Happy Reading Minna-san
Maaf bila ada typo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~Tak lama berselang mereka tidak lagi mendengar Riku berbicara. Dapat dilihat Riku sudah tidur dengan raut wajah yang begitu tenang dari sebelumnya.
Sedangkan Takamasa, ia menundukkan wajahnya dan tidak berekspresi apapun. Niatnya ingin memberi tahu Tenn ia akan pergi di urung nya.
Mungkin Ia akan membatalkan perjalanan bisnisnya. Ia akan kembali ke rumah nya untuk menenangkan diri terlebih dulu.
Namun saat ia akan membuka pintu terlihat sosok yang dikenalnya sedang berdiri dengan menyandar di dinding, Tsukinaga.
Ia dan Tsukinaga adalah rekan kerja. Takamasa begitu menghormatinya.
"Lama tak bertemu, Takamasa-san" sapa Tsukinaga yang tidak dibalas oleh Takamasa
"Nampaknya, Riku-kun berhasil membuat mu terdiam ya? "
"Kau kenal anak itu? "
"Tentu ia pasien ku"
"... "
"Aku hanya memberi tahu mu, biarkan ia kembali bersama kakaknya, karena hidupnya sudah tidak lama lagi" lirih Tsukinaga
"Apa maksud mu? "
"Aku tidak bisa menjelaskan, mungkin nanti. Lebih baik kau pikiran apa yang Riku-kun bilang tadi"
"... "
Takamasa tidak menjawab dan lebih memilih keluar dari Yaotome Productions, dengan wajah yang masih menunduk membuat orang yang berada disana heran.
Memilih tidak peduli ia ingin menenangkan pikiran nya terlebih dahulu.
...
"Bagaimana ini, aku takut ia benar benar akan meninggalkan ku. Aku tak mau Riku pergi meninggalkan ku. Ia keluarga yang aku punya" ucap Tenn disela tangis nya
Gaku dan Ryuu tidak tahu harus berbuat apa, mereka mungkin tidak terlalu dekat dengan Riku, tapi sosok seperti Riku itu jarang untuk ditemukan.
"Kami tak tahu Tenn, jika itu benar-benar terjadi, itu akan terasa sulit. Mengingat aura Riku-kun yang bisa membuat orang khawatir menjadi tenang. Ia begitu berharga" ujar Ryuu dengan muka sedih
"Kau benar Ryuu, aku mungkin tak dekat dengan Nanase, tapi hal itu yang akan mengakrabkan kami. Bagi orang yang dekat dengan nya jika tidak melihat senyumnya satu hari, hari-harimu akan terasa sulit" balas Gaku
Tenn tidak mengatakan apapun, ia tetap saja menangis hingga air matanya mengenai mata adiknya. Hal itu membuat Riku perlahan-lahan membuka matanya.
"Hmm... "
Perlahan Riku mulai bangkit dari tidurnya, dapat dilihatnya Tenn yang sedang menghapus air matanya membuatnya bingung apa yang terjadi.
Terutama ketika Tenn, menangis membuatnya kaget.
"Tenn-nii, ada apa? Kenapa menangis? Aku merepotkan mu ya Tenn-nii?" ujar Riku panik "Maaf aku terlalu merepotkan mu" lirih Riku
Tenn yang mendengar itu memukul pelan kepala adiknya "Bodoh, bagaimana mungkin kau merepotkan ku. Sudah tugasku sebagai kakak untuk melakukan apapun agar adikku bahagia" ujar Tenn dan menarik Riku kedalam pelukannya
"Hmm" Riku menduselkan kepalanya di bahu kakaknya "Tapi, kenapa aura disini begitu berat seolah kalian berduka, ada apa?" tanya Riku
Sadar dengan apa yang Riku katakan meri segera mencairkan suasana "Mungkin hanya perasaan mu saja Nanase, kebetulan kami baru saja menceritakan hal sedih" dusta Gaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Regret to Him
FanfictionLangsung baca aja ya~ Saya hanya meminjam karakter IDOLiSH7. Karena karakter IDOLiSH7 bukan milik saya. IDOLiSH7 © Bandai namco entertainment IDOLiSH7 art © Tanemura Arina Cover : Pinterest