Pindah di Indonesia adalah satu pilihan untuk ayah Jennie. Karena Jennie merasa diasingkan oleh keluarganya, ia tidak mau diajak kembali ke Australia.
Dengan terpaksa ayah Jennie membeli sebuah rumah dengan dua lantai. Yang sampai sekarang Jennie tinggali bersama ketiga saudarinya. Ayah dan Ibunya kembali ke Australia untuk mengurus perusahaan.
Flashback of.Tok tok tok
Dengan kesadaran yang seadanya, Jennie bangun dari tidurnya membukakan pintu dengan wajah murungnya.
"Jen, sekolah."Jisoo lah yang telah mengganggu tidurnya.
"Aku tau."jawab singkat Jennie lalu menutup pintu kamar. Seakan tidak mau tahu apa yang akan Jisoo katakan selanjutnya.
Jennie turun ke meja makan dengan seragam SMA yang sudah melekat di tubuhnya. Dimeja makan hanya ada dua adiknya Lisa dan Rose yang sudah berpakaian SMA juga.
Tanpa menyapa saudarinya ia langsung duduk dan menyantap nasi goreng yang di hidangkan di meja makan.
Lisa melirik Rose, memberi kode agar mengajak Jennie untuk mengobrol.
"Emm, kak. Gimana kalau kita bertiga berangkat sekolah bareng?""Gak, aku mau sendiri. "Jawabnya datar.
"Oh yauda deh." Rose pasrah melanjutkan sarapannya.
"Kak, nanti pulang sekolah, temenin Lisa ya ke mall belanja peralatan sekolah." Lisa baru naik SMA. Dan satu sekolah dengan Jennie dan Rose.
"Gak, aku sibuk."
"Kak Rose temenin Lisa ya?" Sebagai gantinya Lisa mengajak Rose karena ajakannya pada Jennie di tolak mentah mentah. Rose hanya mengangguk tanda setuju.
Beberapa menit kemudian turunlah Jisoo dengan pakaian kantornya. Ia menjalankan perusahaan Kim Company, cabang perusahaan ayahnya yang ada di Indonesia selain di Australia. Ia menjabat sebagai CEO karena kecerdasannya yang tak diragukan diusia yang terbilang masih muda yaitu 20 tahun.
Tidak hanya cerdas, ia juga memiliki paras yang sangat cantik. Tak heran seluruh pegawai kantor tertarik padanya, baik pria maupun wanita.
Begitupun dengan Kim kecil lainnya, ketiga nya juga sangat terkenal karena kecerdasan mereka didalam hingga luar sekolah. Dan menjadi famous dikalangan para remaja.
Kembali ke topik. Ketika Jisoo turun, Jennie yang sudah siap dengan sarapannya pergi begitu saja. Tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Belum juga duduk, sudah pergi saja dia." Jisoo menghela nafas. Tak ada seorangpun yang akrab dengan Jennie di rumah ini, baik saudari maupun pelayanan nya.
"Sudah lah kak, kan kita juga uda biasa di giniin. Iya kan dek?" Rose meyakinkan Jisoo.
"Ho'oh." Lisa mengganggu kan kepalanya.
~
Jennie memakirkan mobilnya lalu berjalan melewati koridor. Seluruh siswa maupun siswi yang dilewatinya berhenti hanya untuk menatapnya kagum. Bahkan sampai iri. Begitulah manusia, tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya."Seandainya aku jadi kak Jennie, hidupku pasti bahagia sampai tua."kata seorang adik kelas Jennie.
"Makanya otak di pake ya, jangan baca wattpad aja. Lihat tuh, kak Jennie bahkan memenangkan beberapa kontes olimpiade matematika. Juara satu terus gilaa!"balas yang lain.
"Aku pengen badannya." adik kelas yang suka inscure .
"Tapi dia sombong ya."
"Iya, aku dari masuk sekolah sampai sekarang belum pernah lihat dia nyapa orang."
Jennie yang mendengar banyak orang yang membicarakannya, berhenti melanjutkan langkahnya. Melirik di sekitar dengan tatapan yang sulit diartikan, seperti mengintimidasi. Dengan cepat seluruh murid yang berada disana memalingkan wajahnya agar menghindar dari tatapan seorang Jennie. Jennie pergi berlalu begitu saja.
"Ngeri banget woy, aku takut."
"Tau, serem banget tatapannya. Kayak mau nyantep kita habis habisan." siswa lainnya mengelus dada mereka.
"Cantik cantik tapi sadis, haha." tawa seorang siswa yang memecah kan keheningan. Seluruh siswa pun tertawa.
Jennie memasuki kelasnya lalu duduk, membaca buku. Siapa sangka seorang yang pintar ini adalah psikopat. Tidak ada seorangpun yang tahu.
"Hai Jen." sapa seorang padanya.
Jennie tak memperdulikannya.
"Kau sudah mengerjakan tugas?" tanya nya lagi ada Jennie.
Hening, tak ada jawaban. Meskipun begitu, pria tersebut tak akan menyerah, untuk mencoba mendekati Jennie.
Pria itu adalah Kim Taehyung, ketua kelasnya. Dari dulu Taehyung sangat mengagumi Jennie bisa juga dibilang suka, karena Taehyung sudah sekelas dengannya selama 2 tahun. Taehyung sudah tahu semua sifat-sifat Jennie.
Tidak pernah menyerah, Taehyung ingin mencairkan es batu yang ada disebelahnya ini. Tapi tidak pernah bisa. Dia tahu sulit, tapi apa salah nya berjuang.
Dikelas Jennie tidak menjabat sebagai apapun, tapi para guru selalu mengandlkannya. Misalnya menjelaskan materi, atau yang lain.
Banyak sekali yang ingin berteman dengan Jennie tapi tak seorangpun pernah di perdulikan oleh Jennie karena dia tidak suka manusia yang hanya mengandalkan kepintarannya saja. Tidak tulus.
Kelas selesai, Jennie bergegas ke kantin seorang diri. Karena sahabatnya Iu sudah tidak sekolah lagi semenjak sebulan yang lalu. Pihak sekolah sudah tahu mengenai kehamilannya dan Iu akhirnya di keluarkan dari sekolah.
Agak berat, tapi Jennie harus menerima kenyataan. Dia akan menjalani satu tahun lagi disekolah seorang diri.
"JENNIE!" suara seorang lelaki meneriakinya di belakangnya.
Ini adalah salah satu yang bisa memancing emosi seorang Jennie. Tidak tahu mengapa, dia sangat tidak suka suara yang besar, membentak, dan kuat. Dia sangat membenci itu.
Dengan emosi yang sudah membara Jennie menoleh kebelakang dan...
°°°
![](https://img.wattpad.com/cover/215233086-288-k377855.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
*PSYCHOPATH BUT BEAUTIFUL* (on going)
Misteri / ThrillerAku tidak akan membunuhmu, jika kau tidak mengganggu wanita~ Jennie. Cinta apa itu? Apa sewangi dan seindah aroma darah? Ku rasa tidak~ Jennie. Warning ! Terdapat adegan kekerasan ! Mohon pembaca tidak meniru atau melakukan tindakan tersebut!!! 18+ ...