Lailatul Qadar - 19

22 8 0
                                    

“Sudah hampir berapa lama kita mencari tahu tentang pelaku itu? Ingin rasanya aku menyerah.” tutur Woojin.

Minju dan lain nya saat ini berkumpul di rumah SinB setelah mendapat izin dari orang tua mereka. Kali ini Yeri dan Chaewon ingin ikut membantu masalah ini.

“Hahhh Ya Allah, tolong selamatkan teman-teman kami.” gumam Minju.

“Kita pasti menemukan nya.” timpal Chaewon yang berada di samping Yeri.

“Oke, saat nya kita mengumpulkan semua logika dan argumen kalian teman-teman.” Donghyun dan Daehwi kemudian datang dengan sekantong camilan untuk disantap.

“Aww camilan, hehe.” sahut Yeri.

Daehwi meletakkan kantong kresek camilan itu diatas meja tamu. Lalu, Donghyun duduk di samping Minju dan mengambil satu bungkus camilan dan membuka nya.

“Aku tahu kau menyukai keripik kentang.” Donghyun menyodorkan camilan itu. Dan Minju dengan senang hati mengambil beberapa buah dan memakannya.

“Baiklah, mari kita bahas kejadian beberapa waktu lalu.”

“Eum, tadi kita dapat kabar bahwa Yuri diculik kan?” SinB memulai topik.

“Iya, aku juga sempat bertanya pada murid yang melihat kejadian itu.” tutur Woojin.

Jihoon dengan jahil mengambil paksa camilan di tangan Yena dan dihadiahi pukulan kecil di lengan nya, “Lalu apa yang kau ketahui?”

“Dia bilang, Yuri sedang membaca buku di perpustakaan. Lalu, ada seorang murid menghampiri nya dan memberinya sebuah surat.”

Chaewon menaikkan satu alisnya, “Kemudian...?”

“Murid itu mengatakan bahwa Yuri langsung meninggalkan perpustakaan dengan wajah ketakutan, dan tentu saja surat nya terjatuh tak jauh dari tempat Yuri duduk.” lanjut Woojin, “Lalu dia melihat dengan jelas saat Yuri membuka pintu perpustakaan, ada seseorang yang membekapnya dan membawa nya pergi.”

“Hanya seperti itu?”

Woojin terdiam sebelum akhirnya mengangguk ragu,

“Membosankan sekali.”

/plakk

“Membosankan kepalamu.” Yena kembali menampar wajah Jihoon pelan dan merebut camilan nya.

SinB menatap datar kelakuan dua sepasang kekasih penuh drama kekacauan itu.

Jihoon dan Yena menyengir dengan wajah tak bersalah nya.

“Kau bilang Yuri menjatuhkan surat nya. Apa murid tadi sempat memungut surat itu?” tanya Minju sedikit antusias. Bagaimana tidak, itu satu-satu nya bukti yang harus didapatkan.

Woojin mengangguk dan merogoh saku nya. Lalu, menyerahkan surat yang ia katakan tadi ke Minju.

Gadis Kim itu membuka lipatan surat itu dan mulai membaca nya.

Jo Yuri
Tentu kau sudah tahu bukan,
bahwa aku yang menculik temanmu

Dan sekarang, kau harus keluar
dari perpustakaan ini dan pergilah menuju gudang belakang sekolah.

Ada sesuatu yang harus kau temui,
Jika kau tidak menurutiku, aku akan membunuh kedua temanmu.

24 Juni 20xx, HJ

“HJ lagi...?”

[2] Lailatul Qadar; Kim MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang