Strategi

306 23 13
                                    


★★★

Setelah kejadian di Parrty malam itu Lexa selalu menghindar dari orang yang bernama Al. Dua minggu terus menerus menghindar seperti orang yang tak kenal, Tapi Al tetap berusaha keras untuk menjelaskan dan membuat Lexa percaya kembali padanya tapi selalu di hindari olehnya yang membuat Al bingung harus bagaimana.

Al yang sedang ingin menyendiri di belakang taman sekolah tiba-tiba menemui seorang gadis yang sedang menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

"Lexa?" Panggil Al mulai mendekat ke arahnya dan duduk di samping gadis itu.

"Lo ngapain disini? Lo ada masalah?" Tanya Al dengan tatapan yang fokus ke arah Lexa, mengamati wajah Lexa dari samping dan rambut yang terbawa oleh angin yang membuat terkesan makin cantik.

Lexa bangkit dari tempat duduk yang membuat Al ikut juga terbangun.

"Lo lebih baik ga usah dekat-dekat sama gw lagi, gw udah lupain semuanya jadi lo ga perlu repot-repot menjelaskan semuanya ke gw, udah kan? Gw pergi" Ucap Lexa yang masih menatap lurus ke depan tanpa menoleh ke arah Al, ia mulai melangkahkan kaki nya untuk pergi namun lengannya di cekal oleh lengan Al yang membuatnya terhenti dan menghadap ke tubuh Al.

"kasih gw kesempatan untuk memulai semuanya dari awal,gw mau perbaiki semuanya" Ucap Al meyakini sambil memegang ke dua pundak lexa, lexa yang sedari tadi buang muka langsung menatap mata Al yang sedang menatapnya juga.

"Ga perlu ada yang di mulai dari awal,semua sudah terjadi. Lagi pula kita ga ada hubungan apa-apa kan? Jadi apa yang perlu di perbaiki?" Tanya Lexa sambil menurunkan lengan Al yang berada di kedua pundaknya.
"Emang lo mau apa si dari gw hah? Mau nyakitin hati gw? Lo sukses! jadi apa lagi yang lo mau?" Lanjut Lexa menanyakan kepada Al.

"Gw mau lo jadi pacar gw,masa depan gw dan tujuan hidup gw. Lo adalah kelamahan gw sekarang, yang membuat gw takut untuk miliki lo" Batin Al dengan tatapan yang ingin di pahami oleh Lexa.


"Kenapa diem? Ga bisa jawab kan?" Tanya lexa yang pertanyaanya tak kunjung di jawab oleh Al.

Al yang larut dari lamunannya langsung tersadar "Ga akan ada orang yang sakitin lo termasuk gw mulai hari ini, gw akan lindungi lo dari siapapun" Ucap Al lagi-lagi meyakini Lexa.

"Ucapan lo udah banyak yang meyakinkan gw,tapi lo ingkari setelah itu. Gw ga mau larut dari ucapan omong kosong lo yang membuat diri gw semakin bodoh, Sekali lagi makasih untuk tawarannya tapi gw ga perlu gw bisa jaga diri gw sendiri" Tolak Lexa dengan halus dan terulas senyum singkat yang dihadiahinya untuk Al.

"Gw bakal buktiin ke lo dan buat lo kembali percaya sama gw" Tegas Al lalu mengambil lengan Lexa dan  menyalimi lengannya, lexa yang melihat itu sedikit terkejut.
"Assalamualaikum, gw pamit duluan" lanjutnya dengan senyuman yang jarang ia tunjukan pada siapa pun lalu pergi.

Lexa yang melihat tingkah Al yang sangat aneh hanya bisa terdiam dan ia kembali terduduk karna tubuhnya ya dibuat lemas oleh Al, "gw butuh pelindungan lo saat ini, semoga aja ucapan lo benar ya Al." Monolog Lexa sambil memperhatikan bahu Al yang mulai menjauh.

★★★


Al dkk yang sedang asik berada di dalam kelas tiba-tiba ada seorang murid kelas 10 datang menghampirnya dengan nafas yang tak beraturan.

ALVARO (On Going Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang