Hari ini, Nicho masih mengurung Citra di dalam kamar. Dengan resah, ia menemui Karin, sekretaris Axel. Nicho yakin, hanya dia satu-satunya orang yang bisa melakukan itu. Nicho pun meyakini bahwa Karin menyukai Axel.
Wanita itu baru saja keluar dari rumah. Tidak sulit bagi Nicho untuk melacak keberadaan wanita itu.
"Hei!"
Karin melihat ke sumber suara. Lalu, tersenyum penuh arti. Ia berpikir, Nicho akan datang untuk membuat kesepakatan bersamanya.
"Ketemu kembali, Pak Nicho."
Nicho memberi tatapan datar."Ya "
"Bagaimana kalau kita sarapan pagi, sambil ngobrol?"ajak Karin. Lagi pula, masih ada waktu untuk bicara sebentar. Sebelum mereka memulai bekerja.
"Tidak perlu. Tujuanku ke sini, bukan ingin berteman atau bersekutu denganmu."
Karin kaget, ternyata ia salah."Lalu, apa yang membawa Anda ke sini?"
"Kelakuanmu! Sudah kubilang, aku tidak ingin membuat kesepakatan denganmu. Aku juga sudah mengingatkan, untuk tidak mencampuri urusanku!"
Karin melipat tangannya di dada."Aku...tidak melakukan apa pun. Aku hanya tahu, mengenai rahasiamu."
"Kau, sudah menggunakan cara yang kotor?"
"Apa maksudmu?" Karin menatap Nicho curiga. Apa mungkin, Nicho tahu rencananya, juga mengetahui kalau ia mengikuti Axel dan Citra ke mana pun.
"Kau sudah menyebarkan foto-foto kemesraan istriku dan Bosmu, bukan?"
"Hah?" Karin terperanjat
"Kau sama sekali tidak berhak melakukan itu!" Nicho marah."Kau sudah melewati batas."
"Aku nggak lakukan itu!" Karin berkilah.
"Terserahlah. Aku nggak peduli. Kuperingatkan saja. Jangan campuri urusan keluargaku." Nicho pergi usai memberikan peringatan. Sementara Karin sendiri bingung, kenapa Nicho bersikap demikian. Ia baru akan memulainya hari ini, di mana Axel pulang dari luar Kota.
Wanita itu melangkah, pergi ke kantor dengan riang. Ia akan bertemu dengan pria yang ia kasihi. Baru saja ia sampai di kantor, ia mendapatkan berita yang cukup menyenangkan. Ia punya mata-mata di rumah Nicho. Salah satu asisten rumah tangga Nicho dan Citra. Karin mendapatkan kabar perihal perselingkuhan Citra. Ternyata ini, yang membuat Nicho marah-marah padanya. Nicho pikir, Karin yang melakukan itu. Padahal, Karin tahu siapa yang melakukannya. Karin tidak perlu mengotori tangannya. Ia akan gunakan rasa cinta yang teramat besar itu.
Axel tiba di kantor. Melintas di depan Karin dengan wajah datar seperti biasa. Ada yang sedikit berbeda, Axel sedikit terlihat kesal.
"Sepertinya menarik,"pikir Karin.
Wanita itu duduk dan bekerja. Nanti, dia akan mencari waktu yang pas untuk memulai aksinya.Di rumah, Citra mondar-mandir dengan stres. Ia berkali-kali menggedor pintu, berharap ada yang membuka. Tapi, para asisten rumah tangga takut melanggar perintah Nicho. Mereka hanya bisa berdiri di depan pintu sembari berteriak minta maaf pada Citra. Mereka juga kasihan pada Nyonya mereka. Tapi, lebih kasihan lagi,jika mereka dipecat karena melanggar perintah.
Citra mendengkus. Ia berdiri di tepi jendela. Lalu, sadar akan balkon yang ada di sana. Ia membuka pintu, dan terbuka. Ia melihat ke bawah, memastikan ketinggian yang bisa ia capai. Citra segera mencari apa pun di dalam kamar, yang bisa digunakan untuk turun. Ia menarik sprei Nicho dan sprei miliknya. Menautkan keduanya menjadi memanjang seperti tali. Ia segera menggunakan itu untuk turun. Ia ikatkan pada pagar pembatas, lalu menjulurkan ke bawah. Tidak sampai ke tanah. Namun, mampu membantu Citra turun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Simpanan
RomanceMaukah kamu menjadi Pria simpananku? Fotografer (cover) : W R