🌸10

254 43 4
                                    

🏪
Jennie membuka mata. Hanya Taehyung yang berada diruangannya, sedang tertidur pulas di sofa.

Mengambil ponsel di sampingnya, mengecek jam. Ternyata sudah jam 11 malam. Ia tertidur selama 10.

Mengubah posisi menjadi duduk. Ia memperhatikan Taehyung .

Tak lama, ia berjalan dengan perlahan mendorong infus nya. "Hei Taehyung, bangun."
Namun Taehyung tak kunjung bangun.

Hilang kesabaran Jennie memukul kepalanya, sangat keras. Hingga tangannya sendiripun terasa sakit.

"Auuuuuuuuu." Taehyung langsung bangun memegang kepalanya.

"Sakit Jen, kasar banget." mengerucutkan bibirnya, sambil mengelus kepalanya.

"Kamu ngapain disini?" tanya Jennie sembari kembali ketempat tidurnya.

"Mau liat kamulah, masa liat suster ngesot."

"Pulang sana, ini udah jam 11 malam." usir Jennie.

"Aku tadi disuruh kak Jisoo buat jagain kamu, ya aku terima dengan senang hati."

Jennie menatap malas Taehyung, kalau saja badannya tidak sakit, mungkin Taehyung sudah ia kirim ke alam lain. Dengan kata lain MATI.

"Kamu kayaknya punya kepribadian ganda Jen."

"Tadi di UKS kamu baik, giliran disini jahat." lanjut Taehyung.

"Aku cuma setuju aja sama rencana kamu, bukan bertindak baik. Paham! Dan satu lagi, jangan sok akrab atau nyawamu melayang." Jennie serius dengan perkataannya.

"Oh, baiklah." Taehyung berusaha menerima kenyataan, bahwa Jennie belum sepenuhnya luluh olehnya.

"Orang-orang terpercaya udah aku bayar untuk nyulik geng Redvelvet besok. Kita bisa langsung nyiksa mereka besok, tapi keadaan kamu belum memungkinkan Jen."jelas Taehyung. Ia masih mengkhawatirkan keadaan Jennie.

"Gausah peduliin keadaan aku. Dengan nyiksa mereka besok, keadaanku pasti langsung membaik." tersenyum, membayangkan dirinya akan membalas perlakuan Geng Redvelvet.

Taehyung tahu, tindakannya ini salah. Tapi, demi mendapatkan perhatian Jennie, ia siap menerima resikonya. Setidaknya, Jennie tidak membunuh. Itu sudah lebih dari cukup baginya.

Lagi pun, ia juga memiliki dendam pada geng Redvelvet. Dendam karena telah berani menyakiti pujaan hatinya, Jennie.

"Oke, besok aku jemput kamu." Taehyung berdiri, bergegas pulang kerumahnya. Mengambil jaket, setelahnya menghampiri Jennie.

"Good night , Jen." mengelus puncak kepala Jennie. Entah kenapa, ia menjadi suka mengelus puncak kepala Jennie belakangan ini.

Jantung Jennie kembali berdetak, langsung memukul tangan Taehyung, agar menjauh dari kepalanya. "Kasar banget sih, yaudah aku pergi. Bye." pamitnya, lalu meninggalkan ruangan Jennie.

"Kenapa sih jantung ini berdetak cepat. Sial, pasti karena si bodoh itu. Hei, berhentilah. " Jennie kembali mengomel pada jantungnya sendiri karena berdetak cepat sambil memukul dadanya lagi.

Flashback on.
Dengan tergesa-gesa Jisoo meninggalkan rumah sakit, karena urusan kantor. Jangan menebak Jisoo lebih mementingkan kantor ketimbang Jennie. Klien nya inilah yang akan menentukan nasib perusahaannya kedepannya.

Brukkk.
"Maaf." Jisoo tidak sengaja menabrak bahu seseorang di halaman rumah sakit.

"Ah iya, gak papa kak."

*PSYCHOPATH BUT BEAUTIFUL* (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang