Part 13

53.3K 1.9K 127
                                    

Happy Reading!

Siv menutup laptop lalu memijat kepalanya pelan. Sudah dua minggu berlalu namun orang suruhannya belum juga bisa menemukan Hanum. Wanita itu, entah sembunyi di mana hingga sama sekali tidak ada jejak yang ditinggalkan.

Tok tok

Ceklek

Siv mendongak lalu mendengus saat melihat seorang wanita berpenampilan seksi yang entah siapa namanya, namun yang jelas mereka pernah berhubungan seks beberapa kali.

"Kau tidak terlihat senang saat melihatku." Ucap wanita itu lalu menutup pintu. Sedang Siv hanya bisa menghela napas lalu mengambil ponselnya yang ada di atas meja.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Siv datar sambil mengetikkan sesuatu pada layar ponselnya.

Wanita itu tersenyum lalu melangkah mendekati Siv.

"Aku merindukanmu Siv. Aku rindu sentuhanmu, tamparanmu dan bahkan cambukanmu pada tubuhku." Bisik wanita itu membuat Siv terkekeh.

"Uang? Berapa yang kau inginkan?" Tanya Siv to the point membuat wanita itu berdecak.

"Ayolah Siv, aku tidak mungkin menerima uang tanpa bekerja. Jadi ayo kita lakukan dengan cepat dan_"

Siv menepis jemari wanita itu yang ingin menyentuh tubuhnya.

"Siapa namamu?" Tanya Siv datar.

"Naura Ag_"

"Lupakan saja. Sebaiknya kau keluar dari ruanganku dan jangan pernah datang lagi." Potong Siv tegas membuat Naura terkekeh.

"Ayolah Siv, jangan sok menolak. Aku tahu kau juga menginginkannya." Ejek Naura membuat Siv mengepalkan tangannya.

"Pergi!" Usir Siv membuat Naura tersenyum sinis lalu duduk di hadapan Siv dengan kaki yang terbuka lebar.

"Aku tidak percaya kau tidak tergod_"

Plakk

"akh_" Ringis Naura sembari memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh Siv.

"Pergi atau aku akan menamparmu lagi." Ancam Siv membuat Naura mendengus lalu bergegas turun dari meja kemudian berjalan menuju pintu.

"Kau akan menyesal karena menolakku hari ini Siv." Teriak Naura kesal lalu membuka pintu dan.

"Arghhh_ siapa kalian? Lepass!!"

"Diamm!!"

"Arghh Siv tolonggg"

Siv mendengus lalu memalingkan wajahnya saat orang suruhannya membawa Naura untuk diberi pelajaran. Siapa suruh wanita itu datang disaat ia sedang dalam kondisi yang buruk.

"Hahh" Siv menghela napas lalu berdiri mengambil jas dan ponselnya. Entah karena apa, tapi Siv merasa dia harus pergi dan menemui orang tua Hanum.

***

Hanum tersenyum menanggapi celotehan ibu-ibu cerewet yang saling membicarakan anak dan menantu mereka. Dan jangan lupakan ibunya Kris yang kini tampak sangat bersemangat membanggakan putranya yang sebentar lagi akan menjadi ayah.

"Lihat, menantuku sangat cantik, wajahnya berseri karena sedang mengandung cucu pertama keluarga kami."

"Rasanya memang berbeda kalau cucu pertama." Sahut ibu-ibu lain membuat Elsa mengangguk semangat.

"Benar. Kami semua sangat senang sampai ingin mengadakan pesta besar nanti saat menantu sudah melahirkan. Kalian harus hadir, akh kami juga akan mengadakan acara tujuh bulanan, mungkin minggu depan."

Hanum Pregnancy (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang