𝑷𝒂𝒓𝒕 33 [ ❤️ ]

189 37 24
                                    

Ayo tonton mulmednya 💜

Kesunyian malam ini terjadi di markas Orion Army, pasalnya kamera tersembunyi milik Key dan Geu mati, menyisahkan satu tampilan yang asalnya dari kamera tersembunyi milik Alta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesunyian malam ini terjadi di markas Orion Army, pasalnya kamera tersembunyi milik Key dan Geu mati, menyisahkan satu tampilan yang asalnya dari kamera tersembunyi milik Alta. Sentuhan angin sesekali menembus masuk lewat sela-sela lubang angin diatas jendela. Keempat pemuda yang matanya mulai layu itu, saat ini tampak memaksakan untuk mengamati monitor itu lekat.

Suara pendingin ruangan menambah kesan yang mendalam atas kesunyian itu. Reg, Alniron dan Taka duduk manis sambil mengamati benda canggih bernama komputer, sementara Gamma tampak gelisah, ia berjalan mondar-mandir di ruangan petak itu. Kegelisahan itu ditujukan untuk Key? Apa itu firasat? Sepertinya begitu, mengingat Gamma lah yang paling telaten merawat Key sejak kecil, ikatan batin yang lebih kuat sangat mungkin dirasakan keduanya.

"Gamma, kau kenapa?" Reg menatap Gamma lekat, seakan sedang mengkhawatirkan hal yang sama.

Taka dan Alniron turut bergabung dengan suasana itu, menatap Gamma serius.

"Aku tidak mengerti dengan apa yang aku rasakan sekarang, dadaku sakit, sesak," kata Gamma yang belum bisa menghentikan kegiatan mondar-mandirnya.

"Aku juga agak cemas dari tadi," sambung Reg.

"Perkara kamera tersembunyi membuatku semakin cemas," lanjut Reg.

"Apa ada sesuatu yang terjadi dengan Key?" cetus Gamma tiba-tiba.

"Kenapa kau langsung menyebut nama Key?" heran Taka.

Gamma memberhentikan langkahnya, menatap Taka yang baru saja menyebut nama Key. "Key dalam bahaya, aku harus ke sana sekarang," lontar Gamma lagi.

Alniron mengamati gerak-gerik Gamma yang memang terlihat sangat khawatir. "Baiklah, kita ke sana sekarang!" Itulah keputusan yang terbaik untuk saat ini.

"Bagaimana dengan markas?" tanya Reg seraya basa-basi menatap layar monitor.

"Mitra rahasia akan menjaga markas dengan baik," ucap Alniron seraya berdiri meninggalkan kursinya.

Empat pemuda tangguh itu kelihatan sibuk dengan persiapan yang sudah dicanangkan jauh-jauh hari. Menyiapkan senjata api, HT, kamera tersembunyi, sebilah pisau dan 2 buah tas ransel berisi pakaian, itulah yang sedang mereka sibukkan. Masing-masing dari mereka memegang benda itu satu-satu, siap jika memang pertempuran akan terjadi.

"Ayo berangkat!" Gamma yang perasaannya semakin tidak karuan memasuki mobil dengan tergesa-gesa.

"Saudaraku, apakah ada baiknya aku menelepon nomor Key, Geu atau Alta terlebih dahulu?" Reg menanyakan solusi kepada yang lain.

Alniron mengangguk. "Segerakan!"

Reg menyegerakan persetujuan itu, ia menyentuh layar ponsel pintarnya untuk menghubungi Geu, sayangnya tidak diangkat. Lantas ia lanjut menelepon nomor Alta, hasilnya sama. Yang terakhir Key, nihil, panggilan dari Reg tidak dijawab juga.

𝙾𝚁𝙸𝙾𝙽 𝙰𝚁𝙼𝚈 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang