Yasmin

27 6 6
                                    

"Lis, gue pengin nikah!!!" kata Yasmin tiba-tiba membuat Lisa dan Nuri hampir terjerembab dari kursinya. Bahkan Lisa yang sedang mengerjakan tugas kampus hampir saja mencoret kertas yang ada di depan meja sangkin kagetnya.

Nuri menatap kesekeliling, suasana di taman kampus cukup sepi, sehingga dia bisa berbicara sedikit lebih keras.

"Lu ga mabok kan Yas?" tanya Nuri sambil memegang jidat Yasmin yang ternyata tidak sedang panas tersebut.

"Gue serius," ucap Yasmin datar.

Lisa dan Nuri saling berpandangan, juga kebingungan. Ada angin apa seorang Yasmin yang diketahui sebagai Fakgirl bisa-bisanya meminta nikah. Padahal dia masih terhitung muda, 22 tahun. Apakah Yasmin kekurangan uang? Oh, tidak mungkin. Karena Yasmin adalah anak tunggal dari orangtua yang lumayan berkecukupan. Lantas apa yang membuat Yasmin tiba-tiba ingin menikah? Lantas ide itu muncul secara tiba-tiba di kepala Lisa.

"Lu HAMIL ???!!!" seloroh Lisa.

Yasmin mengeplak mulut Lisa menggunakan kertas. Untung suasana di taman saat itu sepi jadi tidak ada yang mendengar pembicaraan mereka.

"Sembarangan!!!" tegas Yasmin yang diikuti cekikian dari Nuri.

"Gimana mau hamil, wong di ajak macem-macem aja ogah. Dia mah mainin hati cowok doang, lebih ke manfaatin. Bukan malah dia yang dimanfaatin. Lu kaya baru kenal sama Yasmin aja Lis," ucap Nuri yang kemudian di akhiri dengan anggukan Yasmin.

"Yeee, lagian elu tiba-tiba mau kawin, eh maksud gue mau nikah.. gue kaget lah anjiir.."

"Tau nih bocah salah minum obat kayaknya ya.."

Yasmin yang ditanya tidak mampu berkata apa-apa. Sahabat-sahabatnya bingung, apalagi dirinya. Entah apa yang membuat Yasmin ingin menikah mendadak. Random sekali pikiran bocah satu ini.

Lama mereka dalam keheningan, Nuri dan Lisa masih menunggu Yasmin dengan sabar. Yasmin hanya memainkan bolpoin di tangannya, mencoret-coret ke kertas yang ternyata------

"YASMIN!!!!!" teriak Lisa.

Yasmin melongo beberapa saat dan sadar jika dia sedang mencorat-coret makalah kerja kelompok mereka yang akan di kumpulkan besok. Nuri tertawa terbahak-bahak.

"Maaf sih, nanti malam gue tulis ulang, gue perbaiki. Janji deh," mata Yasmin memelas, membuat Lisa luluh juga.

"Lagian tuh elu aneh-aneh aja dah. Tiba-tiba mau kawin. Lah emang elu mau kawin sama siapa? Udah ada jodohnya belum?" tanya Nuri serius.

"Lah gebetan dia seabrek, nyomot aja satu," jawab Lisa sekenanya.

"Lah ogah banget nikah sama salah satu dari mereka. Mereka kan fukboy semua?"

"LAH ELU PIKIR ELU ITU APAAN?" teriak Nuri dan Lisa hampir bersamaan. "Serem amat", batin Yasmin.

"Ya udah sih ga usah ngegas"

"Elu yang pengin di gasin mulu, heran gue."

Yasmin tertegun, dia juga bingung sendiri dengan apa yang dia inginkan sekarang. Yasmin hanya merasa bosan dengan hidupnya yang itu-itu saja. Cewek seperti dia ini adalah tipe cewek yang kelebihan energi, tidak bisa fokus cukup satu hal saja. Tapi Yasmin berfikir lagi, jika dia harus menikah, jika dia bosan.. dia tidak akan bisa bermain-main. Karena pernikahan bukanlah permainan.

Tapi dalam hati Yasmin yang terdalam, dia hanya ingin merasakan cinta yang sesungguhnya yang belum pernah dia rasakan terhadap belasan bahkan puluhan pria yang dia PHP. Bukan Yasmin yang mau, bukan Yasmin yang ingin dirinya menjadi Fukgirl seperti yang teman-teman lain cap terhadapnya tapi karena kondisi yang membuatnya demikian. Kondisi dimana dirinya terlahir menjadi gadis cantik nan glowing.

Yasmin tidak meminta para lelaki itu untuk mendekatinya. Seperti bunga yang indah dan wangi membuat para kumbang mendekatinya. Tapi bukan Yasmin namanya jika dia tidak memanfaatkan kumbang-kumbang itu. Yasmin bisa menggunakan mereka sebagai mesin antar jemput, mesin membuat tugas kampus atau sekedar mesin pembeli kopi kekinian. Yasmin jarang meminta barang-barang mewah pada kumbang-kumbang tersebut, kecuali jika kumbang memaksa dan ikhlas hehe..

"Gue pengin tobat jadi fukgirl. Gue mau bener-bener suka sama cowo. Ga yang kaya suka, terus ada cowok lain yang lebih ganteng yang deketin terus di suka juga," polos Yasmin.

"Ya udah, sebelum elu beneran nikah.. mending belajar dulu ga jadi cewe yang gampang suka sama cowo. Jadi cewe yang agak ngurangin energi gitu loh.. yang ga atraktif lompat sana sini. Pegel juga gue lihatinnya," pungkas Lisa.

Hening...

Saat hening itulah tiba-tiba saja dari kejauhan ada sosok cowok tinggi dengan menggunakan topi hitam dan juga jaket kulit khas cowok badboy yang seperti anak-anak geng motor mendekat ke arah mereka yang duduk di bangku taman kampus. Mereka bertiga mengamati sosok itu dari jauh, semakin dekat semakin jelas kegantengan cowok itu. membuat Nuri, Lisa bahkan Yasmin melongo dan sesak karena kehabisan nafas.

Cowok itu datang membawa kantong transparan berisi kopi kekinian berjumlah empat buah, dia juga menenteng beberapa snack di kantong yang lain.

Tanpa basa basi cowok itu langsung duduk di kursi kosong bertepatan di samping tempat duduk Yasmin. Nuri dan Lisa saling berpandangan dan mengangkat bahu mereka secara bersamaan pula.

Mata Yasmin belum beranjak dari sosok itu. Kagum.

"Hai...." sapa cowok itu sesaat setelah duduk dan tanpa aba-aba langsung mengorder kopi kekinian yang dibawanya untuk masing-masih manusia yang berada disitu lalu meletakkan snack juga beberapa cookies di tengah meja.

"Kalian lagi ngerjain tugas ya, makanya gue bawain ini buat kalian. Biar ngerjain tugasnya tambah semangat," ungkap cowok itu santai.

"Iya terima kasih.." kata Nuri.

"Makasih ya.." imbuh Lisa.

Sejak kedatangan cowok itu pembicaraan mereka menjadi kaku. Si cowok yang terlalu narsis dan agak menyombongkan diri membuat Nuri dan Lisa menjadi risih. Mereka sering mengode kepada Yasmin agar cowok itu diusir atau diapain gitu agar cepat-cepat pergi. Namun Yasmin malah tersenyum licik seolah-olah tidak mengerti kode dari kedua sahabatnya yang menjadi obat nyamuk.

Lisa bahkan sempat menginjak sengaja kaki Yasmin yang terletak di bawah meja berkali-kali. Karena tidak tahan, akhirnya Yasmin mengusir cowok itu secara sopan. Alasannya cukup klise, mereka sedang mengerjakan tugas kelompok yang akan segera di kumpulkan. Membuat mau tidak mau si cowok harus pergi.

"Busyeeettt!!! Bisa-bisanya elu ya Yas... sumpah gue pengin marah banget sama elu!!" geram Nuri.

"Yee... kan ga enak anak orang baru dateng langsung di suruh pulang," aku Yasmin.

"Emang dia anak mana Yas? dari fakultas mana? tanya Lisa penasaran.

"Gak tau," papar Yasmin polos.

"Jadi selama 45 menitan kalian ngobrol? Elu--- ga—tahu--- dia siapa?!!" tanya Lisa terbata hampir jantungan mungkin.

"Ga tau," celetuk Yasmin santai.

"YASMIN !!!!!" sembur Lisa dan Nuri membuat beberapa orang yang sedang melewati taman langsung menoleh ke arah mereka.

Perfect Duo [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang