03

1.8K 184 18
                                    

Tolong beritahu jika ada typo ya🙂

Happy reading!🍀

*
*
*

Ceklek.

Pintu inap Kelvin terbuka dan memperlihatkan Kelvin yang tengah tiduran di ranjang, serta ditemani oleh Grisel.

"Assalamualaikum," salam Fiona.

"Waalaikumsalam," jawab Grisel kemudian berdiri dari duduknya.

Mata Darren terus mengamati gerak-gerik Grisel, yang kini tengah membantu Kelvin agar duduk di ranjangnya.

"Darren?" panggil Arga. Darren menoleh lalu mengangguk.

"Gue minta maaf," ucapnya dengan sedikit tidak ikhlas.

Kelvin menatap mata Darren yang kini tengah menatapnya tajam lalu menangguk, "No problem," balasnya.

Setelah itu, Fiona menghampiri brankar Kelvin, sambil mengusap rambut Kelvin, "Maafin anak Tante ya Nak,"

"Iya Tan," jawab Kelvin tersenyum ramah.

Darren sangat muak dengan sandiwara Kelvin, di depan sok baik eh pas di belakang bajingan.

Caramel meletakan buah yang sempat Fiona beli di toko terdekat, kemudian menghampiri Grisel.

"Maafin Darren ya Gri, dia tadi kebawa emosi," ujarnya.

Grisel hanya mengangguk, lalu tersenyum pada Caramel.

Setelah acara maaf-maaf an serta sedikit mengobrol dengan keluarganya Kelvin, kini keluarga Arga tengah berada di mobil untuk pulang.

Sedari tadi Darren hanya diam tanpa mau berucap kata apapun, fikirannya melayang pada Grisel. Gadis yang ia sayangi dan ia cintai ternyata ada hubungan spesial dengan musuhnya, Kelvin.

"Masa si lo pacarnya Kelvin?" batin Darren menggerutu.

"Argh!" teriak Darren di dalam mobil sambil mengacak rambutnya.

Ciitt.

"Kamu ya Ren, ngagetin orang tua aja!" kesal Arga yang langsung memegang dadanya karena terkejut akan teriakan Darren.

Darren melihat Papinya, kemudian melihat Maminya yang juga terkejut. "Maaf hehe.." cengirnya lalu menggaruk belakang telinganya yang tak gatal.

Fiona menggeleng, "Kamu kenapa Nak? Ada masalah?" tanya Fiona lembut, sementara Arga kembali melajukan mobilnya.

"Gudang masalah dia mah Mih," jawab Caramel cepat.

"Eh Istaka! Lo jangan ngadi-ngadi dong!" ketusnya.

"Eh Bencong! Gue gak ngadi-ngadi ya!" balas Caramel.

"Apa kata lo? Bencong?!" marah Darren dengan membalikan badannya sehingga menghadap Caramel seutuhnya.

Caramel mengangguk, "Emang iyakan lo bencong! Buktinya lo sering make sempak hello kitty, make tanktop gue, suka make skincare, dan suka warna pink! Ih dasar bencong!" cerocos Caramel.

"Eh ya suka-suka gue dong! Mau gue pake sempak hello kitty kek, mau gue sering make tanktop lo, mau gue sering make skincare, apa lo sirik?!" tantang Darren.

"Idih najong trulalalala! Ngapain juga gue sirik sama bencong modelan kaya lo?!"

"Awas lo ya! Kalo bukan di mobil--" ucapan Darren terhenti karena teriakan Fiona.

Darren {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang