Zaqi part 2

25 6 3
                                    

"Kamu tuh harus belajar jadi cowok, Nak?" kelakar ayah Zaqi saat Zaqi sedang mengambil nafas sesaat setelah Riska keluar dari ruangan.

"Lah emang selama ini Zaqi bukan cowok?" ketus Zaqi menegakkan badannya yang semula bersender di punggung kursi.

"Ya kalo bukan cowok, ngapain takut sih sama cewe? Kamu tuh aneh-aneh aja. Masa takut sama cewe. Nanti kalo kamu nikah, istrimu ga hamil-hamil dong.."

"Zaqi juga bingung loh Yah, kenapa suka gemeteran, panas dingin, keringetan ya pokoknya panik gitu deh kalo deket sama cewek. Tapi aku normal loh yaah.." jelas Zaqi.

"Ya makanya kawin, biar penyakit kamu sembuh. Kan kata psikolog juga gitu.. harus dilatih!!"

Zaqi tidak menggubris perkataan ayahnya, dia tertegun cenderung melamun.

"Kamu tuh malu-maluin Ayah aja, masa Ayahnya mantan playboy anaknya malah takut cewek," ledek ayah Zaqi yang membuat Zaqi menjadi mules.

"Dulu tuh, Ayah banyak yang ngejar-ngejar. Tapi ya karena sukanya sama ibu kamu ya Ayah tolakin semuanya..huuss...huussss," ujar Ayah Zaqi sambil memperagakan seperti sedang mengusir ayam, sembarangan memang.

"Itu mah Ayah bukan playboy. Tapi bucin"

"Lebih bagus bucin daripada kamu takut cewek," ujar Ayah Zaqi sambil memeletkan lidahnya.

Zaqi mendengus, Lalu berjalan menuju belakang kursi ayahnya untuk mengambil map merah yang di sembunyikan ayah Zaqi di laci yang terkunci. Ayah Zaqi membiarkan anaknya untuk pergi dikarenakan meeting mereka berdua dia anggap selesai. Zaqi melongos pergi, kesal.

Sebelum Zaqi pergi dari ruangannya, Ayah Zaqi memanggil Zaqi sekali lagi.

"Abis meeting di luar, kamu kesini lagi ya. Kita lanjutin meetingnya"

"Emangnya belum kelar?" kata Zaqi tak percaya.

"HEH, pembahasan kaya gini ga bakalan kelar hanya cukup sehari. Ayah bakalan kasih kamu kisi-kisi menghadapi wanita," ujar ayahnya bangga.

"IYA!!!" teriak Zaqi ngegas.

***

Selama meeting berlangsung, kepala Zaqi terasa sangat pusing. Karena klien yang di jadwalkan bertemu dengan dirinya beralasan hadir sehingga dia mengirimkan sekretarisnya untuk mewakilinya. Pantas saja selama meeting tersebut Zaqi merasa pusing, berkeringat dan panas dingin hingga mual. Karena jujur, sekretaris dari kliennya ini adalah wanita yang seksi dan cantik. Belum lagi sang sekretaris membawa patnernya yang juga perempuan cantik dan menarik. Menambah beban panjang penderitaan Zaqi saat ini.

Zaqi menjadi kekurangan fokus hingga beberapa kali dia harus ijin ke kamar mandi untuk mengurangi mualnya. Beruntung Wildan, sahabat Zaqi yang merangkap sebagai asisten bisa datang tepat waktu untuk membantu Zaqi dalam proyek terbarunya.

Sebenarnya, Wildan diperintahkan Zaqi untuk pergi ke suatu tempat untuk keperluan bisnis. Tapi karena Zaqi tidak enak badan, Wildan langsung meng-cancel dan bergegas menuju tempat dimana Zaqi berada.

Seharusnya Zaqi datang bersama Dion sahabatnya juga yang merangkap sebagai sekretaris Dion. Tapi Dion ijin telat menghadiri meeting karena suatu keperluan. Jadilah Zaqi datang sendirian.

Setelah dirasa cukup sehat, Zaqi mengambil nafas panjang untuk mengatur detak jantungnya yang tak berhenti melompat-lompat. Zaqi menghadiri meeting yang ditinggalnya seolah tidak terjadi apa-apa.

"Bapak tidak apa-apa Pak? tanya salah satu wanita di depannya.

Zaqi tersenyum dan mengatakan tidak apa-apa. Wildan menatap Zaqi dan menahan tawanya. Membuat Zaqi harus sedikit menginjak sepatu Wildan agar tidak terus meledeknya.

Perfect Duo [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang