Kini bell istirahat telah berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas dengan riang yang tadinya ngantuk di kelas jadi fresh setelah mendengar lonceng istirahat.
"Ayo qeel kita ajak ke kantin" ucap sandrina sambil menggandeng tangan aqeela.
"Yaudah ayo" ucap aqeela sembari tersenyum manis.
Rassya terus memperhatikan gerak gerik aqeela.
"Lo kenapa merhatiinnya gitu amat?" Tanya kiesha heran pada rassya.
"Bacot mending ke kantin" rassya beranjak lalu keluar dari kelas.
Sesampainya di kantin aqeela sandrina dan ratu memilih tempat duduk yang kosong.
"Mau pesan apa?" Tanya sandrina sambil bertanya kepada ratu dan aqeela.
"Bakso" bukan aqeela maupun ratu yang menyahut tetapi rassya.
"Bukan lo rassya" ucap sandrina kesal pada rassya.
"Gua sama dia bakso" ucap rassya sambil menunjuk aqeela.
"Gak papa aqeela?" Tanya ratu pada aqeela.
Aqeela hanya menangguk sambil cengengesan.
Tidak menunggu lama akhirnya sandrina hanya memesan bakso dan es teh untuk semua sahabatnya.
"Gimana enak gak qeel?" Tanya ratu penasaran.
"Iya enak kok hehehe" aqeela terkekeh di akhir ucapannya.
"Yaudah cepat makan nanti keburu bell" ucap ratu sambil tersenyum.
Kini jam menunjukkan pukul 16:40 dimana sekolah sudah kosong tetapi aqeela masih menunggu jemputan nya tiba tetapi nihil tidak ada yang menjemputnya.
Drrt
Handphone aqeela berbunyi dan segera ia angakatan.
"Halo pak"
"Non ban mobil nya kempes nona bisa kan cari taxi dulu" ucap penelpon di seberang sana.
"Bisa kok pak" ucap aqeela ramah.
Akhirnya aqeela memutuskan untuk berjalan kaki karena tidak mendapatkan taxi.
Aqeela melihat sosok seorang pria memakai hoodie hitam dengan pisau penuh darah di tangannya ia sepertinya ingin menghampiri aqeela.
Kaki aqeela mendadak lemas ketakutan tiba tiba melanda dirinya saat melihat pria di depannya ini.
"My girl" ucap pria tersebut dengan seringai yang tercetak di bibir nya.
Aqeela sangat takut dengan keadaan sekarang.
"Mengapa gadis cantik seperti mu tersesat disini hm?" Tanya pria tersebut dengan nada dingin.
"Rassya?" Tanya aqeela dengan terkejut.
"Yes baby?" Tanya rassya sembari melangkah maju mendekati aqeela.
Aqeela mundur dan terus mundur hingga punggungnya mengenai tembok.
Rassya lalu memegang dagu aqeela lalu mendongakkan wajah aqeela agar menatap rassya.
"Jawab pertanyaan ku yang tadi" ucap rassya dingin.
"Anu itu aku lagi nunggu sopir tapi ban nya kempes nyari taxi tapi gak ada jadi aku jalan pulang" ucap aqeela dengan nada gugup serta menutup rapat matanya.
"Buka mata mu aqeela" ucap rassya sembari meniup wajah aqeela.
"Kamu harus ganti rugi karna lewat di jalan ini" ucap rassya tersenyum jahil ke arah aqeela.
"Tapi aku gak punya uang tadi habis makan di kantin" ucap aqeela dengan polosnya sambil merogoh saku samping tas nya.
Rassya lalu mendekatkan wajah nya pada wajah aqeela.
Kemudian aqeela menengok lagi kearah rassya kini wajahnya dan wajah rassya sangat dekat sampai sampai hembusan nafas rassya terasa di wajah aqeela.
Cup
Satu kecupan mendarat di bibir mungil dan kenyal aqeela.
Aqeela menatap rassya dengan tatapan terkejut.
"Udah ganti ruginya itu aja" ucap rassya sambil mengusap lembut bibir aqeela menggunakan ibu jarinya.
"Udah jangan terkejut itu hal biasa" ucap rassya sambil mengelus pucuk kepala aqeela sambil tersenyum.
Apa itu? Hal biasa?.
Rassya lalu meninggalkan aqeela yang masih terdiam membisu.
"You're mine...."
●3●
Semoga kalian suka hihihi aku sayang kalian☺😙❤
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT YOU PSYCHOPATH
Fiksi Remaja"gua mau gadis ini di hukum hormat di lapangan". seorang pria psychopath yang kejam sekalian most wanted di sekolahnya banyak orang yang mengagumi nya tanpa tahu sifat asli pria tersebut yaitu RASSYA. "tapi saya tidak sengaja" gadis culun yang tidak...