AYO TINGGALKAN JEJAK KALIAN DAN IKUTI CERITA INI SAMPAI TAMAT YA
∆∆∆
22:30
Dalam perjalanan menuju apartement, Mereka berjalan dengan santai seraya menghirup aroma udara angin malam yang cukup menerpa helaian helaian rambut Afa dan Syila.
"Hmm Huffttttt." Afa sambil memejamkan matanya menarik udara dari hidung nya lalu melepasnya dari mulut.
"Andai aja siang nya jakarta seadem ini," tambah nya sambil tersenyum.
"Iya yaa andai aja ditambah lagi gue kenyang bukan main," Syila yang ikut menghirup udara, membentangkan kedua tangan nya dan berlari kecil.
Afa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Nisa yang sedari tadi memainkan ponsel genggam nya hanya menoleh sebentar lalu kembali menatap layar ponsel nya.
Afa yang menyadari Nisa sibuk memainkan ponsel nya tiba-tiba muncul lah di otaknya untuk menggoda teman nya yang satu ini. Diam diam Ia berjalan sejajar dengan Nisa dan...
HAP!
Ponsel Nisa seketika sudah berada ditangan Afa.
"Faaa gue lagi..," teriak Nisa.
"Apa apa? Lagian dari tadi sibuk banget main hp, lagian liatin apa sih?!" ucap Afa sambil melihat ponsel Nisa.
Afa tiba-tiba tersontak melihat Tulisan tulisan tentang ajaran islam beserta hadist nya, ternyata Nisa sedang melihat kajian islami disalah satu grup sosial medianya.
Afa yang merasa bersalah hanya tersenyum malu. "Maaf Nis, gue gaktau kalo lo lagi gabung di kajian islam malem ini," ucap Afa seraya memberikan ponsel milik Nisa.
"Hm Lain kali tanya dulu Fa." Sambil tersenyum.
"Iyaa, lagian lo bikin penasaran aja. kirain lagi chattingan sama..." Ucap Afa kembali meledek Nisa.
"Sama?"
"Sama cogan? atau sama cowok futsal?atau sama cow..?"
"Eh apa sih Fa pikiran lo jangan yang macem-macem deh." ucap Nisa tiba-tiba menggerutu manyun
"Emang nih Afa cowok mulu, lagian ya gak ada yang bisa nakhlukin Nisa deh. percaya Sama gue," ucap Syila tiba-tiba berjalan sejajar bersama Afa dan Nisa.
"Kenapa gak bisa?" tanya Afa.
"Nih ya pertama! Nisa susah ngelirik yang namanya cowok jangan kan ngelirik, cowok kampus kita ngajak ngobrol aja Nisa langsung kabur, Kedua! Pasti Nisa caru cowok yang pinter tentang Agama Yakan Nis? Ketiga! Nisa car.."
"Heh apa sih kalian kenapa jadi ngomongin soal cowok? Tapi yang diomongin Syila bener gue Aamiinin kok, Ya inti nya bisa bertanggung jawab sama sikap nya" ucap Nisa sambil tersenyum kepada kedua teman nya.
Afa tersenyum dan mengangguk.
"Semoga kita bisa nemuin pasangan yang bisa ngebahagiaun kita ya" ucap Afa.
"Iya semoga tuhan selalu memberkati kita," Tambah Syila sambil mendekapkan kedua tangan nya dan tersenyum.
Percakapan mereka membuat ketiga gadis ini tidak sadar ternyata mereka telah sampai di apartement yang mereka singgahi.
∆∆∆∆∆
*Klek**
Mereka melemparkan tubuh mereka ke atas ranjangnya masing-masing, Ya apartement mereka hanya memiliki 2 kamar. Nisa dan Afa memilih kamar yang sama, sedangkan Syila ia lebih tidur dengan kesendiriannya.
"Akhirnyaaa! Bisa ngerasain kasur juga," ucap Afa yang masih tergeletak di ranjang.
Nisa pun hanya menyahut dengan anggukan kepalanya.
"Tapi ya Nis lo serius?" tanya Afa membangunkan setengah badannya.
"Serius apa?"
"Lo gak mau nyari cowok?" tanya Afa dengan wajah seriusnya.
Nisa hanya menoleh, mereka pun hanya saling menatap satu sama lain.
"Ck, fa masih aja dipermasalahin," jawab Nisa dengan ketus kali ini.
"Ya akan gue cuma penasaran."
"Jodoh, takdir di tangan tuhan fa," ucap Nisa tiba-tiba berdiri di hadapan Afa yang masih merebahkan tubuhnya.
"Walaupun di tangan tuhan, kalo lo ga ada usahanya gimana? lo juga udah dewasa, Ini saatnya lo nikmatin masa muda lo. Kan gak mungkin tiba-tiba tuhan nurunin pangeran berkuda dari langit buat lo nis," celoteh Afa membuat Nisa hanya memutarkan bola matanya.
Ia berbalik tanpa menghiraukan ucapan Afa barusan langsung mengambil handuk untuk segera membersihkan dirinya.
"Gue udah nikmatin masa muda gue kok fa, sama kalian itu udah lebih dari cukup," ucap Nisa terhenti di depan kamar mandi.
"Jangan langsung tidur, hapus make up dulu," tambahnya sembari melanjutkan jalannya menuju kamar mandi.
"Huft Keras kepala," sahut Afa pelan sambil memejamkan matanya.
∆∆∆∆∆
*Kamar Syila**
Terdengar suara alunan musik pengantar tidur didalam kamar Syila. Ia sudah tergeletak, setengah tubuhnya pun sudah di hangatkan dengan selimut tebalnya. sambil memegang sebuah bingkai foto usang dengan sepasang anak kecil di dalam nya dan menatap dengan penuh kehangatan.
"Udah hampir setahun gue disini tam, sampe sekarang gue belum bisa nemuin lo, bahkan gue juga gak tau muka lo kayak gimana sekarang, gue gak tau harus cari lo kemana lagi."
"Kayak nya gue hampir nyerah," ucap pelan Syila meneteskan air matanya.
Ia kembali memeluk bingkai foto tersebut dan memejamkan matanya.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•∆∆∆∆∆
H-1 Malam sebelum pendakian.
Seminggu Sebelum keberangkatan Afa, Nisa, dan Syila telah melakukan latihan fisik seperti berlari dan hal-hal lain yang melatihan ketahanan kaki mereka. Pendakian ini bukan kali pertama mereka mendaki, sebelumnya Afa, Nisa, dan Syila pernah mencapai gunung Rinjani, Sindoro, Gede Pangrango. dan hari ini Mereka bertiga akan menaklukan Merbabu dan untuk kedua kalinya Syila akan menjajakan kedua kaki nya di Merbabu.
"Gimana udah packing semuanya?" tanya Syila yang sedang memasak mie instan untuk dirinya.
"Gue sih udah, kayaknya Nisa dikamar lagi prepare."
"Oke kalo gitu besok kita tinggal jalan."
"Aih gue gak sabar mau liat senja dari merbabu," ucap Afa sambil tersenyum.
"Ya berdoa aja gak ada kendala kita bisa muncak sampe sana ke bagian senja," tambah Syila.
Afa hanya mengangguk dan kembali tersenyum, Ia tiba-tiba mendekat ke arah Syila, "Katanya mau diet, kemarin aja ngambek sekarang bikin mie."
"Bilang aja lo mau minta bikinin kan?" sahut Syila.
"Hehe tau aja ambu Syila,"
"Yaudah tunggu disana jangan ganggu gue masak," celetuknya sembari memanyunkan mulut tipisnya.
"Siap ambu," teriak Afa yang menuju ke ruang tengah.
Tiba-tiba beberapa menit kemudian terdengar suara gemuruh dari dalam kamar Nisa.
*GUBRAKKKKK**
"NISA?!" ucap Afa dan Syila saling menoleh dan hening seketika.
∆∆∆
𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐩𝐚𝐫𝐚 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬!
𝐁𝐚𝐧𝐭𝐮 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐢 𝐧𝐚𝐥𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚🔥𝘀𝘄𝗶𝗽𝗲 𝘂𝗽⬇

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Merbabu [END]
Kısa Hikaye[INI LEBIH KE CERITA PENDEK SIH YA BIAR KALIAN GA BOSEN BACA NYA, SEASON KE 2 INSYAALLAH TUNGGU AJA] Senja selalu menjadi waktu paling ditunggu. Saat dimana Matahari kembali ke peristirahatannya setelah seharian berjuang memberi sinar kehidupan untu...