Chapter 27 : Night Date Part 2

1.6K 128 24
                                    

Sakura memotong kue kasutera dengan sendok kecilnya. Kue kasutera atau yang kita kenal kue castella ( kue sponge ) dihidangkan dengan madu dan dihiasi topping aneka berry. Ukurannya yang kecil dan teksturnya yang lembut membuat kue ini mudah dihabiskan dalam beberapa kali potongan sendok.

Melihat istrinya yang terlihat menikmati hidangan dessert, Sasuke menyodorkan piringnya dengan kasutera yang masih utuh.

" Untukmu Sakura "

" Eh?? " Mata Sakura tampak berbinar melihat tambahan kue untuknya. Walaupun sudah makan rangkaian hidangan dari main course, perutnya tidak akan menolak jika disodorkan kue. Apalagi sesuai yang diekspetasikan dari hasil tangan chef bintang lima, dessert ini dibuat dengan sempurna.

" Baiklah Sasuke-kun~ Karena kau tidak menyukai makanan manis, jadi aku akan menghabiskannya untukmu. " Sakura mulai memotong kue kasutera pemberian suaminya.

" Kau tahu Sarada pasti sangat senang jika mengunjungi tempat ini. Ia memiliki kebiasaan untuk langsung mencoba bereksperimen dengan hidangan dari restoran yang ia kunjungi. "

" Hasil masakannya memang tidak buruk. "

" Hn, aku sangat menyukai miso sup buatannya. "

" Ah... Aku pernah mencobanya. "

" Anak kita memang berbakat ya! " Sakura tersenyum sambil melahap sesendok terakhir potongan kasutera.

" Kau menghabisinya dengan cepat. "

" hahaha Ini bukan potongan yang besar "

Sasuke tersenyum melihat istrinya yang menyeruput lychee tea. Tidak seperti biasanya kali ini Sasuke tidak menahan dirinya. Wajahnya jelas mengekspresikan rasa bahagia. Menurutnya tidak buruk juga menghabiskan waktu di luar berdua dengan Sakura.

" Sakura "

" Hn? Ada apa? " Jawab Sakura sambil mengelap mulutnya dengan tissue.

" Kau menyukai tempat yang seperti ini? "

" Eh ? "

" Kalau kau menyukainya, kita bisa melakukannya lagi. "

Sakura tampak terkejut mendengar perkataan suaminya. Jarang-jarang suaminya mengusulkan kencan.

" Maksudku tentu bersama Sarada juga. "

" Tidak perlu, Anata.... Lagipula ini terlalu berlebihan. Aku sendiri tidak terbiasa jika harus selalu berias dan menggunakan dress saat keluar. Yahh walaupun kau tampak keren dengan tuxedo. Hihihi "

Wajah Sasuke memerah mendengar respon dari istrinya tersebut. Ia memang tidak memperdulikan tentang dirinya, jika istri atau anaknya menyukai hal tersebut Sasuke akan melakukannya.

" Sasuke-kun, tunggu sebentar ya. Aku mau membelikan beberapa potong kue untuk dibawa pulang. "

" Hn " Sasuke menyeruput ocha dingin yang tersisa di gelasnya. Ia memandangi Sakura yang tengah memilih kue. Pandangannya beralih ke arah luar hotel. Ia memiliki kebiasaan untuk merenung sambil menatap pemandangan konoha. Itu semacam healing baginya.
.
.
.
" Hmm... Semuanya tampak lezat! Sarada pasti menyukai kue ini. "

Sambil melihat-lihat kue, Sakura melewati rombongan wanita yang terlihat sedang menggosipkan sesuatu. Walaupun tanpa niat, tetapi Sakura tanpa sengaja mendengar pembicaraan mereka.

" Hei-hei kau lihat pria yang disana ? "
Kata nona muda berambut hitam yang terlihat berusia sekitar di awal 30 tahun-an.

' Hfft! Dasar wanita memang suka membicarakan pria tampan ' Sakura yang mendengar pembicaraan mereka memberi komentar dalam hati.

" Yang mana? " Balas perempuan yang di duduk seberangnya. Tampaknya perempuan yang ini berusia lebih muda.

" Ah!! Pria bertuxedo itu ya? " Wanita yang dari tadi tengah makan tiba-tiba berhenti ikut memerhatikan pria yang sedang dibicarakan.

" benar-benar bagaimana? Sangat seksi bukan? "

" Wahhh.... Ketampanannya sangat cocok dengan pemandangan hotel ini. "

" Aku bertanya apakah pria itu masih single? "

Mereka bertiga tampak terpesona dengan ketampanan sosok pria yang dimaksudkan ialah Uchiha Sasuke. Pria yang tampak agak canggung duduk sendiri memerhatikan pemandangan luar hotel.

' Tu-tunggu mereka tidak sedang membicarakan Sasuke-kun bukan? '

Sakura menoleh ke rombongan perempuan yang tengah bergosip. Benar saja! Mereka tampak sedang memandangi suaminya.

" Kalian lihat aku akan menunjukkan pada kalian bagaimana caranya menggoda lelaki. "

Wanita yang berambut hitam panjang itu bangkit dari tempat duduknya. Ia menyibakkan rambutnya dan melepaskan mantel bulunya. Tampak dress ungu yang ketat dan agak provokatif dikenakan wanita tersebut. Wanita itu pun terlihat berjalan ke arah meja Sasuke. Sakura yang melihat hal tersebut langsung panas.

" Hahahaha! Tunjukkan pada kami sensei! " Kedua wanita lainnya tampak menyoraki nyali temannya tersebut.

" Permisi apa sudah selesai membungkusnya? Maaf aku sedang terburu-buru. " Sakura berbicara dengan terburu-buru sambil memantau suaminya.

" Ini uangnya. "

" Uangnya pas yaa, terima kasih Nona~ "

Belum sempat petugas kasir menghitung Sakura telah meninggalkan meja kasir tersebut.

" Permisi tuan~ "

" ?! "

Wanita berambut hitam tersebut menghampiri Sasuke. Ia dengan sengaja menundukkan tubuhnya di hadapan Sasuke. Akibatnya bagian atas tubuhnya tampak karena deess yang dikenakan wanita tersebut agak terbuka. Sasuke pun mengalihkan pandangannya dan mengacuhkan wanita tersebut.

Melihat reaksi cuek Sasuke, wanita tersebut tidak menyerah. Tidak sampai disitu wanita itu memberanikan diri duduk di hadapan Sasuke.

" huft~ Apa yang dilakukan seorang pria tampan sendiri di restoran ini. Tentu akan menarik jika ada yang menemani bukan? "

Wanita itu mencoba meraih tangan Sasuke. Namun Sasuke tiba-tiba bangkit dari bangkunya.

" Hei~ Tunggu! mau kemana, Tampan? " Wanita itu berdiri dan menahan lengan Sasuke.

" Maaf aku tidak ada urusan denganmu. Istriku sudah menunggu. "

Sakura tampak berdiri gugup di hadapan mereka. Ia sedikit kesal dengan langkah berani wanita tersebut.

" Mohon maaf nona! Jangan menyentuh suamiku! " Ucap Sakura dengan ketus. Tatapan Sakura pun tidak kalah tajamnya.

Melihat hal itu, wanita tersebut melepaskan lengan Sasuke dengan segera. Namun tingkah menyebalkannya tidak berhenti disitu. Ia pun memberi komentar.

" Tck! Wanita seperti itu adalah seleramu? Sungguh menyedihkan! "

" Hei, apa maksudmu?! " Sakura tampak kesal. Emosinya mulai meluap. Ia mulai tidak dapat menahan diri melihat tingkah wanita tersebut.

Melihat istrinya yang tampak emosi, Sasuke menggenggam tangan Sakura tiba-tiba.

" Sudahlah, tidak ada gunanya merespon. "

Sakura menoleh ke arah suaminya.

" Huft! Baiklah, Kalau kau berkata begitu Anata... " Sakura pun menuruti suaminya. Mereka berdua pun pergi meninggalkan hotel tersebut. Sebelum pergi Sakura memberikan tatapan tajam terakhir kalinya pada wanita itu.

To be continued
Chapter 28 : Night Date Part 3

Sasusaku : I'll always be thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang