Chapter 22 : Overwhelmed

1.8K 146 6
                                    

Usai meluruskan kesalahpahaman mereka pun kembali merayakan ulang tahun Sakura, Boruto yang telah membantu seharian juga diundang untuk ikut makan malam bersama. Meski Boruto menolak, Sakura sendiri yang memberikan permohonan, terlebih atas kesalahpahaman yang ia buat tadi.

Memasuki rumah, mereka langsung disambut dengan aroma masakan Sarada.

Tidak hanya itu, Sakura kembali dikejutkan dengan pernak pernik ulang tahun yang meramaikan ruang keluarganya.

" Kalian semua! Aku tidak menyangka kalian benar-benar menyiapkan sedemikian rupa! " Sakura tampak terharu, di sudut matanya tampak air mata berbinar. Namun ia dengan segera menyeka air matanya. Ia tidak ingin kembali menangis. Walaupun dalam notabene yang kali ini menangis bahagia.

" Mama seharusnya kau masuk saat kami sudah siap , Shannaro! " Sarada sedikit tidak puas dengan keadaan yang tidak berjalan seperti yang ia harapkan.

" Hihihi, mau bagaimana lagi? Gomen... Gomen " Sakura tampak terharu dengan kejutan yang disiapkan suami dan anaknya. Ia pun diam-diam mendekati suaminya dan merangkul lengannya.

Sasuke bisa melihat dengan jelas senyum bahagia di wajah istrinya. Tanpa sadar ia pun ikut tersenyum.

" Bagaimana masih mau bertindak bodoh seperti tadi? "

" Geez! Gomen Anata... Lagi pula mana ku tahu, Shannaroyo! "

Sasuke tidak membalas. Namun Sakura bisa melihat suaminya yang tertawa kecil. Walaupun Sasuke tidak mengekspresikannya dengan jelas. Tetapi sudut bibir suaminya naik, itu cukup untuk mengumpulkan bahwa suaminya sedang tertawa. Melihat hal tersebut pipi Sakura pun kembali merona.

Sementara itu Boruto meletakkan kue yang mereka pesan tadi di atas meja.
Sarada pun langsung mengeluarkan kue dari kotaknya. Sebuah cake cantik dengan dekorasi fondant berbentuk bunga Sakura, sesuai dengan apa yang ia harapkan. Sarada pun tersenyum puas.

" Whoa! Kau yang membuat semua ini Sarada? "

" Huft! Tentu Saja! "
Sarada berpose dengan sedikit angkuh, ia cukup bangga dengan hasil masakannya kali ini.

*Growl*
Perut Boruto berbunyi tanpa disadari.

" Boruto jangan menyentuhnya sampai kita akan mulai makan! " Sarada menegur Boruto dengan segera ketika ia melihat Boruto sedikit menjulurkan tangannya ke arah piring berisikan yakisoba.

" Geez ! Aku hanya melihatnya, dattebasa!

" Tidak apa! Ayo kita mulai makan. "

" Sebentar Mama... " Sarada kembali menyibukkan dirinya mengambil panci berisi sup rumput laut.

Melihat Sarada yang pergi ke dapur, Boruto diam-diam menarik sehelai mie dan memasukkannya ke dalam mulut.

Sasuke yang melihat itu mengetuk kepala Boruto dengan pelan.

" Aku melihatmu. "

" Sstt!! Jangan beritahu Sarada, Sasuke-San! "

" Boruto duduklah~ " Sakura memperlakukan Boruto dengan ramah.

" Terima kasih sudah membantu Sarada dan suamiku. "

" Bukan masalah, ngomong-ngomong selamat ulang tahun Bibi Sakura "

" Hn, terima kasih~ "

" Baik! Semuanya sudah siap! "

Mereka pun segera memulai perayaan ulang tahun Sakura. Sasuke menyalakan lilin dengan kue dipegang Sarada. 

Sakura mulai kembali berlinang air mata. Momen ini terasa sangat membahagiakan.

" Mama, kau bisa berdoa untuk harapanmu "

" Baik~ " Sakura menoleh sejenak ke arah suaminya, kemudian memejamkan matanya. Tanpa berpikir panjang terlintas doa dipikirkannya.

' Terima kasih atas kebahagiaan yang aku terima hari ini. Aku sangat bersyukur karena diberkahi suami dan anak yang sangat menyayangiku. Semoga mereka selalu dalam perlindungan dan bahagia selalu. '

Usai mengucapkan doa dalam hati, Sakura meniup kuenya. Diiringi tepuk tangan yang meriah oleh Boruto. Sakura kembali dikejutkan oleh bucket bunga yang tiba-tiba muncul dihadapannya.

" Selamat ulang tahun! " Sasuke tampak sedikit canggung.

" Terima kasih, Anata! " Sakura tampak merona ia menatap suaminya penuh arti.

" Selamat ulang tahun Mama! " Sarada tersenyum manis dihadapannya. Kali ini ia menyodorkan sekotak kado besar.

" Apa ini? " Sakura menyambut kado yang diberikan anaknya. Ia bisa melihat terdapat note kecil tertempel di atas kotak.

" Kau bisa membacanya nanti, Mama! " Sarada dengan tergesa merebut kado yang ia beri dan meletakkannya di dalam kantong.

" Ada apa dengan anak itu? " Sakura tertawa melihat tingkah anaknya.

" Ayo Sasuke-San! " Boruto menyenggol gurunya tersebut. Namun Sasuke tidak menanggapinya. Ia tampak ragu dengan ide Boruto setelah kejadian tadi. Sementara itu Sakura yang melihat mereka berdua menatap heran.

" Bibi Sakura! Ada yang ingin Sasuke-San katakan? "

" Apa maksudmu Boruto?! "

" Cepat katakan, Dattebasa! "

Sarada pun juga tampak penasaran dengan apa yang akan dikatakan papanya.

' Sial, Boruto itu! Kalau aku tidak mengatakan itu akan menjadi situasi yang buruk, Bukan? ' Sasuke tampak ragu. Bibirnya tampak berat untuk berucap.

" Ayo Sasuke-San! Kau bisa melakukannya." Boruto berbisik.

Sementara itu Sakura dan Sarada saling bertatap heran.

To be continued
Chapter 23 : Overwhelmed Part 2

Sasusaku : I'll always be thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang