Part 12🍁

1.2K 120 16
                                    

Hari ini, Icha membawa motornya sendiri. Sesekali ia menyanyikan lagu yang ia suka dengan nada yang di ubah- ubah.

Icha memarkirkan motornya dan beranjak dari parkiran menuju kelas. Sesekali, ia membalas sapaan yang menyapanya dengan ramah.

"GOTCHA,,, HELLO ALL MY FRIEND TERCINTA NAMUN RAKA YANG LEBIH GUE CINTA" teriak Icha membuat penghuni di dalam menutup telinga mereka dan menatap Icha dengan tatapan tajam namun Icha membalasnya dengan cengiran sambil membentuk jari v seolah- olah tak merasa bersalah.

"Buset Cha toa banget lu" ketus Baim yang memang tadi duduk di bangku sambil menyalin catatan.

"Hehehe, ampun bos. Biar suasana di kelas ini lebih berwarna dari sebelumnya" ujar Icha dan menyeret langkahnya menuju kursinya.

"Tapi gak toa juga Cha" ujar Angga sambil mengelus- elus telinganya.

"Aelah kuping lu aja kali yang baperan" jawab Icha enteng membuat Angga membelalak tak percaya.

"Wuah wuah gak bisa dibiarin ini mah. Masa telinga gue yang lebih bagus dari Taehyung ini di bilang baperan" gerutu Angga dengan menatap sinis Icha.hhh

Satria menggeplak kepala Angga lumayan keras membuat sang empunya meringis kesakitan.

"Ngapain lu geplak gue njirr" cerca Angga yang seakan- akan ingin melahap Satria detik ini juga.

"Lu nyerocos mulu kek ibu- ibu yang belum di kasih uang belanja bulanan" jawab Satria seadanya sambil bersidekap dada dan menaikkan sebelah alisnya.

"Omaigat demi sempaknya doraemon yang belum gue cuci, tega kamu mas memperlakukanku begini" ujar Angga dengan mendramatisir membuat siapa saja yang melihatnya mendadak jijik.

"Iuhh,,, jijik gue nyet" sarkas Icha mendelik tak suka.

"Halah, bilang aja lu suka" jawab Angga enteng dengan tingkat ke- PD annya makin meningkat.

Satria yang di sampingnya memutar bola mata dengan malas langsung memasukkan tisue yang entah darimana ia dapat dan menyumpalnya ke dalam mulut Angga yang sedari tadi tidak berhenti mengoceh.

Sontak mereka menertawakan kemalangan Angga pagi hari ini.

"Cha lu udah nyelesain PR belum?" tanya Meta mengalihkan perhatian Icha yang sedari tadi menonton perdebatan antara Satria dan Angga. Kalo Bimo jangan tanyakan, ia lebih asyik ke dalam dunia mimpinya.

"Belum" jawab Icha singkat padat dan jelas membuat Meta yang mendengarnya berdecak kesal.

"Serius lu nyet" tanya Meta sekali lagi dengan menyipitkan matanya seolah- olah tak percaya dengan ucapan Icha.

"Dua rius, buat apa gue ngerjain itu. Lagian gue makan pake nasi kok" jawab Icha dengan tampang tak peduli.

"Wuah pikiran lu Cha gitu amat" ketus Meta yang menyesal sudah bertanya tadi kepada Icha.

Sebelum Icha mengatakan sesuatu, Bu Aisyah Manggor selagi wali kelas mereka memasuki kelasnya.

"Selamat pagi anak- anak. Gimana hari ini dalam keadaan baik- baik aja kan" sapa Bu Aisyah memasuki ruangan kelasnya.

"Pagi Bu" kompak mereka sekelas.

"Tidak baik- baik aja, Bu. Hati ini lagi sedih soalnya pengisinya dah pergi dengan yang lain" ujar Satria dengan sok pura- pura sedih.

"Gue juga, Bu. Tapi bukan pacar sih, diri ini memang sehat tapi gue lagi penyakit kanker Bu" ujar Bimo menunduk lesu membuat mereka menatap Bimo tak percaya sambil menutup mulutnya dengan sebelah telapak tangannya menutupi keterjekutan mereka.

RACHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang