Part 7

68.4K 2.6K 343
                                    

Happy Reading!

Hanum menyeka keringatnya setelah selesai memasak. Hari ini ia berniat mengantar makan siang ke kantor Siv.

Hanum mengusap perut besarnya lalu bergerak menyalin masakannya ke dalam kotak makan. "Selesai." Gumam Hanum lalu menyimpan kotak makannya ke dalam lemari.

Hanum bergegas memasuki kamarnya. Ia harus mandi kemudian bersiap pergi. Selesai mandi dan bersiap, Hanum segera menuju dapur.

"Wahh.. Nyonya cantik sekali." Ucap seorang pelayan yang kebetulan berada di dapur.

"Terima kasih." Balas Hanum lalu mengambil makanan yang ia simpan tadi.

"Kalian tidak perlu memasak untuk makan siang, karena aku akan makan di luar." Ucap Hanum lalu melangkah meninggalkan dapur.

Hanum berjalan menuju pak Yakup, sopir yang Siv tugaskan untuk mengantar kemanapun ia pergi. Dan tentu saja sebelum pergi, sopir itu harus laporan dulu kepada suaminya, dan jika Siv mengijinkan barulah ia bisa pergi.

"Nyonya mau kemana?"

Hanum memasang wajah berpikir. 'Jika aku jujur maka Siv tidak akan mengijinkan aku pergi. Sebaiknya aku berbohong saja.' Batin Hanum lalu menatap sopir pribadinya itu.

"Saya mau ke mall." Ucap Hanum berbohong.

"Nyonya mau ke mall tuan." Ucap Pak Yakup yang tehubung dengan sang atasan.

"Nyonya mau beli apa ke mall?" Tanya pak Yakup membuat Hanum memberi kode agar sopirnya itu membiarkan ia bicara dengan Siv.

Hanum menerima ponsel tersebut lalu meletakkannya di telinga."Hallo Siv." Sapa Hanum.

"Mau apa ke mall?"

Tanya Siv cepat.

"Iya. Mau beli kue. Aku sepertinya ngidam makan kue di mall." Ucap Hanum membuat terdengar helaan napas dari suaminya.

"Baiklah. Hati-hati dan jangan sampai kelelahan."

Hanum tersenyum senang. "Iya Siv, aku akan menjaga diriku dan anak kita."

Tutt

Hanum mengembalikan ponsel tadi kepada pak Yakup.

"Kita berangkat pak." Ucap Hanum semangat.

Setelah lima belas menit, Hanum hanya melihat kiri dan kanan. Ia ingat sekali jika lokasi kantor suaminya ada di daerah itu. Pasalnya dulu Siv pernah memberitahu dirinya.

"Ahh itu" Teriak Hanum di dalam hati lalu segera berteriak meminta sopir untuk berhenti.

"Pak berhenti!" Titah Hanum membuat pak Yakup spontan mencari tempat untuk berhenti.

"Ada apa nyonya?" Tanya pak Yakup heran.

Hanum tersenyum lalu mengambil tas dan kotak makanannya."Saya mau beli es cream dulu. Bapak tunggu di sini ya." Ucap Hanum sembari menatap ke arah supermarket besar yang tidak jauh dari mobil mereka.

"Biar saya yang beli nyonya."

Hanum segera menggeleng."Tidak. Bapak tunggu saja di mobil. Saya juga sekalian mau ke toilet." Ucap Hanum lalu turun dari mobil.

Hanum Pregnancy (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang