(Name) tidak menyangka harinya akan terasa lebih melelahkan. Dia tidak tahan dengan tatapan dan bisikan orang-orang di kampusnya mengenai dirinya yang mempunyai 'kekasih'. Jika (Name) mengatakan kalau dia dan Kuroo sebatas teman, orang-orang tidak akan percaya. Apalagi dua teman kelasnya melihat mereka berdua waktu itu.
Menghela nafas gusar untuk kesekian kalinya. (Name) menaiki tangga ke apartemennya sambil memikirkan makan malam yang akan dia buat nanti. Sampai di depan pintu, (Name) mengeluarkan kunci yang dia bawa dari dalam saku bajunya. Ketika tidak mendengar bunyi klik, (Name) kebingungan karena biasanya Kuroo akan pulang pada jam delapan. Bukan saat sore seperti ini. Apa (Name) lupa tentang shift pekerjaan Kuroo hari ini?
Membuka pelan pintu apartemennya, manik (eye color) (Name) gencar mencari sosok berambut hitam dengan telinga dan ekor kucing itu. Lalu, matanya menangkap sesuatu yang terbang ke arahnya. Refleks, (Name) memekik kaget dan tidak bisa menyeimbangkan badannya hingga dia terjatuh dengan pantat mendarat duluan.
"Woah!! Ini gadis yang bernama (Last Name)-chan!"
Kedua mata (Name) membulat mendengar suara asing itu.
"Bokuto-san! Jangan terbang ke arahnya seperti itu!"
"Oi! Kau membuatnya ketakutan!"
Kuroo menghampiri (Name) yang masih terpatung dan berusaha memproses apa yang sedang terjadi. Sejak kapan di apartemennya ada dua burung hantu?!
"K-Kuroo-san k-kenapa mereka ad-ada di sini?" tanya (Name) gugup karena burung hantu dengan bulu berwarna putih dengan campur hitam di bagian sayapnya menatap intens ke arahnya dengan dua bola mata emas yang hampir mirip dengan Kuroo.
(Name) meneguk ludahnya kasar, dia merasa menjadi tikus di depan burung hantu ini.
"Aku akan menjelaskan semuanya padamu, koneko-chan. Pertama.." Kuroo mengalihkan pandangannya pada Bokuto yang nyaman mendarat di atas perut (Name). "Bisa tidak menyingkir dulu? Kalau kau ingin berteman dengan koneko-chan, setidaknya tunjukkan rasa sopanmu," ucap Kuroo diakhiri helaan nafas.
"Oh! Maaf! Aku sangat bersemangat untuk bertemu dengan gadisnya, Kuroo!"
Gadisnya Kuroo?! Mata (Name) semakin membulat mendengarnya. Kuroo yang menyadari ekspresi (Name) itu membantu gadis berambut (hair color) itu untuk berdiri.
"Jangan pingsan dulu, koneko-chan. Mereka berdua ingin bertemu denganmu dan juga... aku akan memberitahumu kenapa kita kena kutukan," ucap Kuroo lalu membawa (Name) ke tatami yang ada di dekat meja kecil.
(Name) menganggukkan kepalanya untuk menurut pada perkataan Kuroo. Benar. Dia tidak boleh pingsan ketika informasi untuk kenal lebih dekat dengan Kuroo sudah ada di depan matanya.
"Baiklah, sebelum aku bercerita. Aku ingin mengenalkanmu pada dua temanku ini, koneko-chan." Kuroo dan (Name) kini duduk bersampingan dan dua burung hantu itu berdiri di depan mereka.
"Mereka teman Kuroo-san?" tunjuk (Name) pada dua burung hantu itu.
"Iya, mereka ikut kena kutukan tapi, itulah namanya teman. Ikut dalam susah dan senang," jawab Kuroo sambil tersenyum.
"Kurasa bukan karena alasan itu kita ikut terbawa."
(Name) melihat ke arah burung hantu yang berwarna coklat itu, dia terlihat lebih tenang dan suaranya juga lembut. Berbeda dari burung hantu yang berwarna putih tadi.
"Yang tadi bicara itu namanya, Akaashi Keiji dan yang tadi menabrakmu adalah Bokuto Koutaro."
"Hey, hey, hey! Salam kenal (Name)-chan!"' ucap Bokuto yang kini mengepakkan kedua sayapnya senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐚𝐬𝐨𝐫𝐞𝐱𝐢𝐚 | K. TETSUROU
Fanfiction✧ Jangan mengada-ada! Aku tidak mungkin mencium kucing yang kuselamatkan itu yang sekarang... berubah menjadi manusia tampan?! Apa aku sudah gila?!! ✧ start → july 8 2020 end →