Chapter 28 : Night Date Part 3

1.6K 137 28
                                    

Mereka kini dalam perjalanan pulang. Tanpa terasa mereka menghabiskan waktu hampir dua jam di hotel tadi. Sakura yang masih gusar karena hal tadi berjalan dengan langkah sedikit menghentak. Wajahnya juga sedikit cemberut tanpa ia sadari.

" Ada apa dengan ekspresi itu? "

" Ehh? Tidak apa, Sasuke-kun. " Sakura mengayunkan paper bag berisikan kue yang ia beli tadi untuk mengalihkan.

" Kau yakin ? "

" Hn! Aku hanya sedikit kesal dengan wanita tadi. " Sakura masih tidak bisa habis pikir menyaksikan langsung wanita yang menggoda suaminya.

" Tidak usah dipikirkan. Lagi pula ia hanyalah orang asing. "

Sakura menghentikan langkahnya, menatap wajah suaminya.

' Memang benar ketampanan wajah Sasuke-kun dari dulu selalu menjdi perhatian wanita. Aku sendiri mengakuinya. dan ia percaya dengan suaminya, tapi.... ' Sakura berpikir dalam hati.

" Jangan memikirkan hal yang tidak penting. " Sasuke mengetahui apa yang ada di pikiran istrinya.

" Ehh? Tidak-tidak~ Aku hanya berpikir ketampanan Sasuke-kun tidak memudar sedari dulu. "

Sasuke tidak merespon mendengar pernyataan dari istrinya. Ia tahu itu bukan masalahnya.

" Yah... Maksudku itu yang membuatmu banyak dilirik wanita dari dulu. " Sakura melanjutkan dengan nada pelan.

Sasuke menoleh ke arah istrinya.

" Maaf, aku tidak bermaksud untuk cemburu... Tetapi banyak dari mereka memberikan komentar yang sama. Dan terkadang aku memang merasa ada dari mereka yang lebih baik dariku. " Ucap Sakura sambil menunduk.

Sasuke menghentikan langkahnya. Ia menghela. 

" Sakura... "

" ? " Sakura menoleh dengan wajah yang sedikit murung.

" Apa maksudmu mereka lebih baik? "

" Yah... Kau tahu aku tidak memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang menarik seperti mereka. " Sakura menjawab dengan ragu.

Terkadang ia memang terganggu melihat kebanyakan dari mereka memang berwajah menarik dan memiliki tubuh yang menggoda. Ia memang percaya Sasuke tidak akan berpaling darinya karena hal itu. Tetapi ini tentang harga dirinya yang direndahkan para wanita itu. Sakura sedikit tidak percaya diri.

Sasuke kembali menghela mendengar jawaban dari istrinya.

" Kenapa kau sering sekali menganggap dirimu lebih rendah dibanding yang lainnya? "

Sakura sedikit terkejut mendengar pertanyaan dari suaminya. Ia hanya bisa terdiam.

" Memang benar aku jarang memujimu... tetapi apa kau akan lebih mendengarkan komentar orang lain? "

" Ah iya... seharusnya tidak perlu kupikirkan ya... "

Melihat raut wajah Istrinya yang masih tidak berubah. Sasuke pun menghela untuk kesekian kalinya.

Ia mengetuk dahi istrinya dengan pelan.

" Baka, apa yang kau pikirkan? Tentu saja kau cantik, Sakura. Bagiku tidak ada yang lebih baik darimu. Jadi jangan memasang raut wajah seperti itu. " Wajah Sasuke sedikit memerah usai mengatakan hal tersebut.

Ia memang tidak biasa berterus terang. Tetapi melihat istrinya yang terlihat murung membuatnya mengatakan tanpa ragu.

" Anata... " 

" Selanjutnya yang kau juga perlu tahu. Kau tidak lemah jadi jangan pernah mengeluhkan hal itu lagi di depanku. Kau kunoichi yang gigih dan kuat. Sarada menjadi anak yang seperti sekarang juga berkat dirimu Sakura. "

Wajah Sakura memerah mendengar penjelasan dari suaminya. Ia tidak menyangka akan mendengar hal itu. Memang benar ia seringkali tidak percaya diri dan menganggap dirinya lemah.

' Apa mungkin ini pengaruh wine yang Sasuke minum tadi ia lebih banyak bicara. '

" Terima kasih, Anata... Maaf aku selalu mengkhawatirkan hal yang tidak seharusnya. " Sakura kini bisa tersenyum kembali.

" Tidak apa... Terkadang aku juga merasakan hal yang sama. "

Sasuke menggenggam tangan istrinya. Ia bisa merasakan tangan Sakura yang sedikit dingin Karena angin malam.

" Sebaiknya kita segera pulang. Kau akan kedinginan. "

" Tidak apa, Anata " Sakura melepaskan genggaman tangan suaminya dan langsung merangkul lengan suaminya. Ia mendekap lebih dekat.

" Terima kasih Sasuke-kun, telah membuatku merasa lebih baik. "

" Hn, lain kali tidak perlu mengkhawatirkan hal semacam itu. Bagiku yang terpenting hanyalah kau dan Sarada. "

" Aku juga sama...  "

Sakura menyandarkan kepalanya ke lengan suaminya. Ia merasakan hangatnya cinta dari suaminya.

Pasangan Uchiha ini pun berjalan seirama sambil menelusuri jalan yang semakin gelap. Jalanan mulai agak sepi karena sudah hampir pukul 10.
Mereka pun hampir sampai. Dari kejauhan bisa dilihat kediaman dengan lambang Uchiha. Rumah mereka berdua dimana Sarada pasti sedang menunggu kepulangan mereka.

" Sasuke-kun... " panggil Sakura.

" Hn? "

Tiba-tiba saja bibir Sasuke disambut oleh kecupan dari Istrinya. Melihat wajah kaget suaminya. Sakura langsung mulai berbicara sebelum suaminya berkomentar.

" Terima kasih untuk hari ini. " ucap Sakura dengan malu.

Ia pun langsung bergegas meninggalkan suaminya dan masuk ke perkarangan rumah lebih dulu. Melihat tingkah istrinya tersebut, Sasuke tersenyum. Ia menatap dari kejauhan Sakura yang tengah membuka pintu rumah.

' Baka... Bagaimana aku bisa menggantikan sosok sepertimu? Tentu tidak akan bisa ... '  ucap Sasuke dalam hati.
.
.
To be continued
Chapter 29 : Another Farewell

Sasusaku : I'll always be thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang