7 - Byan atau Briyan?

1.2K 187 39
                                    

Hai:)

Aku kembali lagi guys:)

Aku up part 7 lagi, semoga kalian suka dan makin kepo buat baca cerita ini terus:)

Ada typo, langsung komen aja:)

Jangan lupa vote dan spam komennya lagi. Aku suka kalau kalian komen, walau hanya sekedar satu kata atau dua kata:)

Soo, langsung aja ke ceritanya

Seperti yang kalian tau sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang kalian tau sendiri. Hari jumat itu adalah hari yang penuh kemenangan. Karena apa? Karena semua mapel kosong, itu artinya bebas mau ngapain aja.

Beginilah keadaan kelas XI IPA-2.

"GINO BALIKIN EYELINER GUE!!"

"GINO ITU BULU MATA PALSU ANTI BADAI GUE YANG LIMITED EDISION BALIKIN!"

"BIMA INI KENAPA LACI GUE ISINYA RENGGINANG SEMUA WOY!"

BRAK!

BRAK!

"GINO ANJIM LO!"

"WOY KEMANA BANTAL TIDUR GUE!"

"STOP!"

"DIAM SEMUANYA!" teriak Byan dengan mata melotot.

Suasana menjadi hening. Byan benar-benar marah melihat kelakuan temannya semua. Kelas bak kapal pecah sekarang, tak terbentuk lagi.

"Kalian gak malu, hah! Kita ini kelas sebelas, sebentar lagi akan jadi kelas dua belas," tegas Byan, menceramahi semua orang di dalam kelas.

"Yang bilang kelas tiga belas siapa," lirih Bima terkikik. Byan memicing. Melirik Bima dengan tatapan kesal.

"Permisi!"

Seisi kelas seketika menoleh ke sumber suara. Di ambang pintu tampak seorang gadis cantik menggunakan almamater kuning, rambut panjangnya dibiarkan tergerai.

Bima melebarkan matanya. Axel pun hanya bisa ikut diam. Sedangkan Byan terus beradu pandang dengan gadis itu. Baru pertama kali dia melihat mahasiswi datang ke sekolah.

"Maaf Kak, bukan di sini gedung DPR," lanjut Bima seraya memasang senyum tipis.

Gadis beralmamater kuning itu terkekeh. Ia menggeleng. "Saya bukannya mau demo, tapi mau ketemu sama ketua osis kalian.

"Wah. Ketos udah lama jadi ikan, dia," jawab Bima asal.

Byan mendelik tajam. Ia pun menghampiri gadis itu, tanpa senyum sedikit pun. "Gue!" kata Byan, dengan tatapan dinginnya.

"Boleh minta waktunya bentar?" Gadis itu tampak ragu, tak yakin jika Byan akan memberikan waktunya.

"Enggak. Gue sibuk," tolak Byan jutek.

Calonku Cogan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang