20

2.1K 188 74
                                    

Happy Reading Minna-san

Maaf bila ada typo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Takamasa POV

Hah....

Kesekian kalian ya aku menghela nafas lelah, ada apa dengan ku?

Kenapa ucapan anak penyakitan itu terus membuat ku terpikirkan

Kau membekukan hatimu, karena kehilangan sosok yang begitu kau percaya, sosok yang begitu berharga bagimu bukan, Kujo-san?

Padahal mereka tidak akan meninggalkan mu, dan jika saja kau tidak membekukan hatimu, aku yakin Tenn-nii dan Aya-chan akan begitu menghormati mu.

Dan untuk Zero, aku hanya berfikir ia hanya jenuh dengan apa yang kau paksakan padanya. Sehingga ia memilih menghilang dari Industri musik. Zero tidak mementingkan ia berada peringkat berapa di industri musik ini.

Tapi yang ia inginkan bernyanyi agar semua orang yang mendengar nyanyiannya disaat mereka punya masalah bisa kembali tersenyum.

Aku yakin Zero, tidak membenci mu, Kujo-san. Ia mungkin hanya kecewa padamu. Tapi suatu hari Zero pasti akan kembali.

Cih

Mengingat nya hanya membuat ku semakin kepikiran. Aku harus ke Yaotome Productions untuk mengetahui nya lebih lanjut maksud anak itu

Tapi...

Entah kenapa rasanya aku malas mengendarai mobil yang biasanya aku pakai dan memilih berjalan kesana

Dan lagi-lagi aku kembali melamun, tanpa sadar aku sudah berada ditengah jalan raya

Kenapa samar samar orang-orang meneriaki ku? Dan lagi tubuhku terasa kaku sebelum...

*Bruk

Aku merasa terdorong ke pinggir jalan, ketika sadar aku melihat mobil yang segera melarikan diri

Cih, ternyata hanya seorang pengecut. Aku harus mencari tahu siapa orang yang ingin mencelakai ku.

Sebelumnya aku harus melihat siapa orang baik yang telah menolong ku. Nampaknya ia tertabrak aku harus bertanggung jawab.

Apakah orang yang mengerubungi korban bodoh? Kenapa mereka tidak memanggil ambulance?

Samar samar aku mendengar

'bukankah itu Nanase Riku? '

'Kau benar itu terlihat seperti nya'

Nanase Riku?

Tak mungkin itu dia. Dia saja membenciku untuk apa repot repot menolong ku

Dan segera aku menerobos kerumunan untuk melihat korban. Hal ini membuat ku terkejut dia yang menolong ku...

Nanase Riku

Orang yang baru saja aku pikirkan, untuk apa dia di sini? Cih bocah bodoh! Untuk apa sampai mengorbankan nyawa nya untukku

Aku berlutut didekat nya dan mengangkat kepalanya melihat kepalanya mengeluarkan darah yang begitu banyak

"Hey Nanase Riku" panggilku

Tentu saja ia tidak akan meresponnya, bodohnya aku. Tapi, melihat orang orang yang disekitar ku masih tidak ada memanggil ambulance tanpa sadar amarahku keluar

"Apa kalian bodoh! Telepon Ambulance! Dia bisa saja tidak selamat! " teriak ku

Dan salah satu orang disana segera menelpon ambulance. Kini tinggal menunggunya.

Our Regret to HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang