19 - Sahabat Prioritasku

995 142 1
                                    

Hai:)

Pagi semua, aku kembali up lagi nih^^

Masih setia nunggu gak? Tentang End masih lama, masih dalam taham rancangan. Awok><

Ya udah gak usah banyak bacot, langsung aja ke ceritanya.

Ya udah gak usah banyak bacot, langsung aja ke ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang begitu cerah.

Selesai memakai seragam sekolah dan almamater abu-abunya yang berlambangkan ketua osis itu, Byan bergegas untuk pergi ke sekolah. Tak lupa ia pamit kepada orangtuanya.
Setelah itu barulah mobil sportnya melaju menuju sekolah.

Di sepanjang jalan Byan mengingat Mounira, bagimana keadaan gadis itu sekarang?

Pulang sekolah nanti, Byan sudah berencana untuk mengajak Bima dan Axel menjenguk Mounira. Barangkali gadis itu bisa ceria lagi dengan datangnya mereka bertiga.

Tak lama kemudian, Byan sampai.

Di sepanjang koridor beberapa murid tunduk sopan padanya, secara Byan kan ketos yang terkenal kejam dan tegas.

"Pagi, ikan!" teriak Bima melambaikan kakinya ke atas.

"Wee anjir. Sepatu lo bau banget! Kaya gak dicuci sewindu aja," rutuk Axel menutup hidungnya dengan rapat.

"Sembarangan! Sepatu gue ini dikasih pengharum setiap harinya," bantah Bima tak terima sepatunya dihina.

Byan hanya terkekeh melihat kekocakan dua sahabatnya yang tak pernah berubah itu. Walaupun kemarin mereka sampai ingusan nangis, tapi hari ini kembali ceria lagi.

"Woy bro, pagi!" sapa Gino sembari adu jotos bersama Byan.

Byan mengerutkan dahinya, penampilan Gino sangat aneh pagi ini. Ada sedikit garis hitam yang memanjang mengikuti bentuk matanya bagian bawah. "No, lo kenapa? Begadang?" tanyanya.

Gino nyengir kuda sembari mengusap tengkuknya, lalu berkata, "Ini namanya gaya." Sembari menyisir rambutnya.

"Gaya pala lo! Yang ada lo mirip badak kurang tidur!" timpal Axel menggeleng.

"Tau tuh, pensil alis gue ampe patah jadi dua gini!" Indri memperlihatkan batang pensil alisnya yang patah menjadi dua bagian itu.

Sontak saja seisi kelas tertawa geli melihat ekspresi Gino yang salah tingkah. Dia sangat aneh, suka sekali dengan aksesoris milik wanita. Sedangkan Indri merengek meminta ganti rugi pada Gino.

Tak lama bel pelajara pun berbunyi, jam pertama mereka disuguhi dengan rumus-rumus Kimia yang membuat tercengang.

Apa kalian suka Kimia? Aku tidak, wkwkwk.

Sementara menjelaskan mengenai rumus oksidasi dan reaksi asam basa. Bima malah asyik membuka sebuah aplikasi talking tomnya.

"Bim, nanti lo ditanyai baru tau rasa," bisik Axel menyikut lengan Bima.

Calonku Cogan [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang