Happy Reading!
Kris menarik lengan Hanum memasuki kamarnya.
"Kenapa kamu mengatakan hal itu?" Tanya Kris setelah menutup pintu kamar.
Hanum meremas jemarinya."Maaf Kris, aku hanya ingin membantumu." Ucap Hanum pelan.
"Membantu?" Tanya Kris heran.
Hanum mengangguk."Ibumu memaksamu menikahi wanita yang tidak kau cintai, jadi aku pikir mereka akan membatalkan niat itu jika kau sudah memiliki istri." Jelas Hanum membuat Kris menghela napas. Ia memang tidak ingin menikahi Megan tapi bukan berarti ia harus membohongi ibu dan keluarganya.
"Dengar Hanum, meski kau berniat baik tapi seharusnya kau tidak mengatakan hal seperti itu," Ucap Kris lalu berjalan menuju tempat tidur."Apalagi kita baru saja bertemu." Lanjut Kris setelah duduk membuat Hanum menatap pria yang menolongnya itu dengan pandangan bersalah.
Hanum berjalan mendekati Kris."Aku_ aku akan keluar dan meminta maaf." Ucap Hanum membuat Kris menggeleng.
"Sudahlah, lagipula sudah terjadi." Ucap Kris lalu berdiri.
"Karena kau berani mengatakan hal seperti tadi maka berarti kau setuju untuk berakting, benarkan?" Tanya Kris membuat Hanum mengangguk.
"Baiklah, kita bicarakan sisanya nanti. Sekarang mandilah! Aku akan keluar dan mencari pakaian yang cocok untukmu." Ucap Kris lalu berjalan keluar dari kamar sedang Hanum langsung menuju kamar mandi.
Elsa segera mencegat langkah putranya."Kita belum selesai bicara, Kris." Ucap Elsa membuat Kris menatap ibunya itu.
"Mah, Kris mau beli baju untuk Hanum sekalian susu hamilnya juga." Ucap Kris membuat Elsa mundur.
"Oh. Baiklah, cepat kembali dan beli buah juga." Ucap Elsa membuat Kris tertegun sesaat lalu melanjutkan langkahnya.
Setelah kepergian putranya, Elsa langsung bersorak girang.
"Ya Tuhan. Niat hati mau punya mantu ehh malah langsung di kasih sama cucu sekalian." Girang Elsa lalu segera melangkah menuju dapur. Ia harus menyiapkan makanan sehat untuk mantu dan calon cucunya.
Kris kembali dengan banyak belanjaan di tangannya.
"Bi, bawa ini ke dapur! Dan simpan baik-baik." Pesan Kris membuat pelayan tadi mengangguk lalu segera mengambil alih separu belanjaan Kris.
Kris melangkah menuju kamarnya.
Ceklek
"Kau sudah selesai mandi?" Tanya Kris setelah melihat Hanum.
Hanum mengangguk."Maaf, aku memakai handuk dan peralatan mandimu."
"Tidak masalah." Ucap Kris lalu melangkah memberikan paper bag.
"Semoga muat." Ucap Kris membuat Hanum tertawa.
"Aku akan ganti di kamar mandi." Ucap Hanum lalu melangkah menuju kamar mandi.
Kris menatap punggung Hanum kemudian beralih membuka beberapa peralatan mandi yang sengaja ia beli untuk Hanum.
"Arrghhh_"
Kris menoleh saat mendengar suara teriakan dari arah kamar mandi.
"Hanum" Panggil Kris sambil berlari menuju kamar mandi.
"Oh. Astaga." Kaget Kris lalu segera menggendong tubuh Hanum yang terduduk di lantai kamar mandi.
"Kau tidak papa? Apa perlu aku panggilkan dokter?"Tanya Kris khawatir sedang Hanum hanya melingkarkan lengannya di leher Kris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanum Pregnancy (Season 2)
RomanceMature content ( 21+ ) Tidak ada yang berubah. Karena, baik di dunia ular ataupun di dunia manusia, tugas Hanum hanya dua. Yaitu, melayani nafsu besar Siv dan melahirkan keturunan pria itu sebanyak yang ia inginkan.