35 - SI PENEROR

1.8K 172 4
                                    

35

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. Si Peneror.

Sam dan Beby berada di pasar. Mereka berdua berbelanja bahan masak sebanyak mungkin, ini karna ide dari Sam.

"Kita gak usah beli tupperware baru, kita masak aja spesial buat tante Sena. Pasti dia terharu."

Itulah yang Sam bisikkan pada Beby tadi, dan Beby menyetujuinya.

"Bu, bawang merahnya saya belu lima puluh ribu, sama cabainya lima puluh ribu juga."

Beby sibuk membeli bahan masak untuk nanti, sedangkan Sam hanya menonton. Tugas Sam hanya memberikan ide, soal belanja dan masak, Sam gak ikutan.

Penjual tersebut memberikan apa yang Beby beli tadi, dan Beby mengeluarkan selembar uang berwarna merah.

"Makasih, Bu," ujar Beby ramah dan dibalas senyuman dari penjual tersebut tak kalah ramah.

"Udah?" tanya Sam.

"Udah. Tadi ayamnya udah beli 'kan?" tanya Beby. Sam mengangguk sambil menunjukkan plastik yang ditenteng olehnya.

"Kamu bisa masak 'kan?" tanya Sam dengan nada meledek. Sebenarnya Sam tau, bahwa meskipun Beby ini manusia tingkah jin, tapi soal masak memasak ialah jagonya.

Beby mencubit pinggang Sam, "Oh, ngeremehin ya," geram Beby.

Sam tercengir sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya pertanda damai.

"Iya deh, kamu jagonya. Pacar idaman ini mah," goda Sam sambil mencolek dagu Beby. Saat ini cuaca sedang panas, otomatis Sam mendapat pukulan dari Beby.

Bugh!

"Aduh, galak amat jadi pacar," ringis Sam.

Beby mengibaskan tangannya seolah mengusir Sam. "Jalan duluan! Ribet kamu tuh," kesal Beby.

Sam diam dan menatap Beby lekat membuat Beby risih. "Aku mau kasih kamu pertanyaan, tapi jawab jujur," ujar Sam.

Beby geram sekali, jika tak mengingat Sam anak tentara sudah Beby masukkan ke penjara atas tuduhan maling hati milik Beby Rezsya.

"Gila, ini di pasar, yang. Nanti aja deh," kesal Beby.

Namun Sam tak menghiraukan perkataan Beby. "Hubungan kita itu ibaratnya apa, sih?" tanya Sam penasaran.

"Ngitungin pasir di pantai!" cetus Beby.

"Tak terhingga ya? Aaaaaa ayang," rengek Sam manja.

"Buang - buang waktu aja!" ketus Beby kemudian pergi meninggalkan Sam sendiri. Sam melongo mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Beby barusan.

Ia tau, Beby tak serius mengatakan itu. Beby hanya kesal saja, karna pasalnya Beby sedang datang bulan. Otomatis jika Beby diganggu akan menjadi singa.

"Lah, gue ditinggal," ujar Sam cengo.

I Love You, Beby [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang