Part 9

64K 2.4K 179
                                    

Happy Reading!

Hanum menghapus air matanya lalu menatap wajah suaminya.

"Apa kau mencintaiku Siv?" Tanya Hanum pelan.

Siv diam tak menjawab.

"Jawab! Apa kau mencintaiku atau setidaknya pernah mencintaiku?" Tanya Hanum serak membuat Siv berjalan menjauh.

"Pikirkan saja jawaban yang harus kau berikan padaku." Ucap Siv datar lalu keluar dan menutup pintu kamar, meninggalkan Hanum yang kembali terisak.

"Hiks.." Hanum memeluk perutnya sambil terisak. Bagaimana bisa ia membiarkan suaminya sendiri meniduri wanita lain, tapi jika tidak begitu maka dirinya sendiri yang menjadi korban.

"Kau jahat Siv, kau benar-benar jahat." Ucap Hanum lirih.

Malam harinya, Hanum melirik ke arah jam yang ada di dinding kamar. Harusnya ayahnya sudah tiba, tapi kenapa belum ada kabar.

Ceklek

"Keluar dan makanlah!" Titah Siv begitu membuka pintu kamar.

"Aku tidak lapar." Sahut Hanum kemudian kembali melirik ke arah jam.

"Ayahmu tidak akan datang." Ucap Siv dengan senyum miring membuat Hanum melotot.

"Apa?"

Siv tersenyum lalu melangkah mendekati istrinya itu.

"Aku sudah menelpon ayahmu dan menjelaskan semuanya. Aku bilang kau salah paham padaku dan mulai bertingkah kekanakan dengan meminta cerai." Jelas Siv membuat Hanum menggeleng tak percaya. Bagaimana bisa pria itu bersikap tak tahu malu seperti itu.

"Salah paham? Kau selingkuh Siv dan berusaha mencelakai diriku." Teriak Hanum membuat Siv tertawa.

"Aku sudah memberimu pilihan. Sekarang tergantung keputusanmu, jika ingin aku setia maka kau harus bersedia menjadi pemuas nafsuku." Ucap Siv enteng membuat Hanum menggeleng.

"Aku ini istrimu Siv bukan wanita bayaran." Ucap Hanum membuat Siv tersenyum lalu mengelus wajah istrinya itu namun langsung ditepis oleh Hanum.

"Jangan menyentuhku!" Teriak Hanum kesal.

"Baiklah,"Siv menarik tangannya."Ayo keluar, kita makan bersama." Ajak Siv membuat Hanum tertawa.

"Aku tidak mau." Tekan Hanum pada perkataannya membuat Siv mengelus wajahnya kasar.

"Jangan paksa aku untuk bertindak kasar." Ucap Siv tajam lalu menarik lengan Hanum sedikit keras hingga perut istrinya itu membentur tubuhnya.

"Awss_" Ringis Hanum.

"Ayo!" Ajak Siv lagi membuat Hanum menurut. Ia mengikuti langkah Siv sambil memegang perut besarnya.

Tiba di ruang makan, Siv menarik kursi dan mempersilahkan Hanum duduk.

"Makan!" Titah Siv membuat Hanum memalingkan wajahnya.

"Hanum_" Panggil Siv dengan nada kesal namun Hanum tetap tak menoleh.

"Hahh." Siv menghela napas lalu menarik wajah Hanum ke arahnya, dan.

Hanum Pregnancy (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang