburuan, tapi kini mulai ikut beropini
Dylan : menurut ku, mengkekang seseorang bukan bentuk mencintai.
Kamu benar-benar tidak pantas diperlakukan seperti itu.

Merasa sedang di hujanin provokasi, Sean hanya bisa tersenyum bodoh dan tidak berkata apa-apa.

Dylan : dan lain kali seperti nya kita berdiskusi di atas pohon atau di dalam goa saja. Supaya pacarmu tidak bisa menemukan kita.
Perkataan itu terucap ketika Dylan melihat Yibo sedang berjalan menghampiri meja mereka.

Yibo datang dan langsung duduk persis dibelakang Sean, dan melingkarkan lengannya di perut kekasihnya.

Darren : hey jendral, kursi itu di design hanya untuk satu orang, duduklah di kursi lain!
Yibo tidak menggubris sepupunya itu, bahkan langsung mencium leher Sean.
WY : hai baby..
Badan Sean menjadi kaku, dan mencoba berbicara dengan selembut mungkin.
Sean : ibo, aku sedang berdiskusi, dan ini tempat umum.

WY : lanjutkan saja, saya tidak melarang.
apa saya mengganggu mu?
Sean hanya bisa menggeleng pasrah.

Dengan tontonan yang menyakitkan mata itu, Dylan kembali berdiskusi dengan Sean.

Telapak tangan Yibo mulai menyelinap kedalam kaos Sean dan meraba-raba perut sampai ke bulatan biji polong berwarna pink di dada milik Sean.

Dylan langsung memelototi Yibo
Dylan : kau tidak tau tempat atau tidak tau malu Yibo?!
Sean : ibo.. please jangan begini...
Yibo mendekatkan bibirnya ke telinga Sean lalu berbisik
WY : Jadi harus bagaimana?
Hari ini hari jadi kita sebulan..
Bukankah harusnya aku menelanjangi mu di kamar.
Hati Sean menjadi berkedut mendengar nya, ucapan Yibo, aroma tubuhnya, sentuhan nya, adalah titik terlemah Sean.

Dylan langsung melempar bolpoin, menutup laptopnya dan bergegas pergi tanpa sepatah kata.

Darren : kau luar biasa jendral, sana cari kamar, jangan mengotori kampus ini.
Lalu Darren ikut pergi menghampiri Dylan.

(Bersambung...)

)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
aku dan mereka (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang