Chapter 20 : Sakura's Birthday Part 7

1.6K 141 1
                                    

" Boruto kita tidak ada waktu lagi, kita harus pulang. Sarada seharusnya sudah menunggu. "

" Sebentar, Ttebasa! " Perjalanan pulang dihentikan oleh Boruto yang tiba-tiba tergiur pameran kartu ninja di Toko pinggir jalan.

" Whoaa!! Sepertinya aku berfirasat baik dengan kotak yang satu ini. " Boruto mengangkat sekotak kartu ninja pilihannya.

" Hei anak muda, kau sudah mengambil dan mengembalikan kartu hampir 5x. Cepatlah buat keputusanmu! " Pemilik toko tampak terganggu mendapati pelanggan bertingkah seperti Boruto.

" Sebentar, Sasuke-San! Ini bukan hal sederhana yang dapat diputuskan begitu saja, Ttebasa ! "

" Kami akan mengambil kotak yang dipegang anak itu. Berapa? " Sasuke mendekati pemilik toko. Ia tidak tahan lagi menunggu Boruto yang plin plan meramalkan peruntungannya dengan sekotak kartu ninja.

" Whoaa! Terima kasih, Sasuke-San! Kau membelikanku! Kalau begitu sama sekotak yang ini juga, Ttebasa! "

Sasuke menatap Boruto dengan tajam membuat Boruto sedikit tersedak melihatnya. Namun ia menghela.

" Yah... Karena kau sudah membantuku. Anggap saja ini sebagai imbalannya. "

Sasuke mengeluarkan uang dan membayar dua buah kotak kartu ninja yang dibeli Boruto.

" Terima kasih, Sasuke-San! Aku tidak bisa memilih satu dari kedua ini. Uang saku lagi terbatas, Ttebasa. Tidak mungkin menghabiskannya untuk kedua kotak ini. "

" Kau sudah mengerti, bukan? Itu hanya mainan , suatu saat kau akan menyesal menghabiskan uangmu untuk itu " Sasuke mengkritik Boruto dengan sedikit pedas.

" Meski kau berkata demikian, tetapi bagi kami ini sebagai harga diri, Ttebasa! Aku tidak bisa membiarkan mereka mengoleksi kartu langka lebih banyak dariku. "

Sasuke kembali menghela. Ia menggelengkan kepalanya melihat sikap Boruto.

----
Sementara itu Sarada tengah sibuk menyiapkan sajian ulang tahun mamanya. Tampak meja telah dipenuhi oleh beberapa hidangan yang ia beli di pasar.

" Papa dan Boruto pulang lebih lama. Apa si bodoh itu berulah? "
Sarada terus melihat jam sambil mengaduk panci berisi saos pasta yang ia buat.

----

Sakura berjalan tanpa semangat. Dari kejauhan ia bisa melihat rumahnya. Lambang Uchiha terpampang jelas di bagian atas rumah.

" Anata... " Bibirnya kembali bergetar. Namun ia menahan diri. Ia tidak ingin jika Sarada melihat wajah sembabnya.

Ketika langkahnya semakin dekat. Ia bisa melihat samar-samar Suaminya sedang berbicara dengan seseorang di depan halaman rumahya .

" ?! "

Jantungnya kembali berdebar. Langkahnya semakin cepat. Jarak diantara mereka kedua semakin dekat untuk Sakura bisa memastikan seseorang yang berbicara dengan suaminya itu adalah seorang wanita.

' Jangan-jangan Wanita itu?! '

Sakura terus mendekat hingga ia berada di jarak dimana ia bisa mendengar Sasuke yang tengah berbicara dengan wanita tersebut. Ia bersembunyi di balik dinding mencoba mendengar percakapan mereka berdua.

" Aku akan selalu mencintaimu. Perasaanku padamu akan terus tumbuh tak luput oleh waktu. "

Kata-kata itu terdengar dari mulut suaminya. Mendengar hal itu, Sakura seakan kehilangan napasnya. Jantungnya seakan jatuh. Kakinya sedikit tergoyahkan.

Namun ia tidak bisa menahan lebih lagi. Ia harus mengetahui yang sebenarnya terjadi.

" Anata ! "

Sasuke dan wanita itu pun menoleh bersamaan. Namun si wanita yang sedikit terkejut menyembunyikan dirinya di balik tubuh suaminya.

---

Namun yang sebenarnya terjadi...
* Sesaat sebelum Sakura datang *

* Buff *

Boruto kembali menggunakan jutsu transformasinya. Ia menjadi sosok wanita berparas cantik dengan kumis mungil di wajah dan rambut kuning yang terurai panjang.

" Baik! Kau bisa berlatih padaku, Ttebasa! Anggap saja aku Bibi Sakura. "

" He-hei, kau tidak perlu melakukan itu. "

" Sekarang atau tidak sama sekali, Ttebasa! Jika nanti bibi Sakura akan pulang... dan juga kau tidak akan mau mengecewakan Sarada bukan? "

Boruto sedikit menggoda Sasuke menggunakan suara manjanya.

Sasuke terdiam sejenak. Ia memang sedikit mengkhawatirkan hal itu. Melihat Sarada sangat berantusias, ia juga ingin melakukan hal yang sama. Setidaknya di ulang tahun istrinya. Ia ingin sedikit bersikap romantis saat memberikan kejutan.

Boruto yang mengetahui hal itu, langsung  menawarkan bantuan dengan ide konyolnya. Mereka kini sedang berlatih dialog romantis untuk diucapkan kepada Sakura nanti.

" Aku rasa lebih baik aku tidak melakukannya. "

Sasuke menyerah setelah berulang kali mengulang dialog yang disarankan Boruto.

" Tidak-tidak, " Boruto menggeleng.

" Kau bisa mencoba satu kali lagi, Sasuke-San! Kau tahu aku memakai dialog dari film yang kami tonton. Saat itu anak-anak perempuan sangat histeris. Sarada juga menyukainya. "

Sasuke bimbang, ia masih trauma saat mengikuti saran dari Kakashi. Ia seperti tidak bisa mempercayakan hal penting semacam ini kepada orang lain lagi.

" Kau harus mengatakannya dengan sedikit lembut. Aku akan selalu mencintaimu. Perasaanku padamu akan terus tumbuh tak luput oleh waktu. Aktor itu mengatakannya seperti ini, Ttebasa. " Boruto memberi contoh.

" Dan setelah itu ... Umm... ya aku ingat! Saat di film, aktor pria bersujud dan memberikan cincin. " Boruto mencoba mengingat skenario film yang pernah ia tonton.

" Tidakkah terlalu berlebihan? "

" Ayolah, Sasuke-San! Aku sangat bisa diandalkan dalam hal ini, Ttebasa! "

Sasuke menghela dan mencoba mengikuti apa yang Boruto contohkan. Ia memegang tangan Boruto yang masih berwujud wanita. Dengan pasrah ia mengucapkan dialog tersebut.

" Aku akan selalu mencintaimu. Perasaanku padamu akan terus tumbuh tak luput oleh waktu. "

Tepat saat itulah Sakura memergokinya.

" Anata! " Suara Sakura nyaring terdengar.

* Deg deg *

Sasuke dan Boruto menoleh bersamaan.

" Gawat kejutannya bisa ketahuan! "
Sasuke dan Boruto terdiam. Mereka panik karena Sakura tiba-tiba pulang lebih awal.

" Sasuke-San... Bagaimana ini? Apa Sarada sudah siap? "
Boruto berbisik ke arah Sasuke sambil menyembunyikan diri. Jika ia kembali ke wujud asli, kejutannya akan gagal. Terlebih kue tersebut masih berada ditangannya.

" Jangan berisik atau bertingkah mencurigakan, Boruto! "

Sementara itu Sakura melangkah mendekat dengan wajah yang sedikit gusar.

To be continued
Chapter 21 : Sakura's Birthday Part 8

Sasusaku : I'll always be thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang