°29°

273 28 1
                                    

Instagram

velinrm_

velinrm_ mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

velinrm_ mine.
❤️420
komentar dimatikan

Vano tersenyum saat berhasil mengunggah foto dirinya bersama Velin di akun Instagram cewek itu dan melihat akun bernama @naufalgh menyukai postingannya. Tujuannya tentu saja agar orang-orang (khususnya cowok yang bernama Naufal alias teman lama Velin) mengetahui jika Velin saat ini sudah memiliki Vano.

Bukan apa-apa, tetapi ketika tadi sore Vano menjemput Velin di rumah Anaya dan melihat Velin yang secara tiba-tiba dipeluk oleh cowok bernama Naufal itu, hanya dari tatapan dan gelagatnya saja Vano bisa mengetahui dengan jelas jika cowok itu memiliki perasaan terhadap Velin. Ditambah beberapa menit yang lalu, ada sebuah pesan Line yang masuk ke ponsel Velin atas nama Naufal dan meminta kontaknya disimpan serta meminta Velin untuk memfollow back akun Instagram cowok itu yang membuat Vano semakin yakin jika sepertinya Naufal memang menyukai Velin.

Tidak hanya pesan dari Naufal, ternyata cukup banyak pesan di Line milik Velin yang rata-rata adalah para lelaki yang seperti sedang mencoba mendekati Velin. Untungnya, tidak satupun dari mereka yang Velin balas.

Yah, sebenarnya wajar saja jika ada lelaki yang menyukai Velin dan Vano juga sadar jika yang menyukai perempuan yang saat ini sedang rebahan dengan berbantalkan kedua pahanya sambil menonton YouTube di ponselnya itu pasti tidak sedikit. Secara kan, meskipun Velin terbilang tomboy, tetapi wajahnya yang cantik dan kepribadiannya yang menarik pasti membuat para cowok tertarik. Jangankan cowok lain, Vano saja bisa sesuka dan sebucin ini kepada Velin.

"Lagi liatin apa sih Kak di hp gue? Prasaan nggak ada yang menarik dah." Velin bertanya sambil mendongak untuk menatap Vano, membuat cowok itu lantas mengalihkan perhatiannya dari ponsel dan menunduk untuk balas menatap Velin.

"Lagi liatin pesan di Line kamu, terus tadi abis upload foto kita juga di Instagram."

"Oh," Velin mengangguk dan kembali menonton YouTube di ponsel Vano. "Kenapa lo nggak bikin Instagram aja sih, Kak? Kan biar nanti gue juga bisa upload foto kita di Instagram lo."

"Males, lagian saya nggak suka foto."

"Tapi foto sama gue kok mau?"

"Ya.... Beda. Kalo sama kamu, saya ngapain aja mau."

Velin tertawa.

"Oh iya, saya liat, kayaknya kamu cukup populer juga ya di sekolah."

"Hm, emang. Gue kan cakep."

Vano tertawa, lalu mengelus rambut Velin dengan sayang.

"Iya, kamu cantik banget."

"Makanya, lo jangan terlalu jual mahal sama gue, Kak. Yang suka sama gue tuh cukup banyak loh~"

"Yang suka sama saya juga banyak."

"Ish, nggak lo kasih tau juga gue udah tau!" Velin mencubit perut Vano dan lantas membuat cowok itu meringis, sebelum akhirnya tertawa karena wajah kesal Velin terlihat sangat lucu di matanya.

"Makanya lo jangan terlalu cakep napa, kan saingan gue jadi banyak!"

Lagi-lagi Vano tertawa, "Tapi kan saya sukanya cuma sama kamu. Berarti kamu nggak punya saingan lah."

Velin berdehem, mencoba menahan senyumnya dan mengalihkan tatapannya ke sekeliling kamar Vano dengan pipi yang memanas.

"Pipi kamu merah banget." Vano terkekeh sambil menusuk pelan pipi Velin dengan jarinya, membuat perempuan itu seketika menutup wajahnya.

"Gue malu dan masih belum terbiasa denger lo bilang suka ke gue tau, Kak!"

Vano kembali tertawa, "Sini deh duduk dulu, saya mau ngomong serius." Vano melepas tangan Velin di wajahnya dan menuntun perempuan itu untuk duduk menghadap Vano.

"Mau ngomong apa?"

Vano berdehem, sedikit gugup saat mata sipitnya bertatapan dengan mata bulat milik Velin. Ia kemudian membenarkan posisi duduknya di atas tempat tidur, sambil mencari kata-kata yang pas untuk sesuatu yang ingin dia sampaikan kepada gadis di hadapannya.

"Saya... Nggak tau harus mulai dari mana. Tapi kalo boleh jujur, semakin ke sini saya semakin sadar kalo perasaan saya ke kamu itu bukan cuma sekedar suka aja, Velin."

Vano menelan ludah dengan jantung berdebar, sedangkan Velin sedang menahan jantungnya agar tetap berada di tempatnya.

"Sepertinya, saya udah benar-benar jatuh cinta sama kamu. Saya sayang kamu, dan nggak mau kehilangan kamu sampai kapan pun. Saya emang nggak bisa janji kalo kamu bakalan bahagia terus sama saya, tapi sebisa mungkin, saya akan berusaha buat bikin kamu bahagia."

"Hng.... Kak,"

"Ayo, kita pacaran aja, Velin."

Velin ternganga, menatap Vano dengan tatapan tidak percaya akibat perkataan cowok itu barusan. Tetapi tentu saja, setelah mendengar hal itu Velin sangat senang karena sekarang harapannya untuk bisa meresmikan hubungannya dengan Vano akhirnya bukan lagi hanya sekedar harapan.

"Nggak usah gue jawab juga pasti lo udah tau kalo gue bakal bilang 'iya', Kak." Kata Velin sambil tersenyum manis, membuat Vano juga ikut tersenyum dan lantas mengelus pucuk kepala Velin dengan sayang.

Mereka saling bertatapan, sebelum akhirnya tertawa secara bersamaan sambil menikmati degub jantung keduanya yang berdebar kencang karena rasa bahagia mereka saat ini.

∆∆∆

VANOVELIN [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang