- HESPEROS -

2.1K 139 12
                                    

Bintang Malam, Bintang Senja, Bintang Timur, HESPEROS.

-----

Kelompok ini mulai terbentuk ketika sang ketua berumur 16 tahun. Di umurnya yang terbilang cukup muda, ia sudah berpikir layaknya orang dewasa.

Walaupun ia merupakan anggota termuda, ia mampu memimpin kelompok itu yang kini sudah berjalan 1 tahun.

HESPEROS. Dengan Arka Emmanuel William sebagai ketua, mereka sudah banyak membantu badan kepolisian.

Wakil dari kelompok itu sendiri adalah kakak kembar sang ketua yaitu Arsha Yolanda William. Meskipun ia perempuan, ia sudah menguasai banyak teknik dalam berperang.

Davina Queen Alexander, sebagai penasehat. Di setiap kelompok keberadaan orang yang memiliki otak yang dingin sangat diperlukan jika terjadi perselisihan. Selain itu, Davina juga sudah menguasai beberapa teknik menyerang lawan.

HESPEROS sendiri kini sudah memiliki anggota lebih dari 50 anggota yang tersebar di Indonesia, dengan 9 anggota inti.

Berawal dari keinginan sang ketua untuk membongkar keburukan gurunya saat berada di kelas IX, kelompok ini akhirnya masih berjalan hingga saat ini.

Hubungan persahabatan mereka sangat erat karena orang tua mereka juga bersahabat.

"PESANAN 9 TEH JOMBLO DAN 5 PIZZA KASIH SAYANG DATANG!" teriak seseorang masuk ke dalam ruangan dengan nuansa gelap itu membawa makanan di tangannya. Dia adalah salah satu anggota inti geng ini bernama Govinda. Laki-laki berpostur tinggi ini terlihat tegas namun berbanding terbalik dengan kelakuannya yang absurd di depan para anggota inti.

"LO KALO JALAN PELAN-PELAN DONG! KAKI GUE GAK SEPANJANG KAKI LO!" teriak perempuan di belakang Govinda langsung memukul Govinda ketika sampai. Ia adalah Yuna yang juga merupakan salah satu anggota inti. Lebih tepatnya semua orang yang ada di dalam ruangan saat ini adalah anggota inti HESPEROS.

"Makanya kalo punya badan jangan pendek-pendek!" ucap Govinda mengatai Yuna.

"Lo tuh ya!"

"BURUAN! MANA PESANAN GUE?! DAN LO VIN, JANGAN NGELEDEK YUNA TERUS! KALO DIA MARAH, BADANNYA MALAH MAKIN PENDEK! GAK SUKA GUE SAMA CEWEK PENDEK!" ucap seseorang yang duduk di kursi pojok ruangan. Ia adalah laki-laki bernama Abbas.

"GAK USAH SOK BELA GUE KALO UJUNG-UJUNGNYA JUGA IKUT NGATAIN DASAR BABAS!"

"RIBUT MULU MENDING BAGIIN TUH MINUMANNYA! GUE HAUS!" ucap perempuan dengan novel di tangannya. Ia adalah Liandra.

"Dimohon kepada bang Davan untuk membagikan minumannya karena gue capek!" ucap Govinda langsung menghempaskan dirinya di sofa. Bersamaan dengan itu, laki-laki yang tak lain adalah Davan berdiri untuk membagikan minuman.

"Mau minum aja ritualnya udah kayak ritual pengusiran setan!" gerutu Davan kesal sambil memberikan minuman kepada semua orang yang ada di ruangan.

"Punya gue yang banyak es nya ya Van!" ucap perempuan yaitu Davina.

"Nih buat ketua kita Arka," ucap Davan memberika minuman kepada Arka yang masih fokus dengan gamenya. Lalu memberikan juga kepada laki-laki di sampingnya. "Buat Brian,"

"Punya gue taruh di atas meja aja gue mau ke toilet," ucap perempuan yang bangkit dari duduknya dan menuju toilet. Ia adalah Arsha.



"Ruangan ini ternyata enak juga yah. Gue kudu berterima kasih sama kepala sekolah udah bikin ruangan untuk kita," ucap Abbas menikmati minumannya.

"Terima kasih tuh ke tante Abel udah mau dukung geng kita," ucap Davan.

"Kalo kayak gini ceritanya, bisa-bisa gue bolos tiap hari buat kesini," ucap Abbas merebahkan tubuhnya di atas Govinda.

"LO APA-APAAN KADAL! BANGUN GAK?! BADAN GUE UDAH GAK BISA NOPANG BEBAN DI TUBUH LO ITU!!!" ucap Govinda kesal memaksa Abbas agar bangun.

"Bentar aja mah!"

"MAH! MAH! LO KIRA GUE MAMAH LO! BURUAN BANGUN! GUE LEMPAR JUGA NIH TUBUH GAK BERMUTU LO!" ancam Govinda hingga Abbas harus bangun dan mencari posisi duduk yang lebih "sopan".

"Ka! Ikut gue!" ucap Arsha yang baru keluar dari toilet sudah menyuruh Arka untuk mengikutinya.

"Ada apa Sha?" tanya Davina penasaran.

"Nanti gue jelasin." Arsha dan Arka lalu keluar dari ruangan.

"Bikin jantung gue berdebar aja," ucap Davan memegang dadanya dengan tangannya.

Telepon Brian tiba-tiba berdering dan nama Arka tertera di sana.

"Siapa? Arka?!" tanya Liandra. Brian menganggukkan kepalanya lalu mengangkat teleponnya.

"Halo,"

"Kumpul di depan sekolah!"

***

HAI!!!!

SELAMAT DATANG DI CERITA ARKASA

SEMOGA KALIAN SUKA AWAL CERITANYA YA^^

MOHON MAAF KALO MASIH ADA KEKURANGAN:)

MOHON KRITIK DAN SARANNYA JUGA HEHE:)

KALO KALIAN SUKA PART AWALNYA, JANGAN LUPA VOTENYA YA^^

HAVE A NICE DAY!



ARKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang