"Lu gimana sih, Yas? katanya udah mau nolakin cowok, katanya udah mau tobat. Ada orang yang deketin langsung mau," protes Lisa memandang sinis pada Yasmin yang sedari tadi justru malah sibuk makan makanan yang dibawa pria tampan tak dikenal.
"Siapa bilang gue mau sama tuh cowo"
"Lah, buktinya elu nanggepin cowo itu. Mana lumayan lama lagi ngobrolnya," keluh Nuri mengiyakan pernyataan Lisa yang masih dielak oleh Yasmin.
"Yang bilang gue mau sama dia siapa? Gue cuma mau makanannya aja kok. Elu semua juga mau tuh, buktinya minumannya udah pada habis gini."
Lisa dan Nuri melihat gelas plastik bekas minuman kopi kekinian yang dibawa oleh pria tanpa nama itu. Benar juga, mereka tanpa sadar sudah menghabiskan minumannya. Lisa dan Nuri malu sendiri.
"Ye, kalo elu ga biarin cowok itu kesini juga kita ga bakalan makan makanan dari dia"
"Rezeki jangan ditolak, Nur. Mubazir ...," ledek Yasmin menyatukan plastik-plastik bekas minuman mereka pada wadah untuk segera ia buang.
"Tapi kalo elu udah nikah, kira-kira lu tetep jadi fakgirl ga?"
Yasmin mengangkat kedua pundaknya bersamaan, "Ga tau."
"Enteng sekali engkau, Kisanak. Pernikahan bukan mainan ya.."
"Bukan gitu Lis, justru gue mau nikah biar gue bisa tobat. Biar gue ga mainin cowo mulu. Gue pengen gitu loh bisa setia sama satu orang"
"Terus rencana elu gimana, Yas?" tanya Nuri penasaran.
"Semalem gue udah minta bokap buat cariin suami"
"Terus bokap lu tangapannya gimana denger elu mau kawin? Eh, nikah maksudnya?" Lisa mengeplak bibirnya sendiri karena salah berbicara.
"Bokap gue malah kesenengan. Seneng kali karena gue ga bakal minta duit lagi sama bokap"
Lisa dan Nuri hanya cekikikan. Random sekali keluarga Yasmin.
"Mau dicariin relasi bisnisnya, katanya sih ..." ujar Yasmin sambil menyesap terakhir minuman kopi kekiniannya.
"Wait, relasi? Kalo ternyata kebanyakan relasi bokap lu ternyata duda gimana?" tanya Lisa membuat Yasmin ikut berfikir.
"Bener juga," Nuri menimpali.
"Ya kali, bokap gue mau jodohin gue sama duda"
"Tapi kalo dudanya tajir gimana? Duda yang udah tua yang tinggal nunggu umur. Kan elu bisa jadi pemilik hak waris," seloroh Nuri sekenanya.
"Kamu tuh berdosa banget. Solimin, Solimin, Sholehaaa ..." ujar Lisa mengeplak bahu Nuri yang berbicara sembarangan.
"Tapi gak papa juga deh dapet yang begituan, kan gue bisa miara bujank"
"YASMIN !!!!" gertak Nuri dan Lisa secara bersamaan membuat Yasmin hampir terkena serangan jantung.
Yasmin juga bingung sendiri, kenapa kepikiran menikah di usia yang sangat muda. Ya walaupun tidak terlalu muda. Namun Yasmin masih berkuliah, hidupnya masih panjang untuk diisi oleh mimpi-mimpi.
Yasmin tidak pernah bermasalah dengan siapapun. Keluarganya berkecukupan, dia punya sahabat yang bisa menjadi tempat curhatan, wajahnya yang cantik bak artis Korea menjadi nilai plusnya menggaet banyak lelaki. Baik laki-laki yang memang dia suka atau laki-laki yang hanya dia manfaatkan saja.
Mungkin karena kehidupannya yang hampir sempurna membuat dia mudah bosan. Seperti tidak ada tantangan dihidupnya. Hidupnya tidak mempunyai kejutan-kejutan sehingga dia berniat membuat kejutannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Duo [TAMAT]
HumorBerkisah tentang si Caligynephobia yang menginginkan sembuh dari phobianya dengan seorang mantan fukgirl yang ingin pensiun dari dunia ke-fukgirl-an nya. Mereka nekat menikah walaupun baru pertama bertemu. Kisah perjalanan si Caligynephobia dan istr...