11.

14 2 0
                                    


Rania melangkahkan kakinya ke kantin, ia bosan di kelas. Reyhan, Clara dan Rafa pergi untuk menganalisis hal lain. Ia memang belum terlalu terlibat dalam hal hal menganalisis, karna ia sendiri saja bingung bagaimana cara kerja kepolisian dan detektif. Ia terlalu awam.

Sebelum pergi tadi Rafa menitipkan ponselnya pada dirinya, katanya untuk berjaga jaga saja jika nanti ia kembali terculik pembunuh maka ia harus menyalakan kemera pengawas dan pelacak. Entah bagaimana yg di mangsud laki-laki itu, Rania benar benar tak mengerti.

Ting!

Rania terlonjak kaget saat ponsel mereka berdua berbunyi bersamaan. Ada sebuah pesan masuk dari nomer tak di kenal. Terlebih dahulu Rania mengecek isi pesan pada ponselnya. Mungkin saja hanya operator telephon, tak masalah bukan membacanya?

08****: Selamat datang di Imajinasiku. Mari bermain hide and seek untuk menemukan ku. Apa yg kamu pikirkan tidak akan sama dengan yg terlihat. Aku adalah Dreaming. Si pemilik imajinasi. Baiklah, akan ku jelaskan. Ada 3 pemain. Diriku, Pengembara, dan serigala kecil. Aku ada di tempat di mana aku dapat menjangkau pintu imajinasi mereka. Di sana aku akan bertemu dengan pengembara. Tidak ada domba. Hanya ada Serigala kecil yg sangat licik. Ku tunggu dalam 15 menit lagi. Semoga beruntung dan menyenangkan. Selamat bermain!.

Tubuh Rania bergetar seketika. Sialan!. Dreaming sang pembunuh adiknya!

Aduh gimana wawancaranya? Ia sudah di pilih untuk jadi pewawancara. Persetanan dengan itu. Ia harus menangkap pembunuh itu!

Apa..apa pembunuh itu tahu jika ia ikut dalam kasus ini?  Sialan. Ia lupa jika ia terlibat dalam hal ini juga karna pembunuh sialan itu!. Psycopat itu! Rania mengenggam ponsel nya erat, sorot matanya berubah tajam. Keselamatan nyawanya benar benar di pertaruhkan, namun ia tak boleh takut. Ia harus menyelesaikan ini demi Ibunya.  Walaupun sebenarnya tubuh Rania sendiri takut dan gemetar hebat.

Rania kemudian membaca pesan di ponsel Rafa dengan nomer asing yg sama. Membuka ponsel yg menampangkan foto sosok gadis yg sangat manis nan cantik. Sepertinya pacar Rafa. Sudahlah back to topik.  Isi pesannya sedikit berbeda, walau teka teki di dalamnya tetap sama.

08****: Selamat datang kembali di Imajinasiku Rafa, masih ingatkah dengan ku?  Mari bermain hide and seek untuk menemukan ku. Apa yg kamu pikirkan tidak akan sama dengan yg terlihat. Aku adalah Dreaming. Si pemilik imajinasi. Baiklah, akan ku jelaskan. Ada 3 pemain. Diriku, Pengembara, dan serigala kecil. Aku ada di tempat di mana aku dapat menjangkau pintu imajinasi mereka. Di sana aku akan bertemu dengan pengembara. Tidak ada domba. Hanya ada Serigala kecil yg sangat licik. Ku tunggu dalam 20 menit lagi. Semoga beruntung dan menyenangkan. Selamat bermain!.

Selamat datang kembali? Masih ingatkah denganku? Apakah Rafa sebelumnya pernah bertemu dengan Dreaming? Apakah..sudahlah nanti saja ia pikirkan! Ia harus mencari pembunuh itu dulu.

20 menit. Apakah cukup untuk memanggil Rafa, Reyham dan Clara di ruang kepala sekolah?. Apa sesi wawancaranya harus ia tunda 15 menit lagi? Iya, Dirinya harus bergerak cepat jika tak mau kehilangan jejak. Ini kesempatannya menemukan Psycopat brengsek yg sudah membunuh adikknya, dan sebelum ada korban selanjutnya.
Rania menggigit bibir bawahnya kuat. Ini sangat beresiko bila ia bergerak sendirian. Ia tidak begitu yakin bisa melawan jika terjadi hal hal yg lebih buruk dari dugaannya. Ah, apa pedulinya? Yg penting pembunuh itu tertangkap dan masalah selesai!. Setelah berfikir sebentar, ia mencari nomer kontak pak Wahid melalui ponsel Rafa. Menelfonnya..

Setelah satu nada sambung berbunyi, Rania bisa mendengar suara pria paruh baya di ujung sana, "Halo?"

"Pak tolong tunda wawacancaranya 20 menit lagi. Tolong pak.."

Again Tragic StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang