Ciyeee bosen nih yee notifnya aku lagi, hahahaaa
mumpung waktunya mengizinkan...
dan karena lagi gila juga, pengen update mulu kerjaannya hahahaa
Selamat Membaca (lagi..)
**
Lima tahun kemudian…
Pria itu tampak duduk dengan tenang sambil meneguk botol air mineral miliknya, pandangan matanya menatap lurus kedepan. Begitu tajam dan penuh selidik. Berbanding terbalik dengan wanita didepannya yang begitu terlihat gelisah. Bahkan sesekali wanita itu tak segan mengigit bibirnya sendiri, agar rasa gemetarnya tidak terlihat. Namun usahanya amat payah, karena jelas pria di hadapannya yang memang telah mengenal dirinya hampir separuh dari hidupnya selalu dapat membaca apapun isi dalam pikirannya, maupun hatinya.
“ Danielle sudah kukatakan berapa kali padamu, aku-tidak-melakukan-yang-namanya-pacaran!” suara Jordan begitu jelas terdengar memekakkan telinganya… menghancurkan hatinya. Kesekian kalinya.
“ jangan tolak aku lagi!” desis Danny kecewa, tetap bersikeras pada keinginannya
“ Danny!”
“ pokoknya…” Danny memotong
“ Danny, dengar!” Jordan tak mau kalah
“ aku akan tetap…”
“ Danny! Jangan dilanjutkan!”
“ aku akan tetap mencintai kamu, sampai kamu…”
“ cukup Danielle! Kau tidak mengerti dengan apa yang sedang kau bicarakan!” Jordan berdiri dengan mata menyalang karena marah pada sikap Danny yang menurutnya sudah kelewat batas
“ bagaimana mungkin aku tidak mengerti tentang perasaanku sendiri selama ini dan terhadap apa yang sudah kuperbuat untukmu, untuk mendapatkan perhatianmu!” suara Danny mulai melemah dan gemetar. Wanita itu menangis.
Jordan mengurut kepalanya yang pusing. Bukan pertama kalinya ia dihadapkan pada situasi seperti ini. Pernyataan cinta Danielle Lewandowski, putri sahabat ayahnya. Yang sudah seperti separuh dalam dirinya juga. Tapi jelas ini bukan waktunya.
“ kau tidak perlu melakukan apapun untuk mendapatkan perhatianku. Karena kau sudah mendapatkannya. Selalu!” bisik Jordan, berharap kata-katanya mampu menenangkan Danny yang semakin menangis. Pria itupun memutuskan kembali duduk.
Namun tak disangkanya kini gantian Danny yang berdiri, lalu berteriak memanggil pelayan.
“ tambah pesanannya! Aku ingin Fettucini Carbonara, Risotto chicken, sepotong Red Velvet dan Hazzelnut Choco milkshake!” ucap Danny pada sang pelayan yang mengangguk cepat.
Sepeninggal pelayan tersebut, keduanya saling memilih untuk diam dan tak menoleh. Sampai akhirnya beberapa menit kemudian, si pelayan kembali datang dan membawa seluruh pesanan Danny yang seketika itu juga langsung mulai disantap oleh Danny, tanpa memedulikan tatapan Jordan yang terkejut melihat caranya makan.
“ jangan hanya karena kejadian sepele ini, kau jadi melupakan usaha kerasmu bertahun-tahun lamanya menurunkan berat badan dengan memilih makan makanan sebanyak itu!” Jordan memperingati
Ucapan Jordan membuat Danny tersedak, yang dengan sigap membuat Jordan segera memberikan air mineral miliknya kepada Danny.
“ sepele katamu?”
“ jangan mudah tersinggung, maksudku adalah…”
“ sudah cukup! diam! Jangan mengeluarkan suara apapun sampai aku selesai makan!” Danny berteriak marah, yang membuat beberapa pengunjung di kafe tersebut menoleh kepada mereka yang memang terlihat mencolok. Dimulai dengan percakapan mereka yang begitu ribut sejak tadi hingga seragam militer yang dikenakan Jordan yang menandakan bahwa dirinya merupakan salah seorang abdi negara. Dan kini pria tegap itu tengah dibentak-bentak oleh seorang gadis berpakaian SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy 4 You Happy 4ever
RomanceTidak ada manusia yang sempurna, pepatah itulah yang akhirnya membuat saya menciptakan empat karakter berbeda dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka masing-masing. Sekali lagi, mereka berempat tidak sempurna dan tidak akan pernah menjadi semp...