Matahari mulai bergerak ke arah barat. Terik panas sudah tertutup awan. Tidak terasa mereka menghabiskan waktu sehari berlatih bersama. Ya, sehabis makan siang, Sasuke kembali melatih Sarada dan timnya.
" huaaa.... Hari ini sungguh melelahkan, Ttebasa ! " Boruto meregang tangannya.
" Terima kasih, Sasuke-San atas bimbingannya hari ini " Mitsuki berkata sambil memberikan senyuman khasnya.
" Hari ini terasa menyenangkan berlatih dengan papa. " Sarada ikut menambahkan.
Sasuke hanya tersenyum tipis, ia pun memberikan pesan terakhir sebelum mengakhiri hari ini.
" Tidak banyak yang bisaku berikan. Tapi Kalian bisa mengingat poin penting yang ku tekankan tadi. "
" Kau bisa mengandalkan kami, Sasuke-San! " Boruto menyengir.
" Yang terpenting, kalian harus mendengarkan Konohamaru. Jangan merepotkannya . "
" Boruto dengarkan itu! " Sarada menembak Boruto dengan kata-katanya.
" Heihei Sarada! Apa maksudmu? aku mendengarkan Konohamaru Nii-Chan, Ttebasa! "
" Humph, seakan kau melakukannya! Kau selalu membuat masalah di tim kita "
" Hei membuat masalah?! Kau keterlaluan! Kau sendiri mengabaikan pendapatku! " Boruto membalas.
" Karena Baka Boruto! Idemu tidak ada yang benar! "
" Benar bukan, kau mengakuinya?! Kau mengabaikanku! "
Memerhatikan anaknya dan Boruto yang tengah berdebat, Sasuke hanya terdiam. Ia merasa tidak asing dengan situasi tersebut.
" Mereka pasangan yang cocok bukan, Sasuke-San? " Kata-kata Mitsuki mengejutkan semua orang.
" TENTU SAJA TIDAK!! " Boruto dan Sarada serentak membantah. Mereka pun langsung membuang muka satu sama lain.
" Benar bukan ? " Mitsuki hanya tersenyum, ia menyadari Boruto dan Sarada terkadang memiliki banyak kesamaan yang membuat mereka juga saling bertolak belakang.
Sementara Sasuke memberikan tatapan penuh penilaian pada Boruto.
' Jika Boruto benar bersama Sarada... '
" Papa! Jangan memperdulikan itu. Hei Mitsuki jangan bercanda seperi itu m di depan papa! Kau tahu aku bisa saja.." Sarada mengancam Mitsuki dengan tatapan mengintimidasinya sambil menggertakkan kepalan tangannya.
" Hehee, maaf Sasuke-San , aku tidak bermaksud berkata seperti itu. " Mitsuki meminta maaf dengan canggung. Ia bisa merasakan aura negatif dari Sarada.
Sementara itu Boruto terkejut melihat reaksi Mitsuki yang terlihat takut.
" Mitsuki, kau ternyata takut kepada Sarada, Ttebasa ! Hahaha "
" Kalau begitu, sampai jumpa Sasuke-San Sarada, Boruto. Ada hal yang harus aku lakukan dengan orang tuaku " Mitsuki pamit duluan.
" Eh?! Kau pulang Mitsuki ? Ini karena kau Sarada "
" Hei, ia baru saja bilang, ada urusan dengan orang tuanya "
' hn, Orochimaru ? ' gumam Sasuke dalam hati.
" Baiklah, kalau begitu, aku juga pulang Sasuke-San. Sampai jumpa di latihan kita berdua, Ttebasa. "
Boruto juga berpamitan." Yo, Sampai jumpa Sarada " Boruto berpamitan dengan canggung.
" Hn, sampai jumpa. " Sarada pun membalas dengan canggung.
Sasuke memerhatikan anak dan muridnya.
' mereka berdua mengingatkanku pada Naruto dan Sakura. '
" Papa ayo pulang. "
" Hn, kita akan menjemput Sakura. "
" Eh, menjemput mama? Sudah lama sekali yaa, mama pasti akan senang. "
Sasuke merespon dengan senyuman tipisnya.
Mereka berdua kini dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Konoha.
" Ngomong-ngomong papa... "
" Hn? "
" Aku tahu alasan papa pulang lebih awal dan lama kali ini "
" Kau benar, sebentar lagi ulang tahun Sakura "
" Hihihi bingo! " Sarada tersenyum manis ke arah papanya. Ia juga sangat mengantisipasi ulang tahun mamanya .
" Jadi apa yang sudah papa persiapkan? "
Sasuke hanya membalas dengan keheningan dan tatapan bingung.
" Jangan bilang, Papa belum mempersiapkan apapun "
" Hn, aku ingin meminta pendapatmu Sarada. Karena jauh dari rumah, aku tidak tahu apa yang Sakura inginkan saat ini. "
" Kalau untuk mama, sepertinya ia akan menyukai apapun yang papa berikan " Sarada tahu benar, kalau mamanya sangat menyukai papa.
" Walaupun begitu, aku ingin memberikan sesuatu yang ia sukai. Mungkin kau mengetahuinya lebih baik daripadaku. "
" Hn, baiklah! Papa bisa mengandalkanku! " Sarada membalas dengan semangat.
" Terima kasih Sarada "
" Sstt! Papa nanti mama akan curiga. "
Tanpa terasa selagi berbincang, mereka sudah sampai di rumah Sakit Konoha. Terlihat Sakura yang sedang berbincang di depan gerbang rumah sakit menoleh ke arah mereka.
Sakura pun menghampiri mereka berdua.
" Kalian berdua menjemputku! " Sakura bersemangat melihat kehadiran suami dan anaknya.
" Iya, Ma. Papa tadi melatih kami menggantikan Konohamaru Sensei. "
" Benarkah, Anata? "
" Hn, berikan tasmu " Sasuke membawakan tas milik istrinya.
" Terima kasih, Anata " Sakura tersenyum melihat perlakuan suaminya tersebut.
" Jadi apa yang kalian bicarakan di perjalanan tadi. Sepertinya sesuatu yang menarik. "
" Eh? Tidak ada yang penting Mama! Hanya Baka Boruto! " Sarada mengarang alasan melindungi Papanya yang tengah terkejut.
" Ehh, Boruto lagi? " Sakura tertawa karena Sarada terlalu sering mengeluhkan Boruto.
" Kau tahu, Sarada. Kalian berdua mengingatkanku pada aku dan Naruto. Benarkan, Anata? "
" Hn, mereka melakukan persis apa yang kau lakukan dulu. "
" Hahaha... " Sakura tertawa mendengarnya.
" Tidak mungkin, Nanadaime jauh lebih keren daripada Baka Boruto! "
To be continued ...
Chapter 15 : Sakura's Birthday Part 2
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasusaku : I'll always be there
Fiksi PenggemarMy second sasusaku ff ! hope you all like it tbh i got my writing mood back, after reading some naruto novel. esp. the retsuden trilogy. luv it!! jiwa sasusaku-ku kembali membara 🤭