velinrm_
velinrm_ kasian cowokku bingung...
❤️311
Komentar
anayagp ngebucin teros
daren_ mau kesana juga ga beb? @anayagp
anayagp @daren_ ayo otw skrng aja, kita recokin yg lg ngebucin awowkwkwk
velinrm_ @anayagp @daren_ heh gausah ngadi-ngadi ya anjir. Awas aja kalo sampe nyusul awto gue tampol😡
anayagp @feronrm liat nih Velin skrng galak bngt masa bang
feronrm @anayagp adek gue yg sekarang emang udah bukan adek gue yg dulu, Nay.
velinrm_ @daren_ liat tu cewek lo ganjen segala mention abang gue
daren_ @velinrm_ gpp gue sabar
feronerm @velinrm_ cowokku cowokku, kayak yang udah jadian aja awowkwkwkwkJleb banget, bangke!
Velin refleks melempar asal ponselnya ke atas meja setelah membaca komentar terakhir dari Feron pada postingannya di Instagram, lalu menyedot ocha miliknya sampai tandas. Vano yang masih melahap ramen di depan Velin lantas mendongak, menatap gadis berambut sebahu itu dengan alis terangkat.
"Kamu kenapa?"
"Nggak papa!" Velin menjawab ketus, membuat Vano lantas menghentikan sejenak aktivitasnya melilit ramen dan lebih memilih untuk menatap lekat-lekat wajah Velin yang seketika berubah kesal. Padahal baru beberapa menit yang lalu Vano melihat Velin cengengesan sendiri karena sudah mendapat ijin Vano untuk boleh memposting fotonya di instagram milik gadis itu.
Selesai menonton film dan berjalan-jalan sebentar mengelilingi mall, saat ini Vano dan Velin memang sedang berada di restoran ramen untuk makan malam. Tentu saja ini keinginan Velin karena katanya cewek itu sudah ngidam makan ramen dari beberapa hari yang lalu. Vano tentu mengiyakan, meskipun ia tahu jika saat ini restoran ramen tersebut pasti akan ramai mengingat mereka makan tepat pada jam makan malam.
Semenjak dekat dengan Velin, Vano memang sudah mulai terbiasa pergi dan makan di tempat yang ramai. Perasaan risih karena terlalu sering menjadi objek lirikan para perempuan kini sudah memudar karena mungkin itu disebabkan oleh kehadiran Velin di sampingnya. Setiap kemana-mana, pasti Velin akan selalu menggenggam tangan Vano yang pasti membuat orang-orang berpikir jika mereka adalah sepasang kekasih.
Yah, sepasang kekasih. Meskipun hubungan yang saat ini Vano dan Velin jalani belum sampai ke tahap itu. Bukan apa-apa, tetapi Vano hanya berpikir, sepertinya hubungan mereka yang seperti ini saja sudah cukup mengingat Velin sepertinya sudah tahu perihal perasaan Vano untuk gadis itu meskipun tidak Vano utarakan secara gamblang. Lagipula selama beberapa bulan terakhir ini dari semenjak mereka semakin dekat, Velin tidak pernah sekali pun mempertanyakan tentang kejelasan hubungan mereka. Hal itu membuat Vano berpikir jika sepertinya Velin juga menikmati hubungan mereka yang seperti ini.
"Velin," Vano memanggil, dengan tangan meraih tangan Velin yang kini sedang cemberut sambil mengigit-ngigit sedotan miliknya.
"Kamu kenapa? Sini cerita sama saya." Tanya Vano lagi.
Merasakan genggaman Vano pada tangannya, seketika perasaan kesal Velin karena komentar abangnya sendiri pada postingan miliknya di Instagram perlahan memudar. Ia menghela napas, lalu mendongak untuk balas menatap mata sipit milik lelaki di hadapannya.
"Nggak papa, Kak."
"Beneran gak papa? kok kayak kesel begitu?" Tanya Vano sambil mengangkat sebelah alisnya, "Saya ada salah ya?"
Velin menggeleng, "Nggak." Katanya, lalu dia menunduk dengan tangan yang memainkan jari-jari milik Vano. "Gue kesel sama komentar Abang di instagram, Kak."
"Emang Abang kamu ngasih komentar apa?"
"Nih, liat aja."
Velin menggeser ponselnya ke arah Vano, membuat lelaki itu lantas meraih benda tersebut yang masih menampilkan sebuah postingan foto Vano di akun Instagram milik Velin. Ada beberapa komentar di sana, dan komentar terakhir dari Feron yang seketika membuat Vano tertawa kecil.
"Kok malah ketawa, sih?!"
"Emang saya nggak boleh ketawa?"
Velin mendengus, lalu merebut ponselnya dari tangan Vano. "Dah lah, lo sama Abang sama aja. Sama-sama ngeselin!"
Vano kembali tertawa, "Abang kamu cuma becanda, Velin."
"Itu bukan becanda, tapi Bang Feron emang sengaja aja ngeledekin gue!" balas Velin ngegas, membuat Vano lagi-lagi tertawa dengan tangan terulur untuk mengelus pucuk kepala gadis di hadapannya, mencoba menenangkan.
"Yaudah, apa kamu mau kita pacaran aja biar nggak ada yang protes cuma gara-gara kamu bikin caption pake kata 'cowokku'?"
Velin mengerjap, merasa cukup terkejut atas pertanyaan Vano barusan.
"Lo barusan tuh nembak gue, Kak?"
Kini gantian Vano yang mengerjap.
"Nggak, saya cuma nanya."
"Oh..." Velin mengangguk, mencoba menekan segala perasaan geer yang memenuhi rongga dadanya.
"Nggak usah, deh. Kayak gini aja gue udah seneng kok." Kata Velin lagi sambil tersenyum kecil.
Meskipun dalam hati, ada setitik rasa berharap agar Vano bisa mengungkapkan perasaannya kepada Velin dengan jujur lalu meresmikan hubungan mereka.
Yah, sekeras apa pun Velin menekan hatinya agar tidak peduli terhadap hubungan macam apa yang dia dan Vano jalani serta menahan agar tidak menuntut kepastian hubungan mereka, tetapi jauh di dasar hati Velin, ada keinginan dan harapan yang sangat besar jika semoga saja suatu hari Vano bisa mengungkapkan perasaannya dengan tulus kepada Velin. Jika itu memang terlalu berat untuk Vano, setidaknya Vano bisa mengatakan seperti apa arti Velin di mata lelaki itu agar Velin tidak terus-menerus menerka-nerka bagaimana perasaan Vano yang sebenarnya untuk Velin.
Tetapi lagi-lagi, Vano hanya balas tersenyum. Dengan tangan cowok itu yang kembali mendarat di pucuk kepala Velin dan mengusapnya dengan lembut. Lalu, dia kembali melahap ramen miliknya yang sempat tertunda tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Velin juga ikut tersenyum. Tepatnya, senyum sedih dengan perasaan perih yang perlahan kembali mengoyak rongga dadanya. Rasanya sakit, saat ia kembali dibuat tertampar oleh sikap Vano yang sepertinya tidak berniat memberikan kepastian untuk hubungan mereka.
∆∆∆
KAMU SEDANG MEMBACA
VANOVELIN [Completed]
FanficVano kira ditaksir sama cewek barbar seperti Velin akan sangat merepotkan. Tetapi setelah dia mengenal Velin lebih jauh, dia malah dibuat jatuh sejatuh-jatuhnya pada sosok gadis berambut sebahu itu. ∆∆∆VANOVELIN∆∆∆ Mark x Winter Cover by pinterest