Dua hari lagi masa liburan Velin sebagai siswa kelas XI SMA akan berakhir, dan akan memulai dengan status barunya sebagai siswa kelas XII atau siswa senior di sekolahnya. Velin tentu sangat excited, karena dalam jangka waktu satu tahun lagi ia bisa merasakan yang namanya mengenyam bangku kuliah. Tentu saja, semenjak dekat dan berpacaran dengan Vano, Velin memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah di universitas yang menjadi tempat belajar Vano dan abangnya itu. Selain karena jurusan impiannya ada di sana, ia juga bisa berkemungkinan selalu bertemu Vano di kampus nanti.
"Kuliah itu nggak seenak yang lo bayangin, Dek. Kalo lo pengen kuliah di sana cuma gara-gara biar bisa selalu ketemu Vano, jangan mimpi dah bisa ketemu mulu di kampus. Apalagi nanti pas lo masuk kan Vano udah mulai masuk ke semester tua, anak arsi lagi dia. Jelaslah bakalan makin sibuk. Jangankan ada waktu buat ketemu lo, bisa makan atau tidur tepat waktu aja belum tentu!"
Mendengar itu, Velin yang sedang membantu Feron mengeluarkan tenda dan barang-barang lainnya dari mobil, auto meringis ngeri. "Emang seserem itu ya Bang dunia perkuliahan?"
"Bukan serem sih, tapi ya jangan harap aja lo bisa punya banyak waktu luang buat santai-santai."
"Tapi gue liat lo santai mulu tuh, padahal kan lo anak teknik sipil."
Feron tertawa, lalu mengacak pucuk kepala adiknya itu dengan gemas. "Gue si cuma pinter bagi waktu aja. Jadi ya masih ada lah waktu buat santai-santai walaupun tugas gue banyak, laprak gue bejibun, ikut club futsal dan organisasi kampus juga. Kuncinya, kalo ada tugas, mau tugasnya gampang atau susah, segera kerjain biar ke sananya bisa santai dan punya waktu luang. Yah walaupun, tugas itu nggak akan pernah abis-abis, tapi kalo dikerjainnya cepet yaa nanti pasti bakalan ada waktu lah buat main atau buat sekedar rebahan doang sambil scroll timeline sosmed."
Velin mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya ke sekeliling tempat perkemahan yang menjadi tempat liburannya bersama Feron, Vano, Anaya, dan Daren. Yah, hari ini mereka memang sudah merencanakan akan liburan dan camping di salah satu destinasi wisata di Ciwidey, Bandung. Udara di sini sangat segar meskipun dingin dan sedikit berkabut. Pemandangannya cukup bagus, penuh dengan rumput hijau dan pohon-pohon tinggi menjulang di sekitar mereka.
"Btw, lo beneran pengen masuk jurusan hukum?"
Feron kini bertanya sambil menutup pintu belakang mobil, membuat Velin kembali menatap abangnya itu dan mengangguk yakin.
"Hooh."
"Wuih, gue kira cuma asal ceplos aja." Kata Feron sambil tertawa.
"Gue serius lah, anjir! Walaupun muka gue kayak nggak ada serius-seriusnya, tapi kalo masalah mimpi sama cita-cita, gue nggak bakal main-main, Bang."
"Yaudah, bagus deh. Nanti gue bantu cari tempat les yang bagus buat persiapan lo belajar ujian dan tes nanti."
Velin tersenyum senang, lalu memeluk abangnya dari samping.
"Makasih, Abang!"
∆∆∆
Selesai masak dan makan malam, Velin, Vano, Feron, Anaya dan Daren saat ini sedang mengelilingi api unggun di depan tenda, dengan segelas cokelat dan kopi panas pada genggaman masing-masing sambil mengobrol. Daren yang sengaja membawa gitar, memainkan gitarnya dan mereka bernyanyi bersama. Terkecuali Vano, dia hanya menatap lurus kepada perempuan di sampingnya yang ikut bernyanyi sambil tersenyum bahagia. Melihat senyum Velin seperti ini, membuat dada Vano selalu hangat dan diselimuti dengan rasa bahagia. Vano suka melihat senyum Velin, apalagi ketika mata perempuan itu berubah menjadi seperti bulan sabit, membuat Vano seakan ingin menutupi wajah Velin agar hanya dirinya saja yang bisa melihat keindahan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANOVELIN [Completed]
FanficVano kira ditaksir sama cewek barbar seperti Velin akan sangat merepotkan. Tetapi setelah dia mengenal Velin lebih jauh, dia malah dibuat jatuh sejatuh-jatuhnya pada sosok gadis berambut sebahu itu. ∆∆∆VANOVELIN∆∆∆ Mark x Winter Cover by pinterest