Calonku Cogan [COMPLETED]

8 - Ngutang lagi

Hai:)

Jangan lupa vote dan spam komennya ya:)

Kalau ada typo langsung komen aja:)

Gak usah banyak bacot lagi, skuy langsung baca^^

Sabtu ini adalah hari yang paling bersejarah bagi seluruh murid Star High School. Sekolah mereka ini unik, karena pada setiap hari sabtu semua makanan gratis.

Seluruh murid Star berlarian heboh, saling tolak, saling injak kaki, saling menghimpit untuk masuk ke kantin. Lambat satu detik kamu tidak akan kebagian makanan gratis.

Walaupun seluruh muridnya terkenal "sultan" tapi mereka akan tetap semangat jika dikasih makan gratis, toh itung-itung buat menghemat uang jajan.

"MBOK AKU BAKSO SATU!"

"MBOK JUSNYA LIMA RASA PELANGI AJA!"

"MBOK AKU PENGEN NASGORNYA!"

"MBOK GUE CIRENG!"

"MBOK GUE MIE GORENG!"

"WOY GUE RENGGINANG TITIK!" teriak Bima tak mau kalah dari murid lainnya.

"MBOK AXEL PENGEN CILOKNYA SERATUS BIJI KALAU BISA!"

"MBOK SAYA BORONG!" teriak Byan. Seketika suara riuh itu mendadak hening, semua mata tertuju pada Byan.

Byan pun langsung mengisyaratkan pada kedua temannya agar maju paling depan, dan ternyata rencana mereka ketahuan.

"WOY GUE DI DEPAN TADI!"

"WOY ANJIR GUE DARI SUBUH JAGAIN WARUNG MBOK ASIH!" teriak Gino.

"WOY HARGAIN CEWEK DULU!" teriak Indri melengking.

"WE ANJIR GUE UDAH KELAPERAN!"

Mbok Asih semakin bingung, tidak tahu melayani siapa lebib dulu. Semuanya sangat bersemangat menyerbu makanan gratis sabtu ini.

Mounira dan Anya yang baru datang keheranan melihat kerumunan di depan meja mbok Asih, padahal biasanya meja itu tidak seramai dan sepadat itu. Namun jam istirahat ini agak beda.

"Nya, itu mereka kenapa ya, kayak orang demo gitu?" tanya Mounira penasaran.

"Gak tau, Mo. Ada diskon kali," jawab Anya asal. Tampaknya kedua gadis ini tidak tahu kebiasaan Star setiap hari sabtu.

Tak ingin berdiam saja. Mounira dan Anya pun ikut gabung, dan bertanya pada salah satu siswi. "Ini ada apa sih?"

"Hari sabtu itu makanan semua gratis, kalau lo telat bakal gak kebagian," jelas siswi itu.

Mounira dan Anya pun paham kenapa suasananya sepadat ini. Mounira seketika tersenyum jahil, idenya kali ini pasti akan berhasil.

"AWAS LUMPUR PANAS!" teriak Mounira seraya menerobos masuk ke dalam keraiaman itu, anehnya mereka malah percaya.