[2] Lailatul Qadar; Kim Minju

Lailatul Qadar - 18

Flashback

Cklek!

“Donghyun-ah, apa Minju sudah tidur?”

Taeyeon berdiri di belakang Donghyun entah dari kapan. Dan pria yang dipanggil itupun lantas menoleh ke belakang.

“Sudah bu. Barusan saja ia terlelap.”

Ibu dari Minju itu bernafas lega, “Baiklah, ayo turun kebawah. Mari kita bicara tentang kejadian yang tadi.”

Donghyun mengangguk patuh dan berjalan mengekori Taeyeon untuk turun ke lantai bawah. Lebih tepatnya ke ruang tamu. Setelah sampai disana, pria itu bisa melihat beberapa orang berkumpul disana.

Suho, Irene, Sowon, SinB, dan Jessica ada disana. Beberapa kertas yang teremas dan beberapa lembar foto ada diatas meja dihadapan mereka.

“Baiklah, semua sudah disini. Bisa kita mulai??” Suho memulai topiknya.

Semua yang ada disana pun mengangguk.

“Baik. Ini semua terkait surat-surat misterius yang diterima Jessica dan Minju.”

“Apa kau tahu siapa ini paman?” tanya Sowon.

Suho mengangguk, “Aku menemukan beberapa bukti. Pertama, surat yang Jessica dapatkan di depan rumahnya pada tanggal 17 Juni 20xx. Setelah aku meneliti surat itu dengan temanku dan beberapa fakta yang Taeyeon noona berikan, aku dari awal sudah mencurigai satu orang. Namun, aku tidak ingin suudzon terlebih dahulu.”

Semua orang berusaha mencerna ucapan Suho barusan. Mereka juga berusaha untuk santai dan menganggap ini seperti permainan teka-teki logika.

“Lanjutkan paman.” ucap Donghyun.

“Kedua, Sowon memberiku sebuah surat misterius yang diterima Minju sepulang sekolah. Dan aku menemukan banyak persamaan dari kertas dan amplop nya. Maksudku, surat yang diterima Minju menggunakan kertas dan amplop yang sama dengan surat yang diterima Jessica.” lanjut Suho,

“Untuk ini, aku perlu meminta izin kepada kepala sekolah kalian untuk mengecek CCTV kelas Minju. Tentunya aku datang bersama temanku. Kucocokkan dengan waktu dimana Minju menerima surat itu, tanggal 21 Juni 20xx di jam 06:00 pagi. Dan benar saja, aku melihat seorang pria yang menggunakan baju serba hitam lengkap dengan maskernya. Ia memasukkan sesuatu ke dalam laci meja Minju.”

“Lalu, tanggal 22 Juni 20xx adalah hari dimana kalian melaksanakan ujian akhir. Penculikan Somi dan Yerin tepat pada tanggal ini juga. Minju juga mendapatkan surat yang sama.” lanjut Suho.

“Hmm, entah kenapa aku semakin mencurigai nya. Lihat saja, ini kertas yang selalu ia gunakan untuk membuat laporan. Dan amplop ini, sering ia gunakan untuk mengirim uang untuk ibu saat ia sedang syuting bukan?” Sowon menyahut.

“E-eum, maaf untuk menyela. Tapi aku tidak tahu siapa yang kalian—”

“Ayah Minju, mantan suami bu Taeyeon, dan seseorang yang paling Minju benci.” SinB memotong ucapan Donghyun.

Seketika, Donghyun kembali terdiam. Jika dipikir-pikir, ia hampir tidak pernah sosok ayah Minju. Dan dia tidak pernah menanyakan tentang itu.