14

1.4K 174 58
                                    

Happy Reading Minna-san~~

Maaf bila ada typo
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kita kembali pada Riku dan Akiyama

Riku menonton DVD TRIGGER dengan pandangan mata kosong. Akiyama yang melihat itu hanya bisa tersenyum miris.

Andai saja ia tidak pergi hari itu pasti Riku tidak akan begitu menderita, banyak kata andai yang berada dalam pikiran nya.

Namun hal itu tidak akan mengubah hal yang sudah terjadi. Tak ada percakapan diantara mereka. Sampai Riku membuka suara yang membuat Akiyama tersentak.

"Nee, Aki-san" panggil Riku

"Ya? " balas Akiyama

"Aku ingin menyerah" ujar Riku

DEGH

Layaknya disambar petir disiang hari (emang ada ya thor? // ya diadain//plak * abaikan)
Akiyama terdiam membeku mendengar ucapan tersebut.

'Souka... Ternyata ini titik dimana ia akan menyerah. Tetap saja rasanya tidak adil untuk seseorang sebaik Riku' batin Akiyama

"Kenapa kau ingin menyerah, Riku?" tanya Akiyama 'Pertanyaan bodoh' batin Akiyama

Riku terdiam cukup lama hingga kekehan pelan ia keluarkan "Bagaimana ya Aki-san? Aku sudah lelah dengan apa yang terjadi. Mereka lebih mempercayai Shiki-san daripada aku. Lalu apa yang bisa aku lakukan? Tidak ada kan? Sekeras apa pun aku berjuang tetap saja mereka tidak akan pernah peduli lagi padaku" Riku mengatakan semua alasan ia menyerah

'Ternyata hanya sampai sini aku bisa bertahan' batin Riku

Akiyama yang mendengar itu menundukkan kepalanya hingga poninya menutupi matanya. Riku melihat bulir air mata yang mengalir di wajah Akiyama kaget.

"Aki-san, ada apa? "

Sembari mencengkram dadanya yang sakit Akiyama mengatakan "Maaf Riku, aku gagal melindungi mu, jika saja aku tak pergi hari itu mungkin kau tidak akan seperti ini" keluar sudah apa yang Akiyama batin kan dari tadi

"Tidak, ini bukan salahmu Aki-san. Ini salahku, jika saja aku mendengarkan Tenn-nii untuk tetap duduk diam di rumah dan membiarkannya membawa mimpiku, ini semua pasti tidak akan terjadi"

"Ini murni kesalahan ku, sejak saat mereka tidak peduli padaku, tiap malam aku selalu mengatakan. 'Bermimpi itu berarti berharap pada suatu hal. Tapi jika merasa terluka aku tak ingin melihat mimpi.'

(Kata -kata terakhir Riku, terinspirasi dari lagu Boku wa Sonzai Shite Inakatta)

"Tapi sampai dipuncak ini saja aku bersyukur. Merasakan sedikit mimpi yang dari dulu aku impikan aku sudah cukup bahagia dan aku tidak pernah menyesal ini semua terjadi"

"Tapi tetap saja-Akiyama ingin mengatakan semua yang dikatakan Riku itu salah tapi-

"- Aki-san, keputusan ku sudah bulat, aku akan keluar dari IDOLiSH7 dan kembali ke rumah orang tuaku dan menunggu Tenn-nii kembali sampai ia berhasil melampaui Zero"

-Riku lebih dulu memotongnya karena tahu apa yang akan diucapkan Akiyama.

"Mungkin aku akan segera pergi, Aki-san, terimakasih menjadi satu-satunya sandaran untukku disaat semuanya berpaling dariku. Senang bisa bertemu dan berkenalan dengan mu, aku tidak akan pernah melupakan semua kebaikan mu"

Tanpa Riku sadai sedari tadi air matanya terus mengalir. Jujur ia tak ingin keluar dari IDOLiSH7, tapi jika keberadaannya hanya menghambat member nya, lebih baik ia keluar.

Our Regret to HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang