BREAK-|6|-

251 32 57
                                    

WARNING!!!
TYPO BERTEBARAN
.
.
.
.
.

SELAMAT MEMBACA ^^

.
.
.
.
.

Entah kenapa aku suka cerita bar-bar belakangan ini.
.
.
.
.
.

ENJOY ^^

.
.
.
.

BREAK-|6|-

S

udah seminggu berlalu. Putri dan Angga tidak saling menyapa saat bertemu. Putri semakin dekat dengan Putra, begitupula Angga yang selalu diikuti oleh Lia yang bagai bodyguardnya Angga.

Lia pun mau-maunya pindah sekolah supaya dekat dengan Angga. Padahal mereka sudah kelas XII tanggung sekali jika harus pindah. Bukan hanya urusannya yang sedikit ribet, namun berbeda dengan Lia. Menurutnya uang bisa menyelesaikan semua masalahnya.

Seperti saat ini Angga sedang berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah protes, karena belum diisi sejak pagi. Lia mengikuti Angga dari belakang, seraya sewot meneriaki cewek-cewek yang menggosipi Angga.

"Mulut lo mau gue jahit yah?! Kagak usah sewot sama hidup orang, hidup sendiri kagak kerawat, malah ngurusin hidup orang." Sindir Lia dengan garang menatap cewek yang menggosipi Angga tadi.

Cewek tersebut mengibaskan rammbutnya. "Apa? Lo sendiri ngapain ngikutin Angga mulu? Pacar orang aja mau lo embat, bibit-bibit pelakor udah tertanam deh dalam diri lo,"

Lia mengepalkan tangannya. Ia maju mendekati cewek tersebut, lalu dengan cepat menarik rambut panjang cewek tersebut.

"Mulut lo kayaknya belom pernah disaring deh. Kalau ngomong itu dipikir-pikir dulu goblok!" Geram Lia seraya menarik cewek tersebut berjalan menuju toilet cewek.

Bodo amat dengan Angga yang sudah menghilang kemana. Urusannya sekarang lebih penting dari segalanya.

Semua orang di sekelilingnya berteriak melihat kelakuan Lia yang brutal, padahal Lia anak baru pindah di sekolah ini. Namun, ia sudah berani bertingkah bar-bar.

Cewek tersebut meringis, ia merasa rambutnya terlepas satu-persatu. Tangannya menggapai tangan Lia yang menarik rambutnya, setidaknya ia berusaha melepaskan tarikan Lia.

"Lo ngatain gue bibit-bibit pelakor sama aja kayak lo ngehina didikan nyokap gue yang kagak bener. Gue enggak suka yah kalau lo ngerendahin orang tua gue yang udah ngedidik gue bener-bener."

Lia mendorong cewek tersebut, saat mereka telah sampai di toilet. Cewek tersebut meringis saat tubuhnya terjatuh begitu saja di lantai toilet yang dingin.

Cewek tersebut menatap Lia tajam, dengan matanya yang memerah menahan air mata karena kepalanya terasa sakit.

"Lo gila!" teriak cewek tersebut.

Lia tersenyum sinis seraya bersedekap, melipat kedua tangannya di dada. Lalu ia duduk berjongkok di depan cewek tersebut. Tangannya terulur menarik dagu cewek tersebut keatas.

"Lo salah cari masalah sama gue," ujar Lia dengan pelan.

Cewek tersebut menepis tangan Lia seraya berusaha mendorong tubuh Lia kebelakang.

"Emangnya lo siapa?! Jangan ngesok jadi penguasa di sekolah ini. Lo belum tau kalau gue itu cucu pemilik sekolah ini,"

Lia tersenyum menanggapi ucapan cewek tersebut. Dia sudah tau kalau musuhnya di depan ini adalah sang cucu dari pemilik sekolah ini. Tiara Bella, cewek hits cucu pemilik sekolah yang dikagumi bak ratu.

BREAK [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang