13

1.3K 171 79
                                    

Happy Reading Minna san~

Maaf bila ada typo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamar Riku

Riku merebahkan tubuhnya yang lelah setelah membersihkan diri. Memandangi langit langit kamar dengan tatapan kosong. Baik fisik maupun batinnya sama sama lelah.

"Nee, Minna jika saja aku bisa jujur aku akan melawan apa yang dituduhkan Shiki-san padaku"

Terkekeh pelan dan tersenyum sedih "Tapi itu tidak mungkin kan? Buktinya kalian lebih percaya pada apa yang dikatakan Shiki-san daripada dengan ku"

"Padahal kita memulai karir bersama tapi kalian lebih percaya pada orang yang baru saja memasuki kehidupan kalian"

"Hehe.. " Bulir air mata yang sejak tadi ditahannya kembali jatuh "Tidak apa-apa, kau kuat untuk menahan ini semua, Riku."

"Tapi tetap saja rasanya lebih sakit dibandingkan dengan rasa sakit saat ditinggalkan Tenn-nii"

"Hahh... " Riku menghembuskan nafasnya kuat agar tidak terisak hingga tidak mengganggu temannya yang sedang beristirahat.

"Ini cara satu satunya, agar mereka semua segera melupakan ku dan agar mereka tidak menangisi ku karena aku menyembunyikan sebuah kebenaran pada mereka"

"Minna san, jika memang benar kalian ingin menggantikan ku dengan Shiki-san, aku akan menerima kenyataan itu"

"Tapi, jika dalam beberapa tahun ke depan kalian mengetahui fakta yang ada tentang sekarang dan mencari ku...


















....maaf mungkin saat itu aku sudah pergi dari dunia ini"

"Kalian tidak perlu minta maaf karena sebelum kalian memintanya aku sudah memaafkan kalian"

Merasakan mengantuk Riku segera tidur tanpa makan malam untuk minum obatnya.

Sedangkan seseorang yang mendengar apa yang dikatakan Riku menangis karena merasa gagal melindunginya.

Author POV

Banri yang berada diluar kamar Riku mendengar hal itu kembali menangis.
'Hah... Sepertinya aku gagal melindungi mu, ne Riku-kun

Flashback

Mereka terus mengatakan kata tidak percaya, kesal, dan kecewa pada Riku, tentu saja Shiki yang mendengar hal itu menyeringai senang.
'Bagus mereka masuk dalam drama yang aku buat'

Tak lama berselang terdengar suara bel yang menghentikan ucapan mereka. Sogo menawarkan dirinya untuk membukakan pintu.

"Konbanwa Sogo-kun" sapa seseorang yang ternyata adalah Banri

"Ah...Banri-san, konbanwa, silahkan masuk" Sogo

"Bagaimana konser tadi?" tanya Banri

"Hampir saja kacau Banri-san, Riku-kun hampir membuat konser kita gagal" ujar mengeluarkan kekesalannya

Banri mengernyitkan dahinya "Apa maksud mu Sogo-kun? "

"Ia memasukkan obat yang membuat kami sakit perut" Sogo

"Tunggu! Riku-kun tidak mungkin melakukan hal seperti itu! " seru Banri

"Terserah kalau Banri-san tidak percaya, Banri-san terlalu memanjakannya" Sogo

Banri yang mendengar hal itu menggeram kesal dan melirik sinis orang yang di sampingnya walaupun tidak disadarinya.

Tak lama mereka sampai diruang tamu masih terdengar ucapan kesal dan kecewa mereka pada Riku.

Our Regret to HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang