12

1.1K 129 3
                                    

Krisar? Diperbolehkan!
Bertanya? Boleh banget!

Happy reading!🍀

*
*
*

Hening.

Itulah yang Darren rasakan di meja makan ini, karena kejadian kemarin malam kedua orang tuanya sangat marah dan berakhir mendiamkannya.

Ting! Ting!

Bunyi dentingan sendok dan piring menghiasi makan pagi keluarga Genandra.

"Aku berangkat, Assalamualaikum."

Arga berdiri dari duduknya lalu mencium kening Fiona.

Ketika Darren akan menyalimi tangan Arga, justru Arga melenggang pergi tanpa mengucap kata apapun.

"Mami ... " rengek Caramel.

Fiona hanya diam, lalu berdiri dari duduknya dan melangkah menuju kulkas.

"Ini susunya, cepat diminum dan berangkatlah."

Darren dan Caramel menatap Fiona sendu, ia sangat menyesal telah pergi tanpa seizin Arga dan Fiona.

"Darren, gimana nih?" ujar Caramel panik.

"Gue juga gak tau, Papi sama Mami kayaknya ngasih kita hukuman dengan cara mendiamkan deh."

"Hiks ... hiks ... " tangis Caramel.

"Eh kok lo nangis sih?!" geram Darren.

"Nanti semisal kita diusir dari rumah gimana? Gue gak mau jadi gelandangan Ren ... "

"Eh gila aja lo! Ya gue juga gak mau lah!"

"Udah ah buru diminum susunya, dan kita berangkat," ucap Caramel.

"Gak jadi nangis lo?" tanya Darren ketika Caramel menghapus jejak air matanya.

"Gak lah!"

Setelah menghabiskan susu putih yang disiapkan Fiona, Darren dan Caramel keluar rumah dan meng-gas motornya untuk menuju sekolahnya.

"HAYANG KAWIN WIN WIN WIN! HAYANG KAWIN! HOBAH!" nyanyi Darren di koridor kelas.

"Brisik tolol! Malu-maluin aja lo!" ketus Caramel dengan mencubit lengan Darren.

"SAKIT CAR!" ringis Darren dengan memegang lengannya.

Siswa siswi yang melihat itu hanya menggeleng pelan, sudah makanan sehari-hari jika ia melihat Darren dan Caramel seperti tikus dan kucing.

"Car ini berapa?" tanya Darren dengan jari telunjuk diberdirikan, sementara keempat jari lainnya ditekuk.

"Lo kira gue bocah TK?" tanya balik Caramel.

"Jawab aja napa!"

"Ck! Satu!" jawab Caramel.

"Ini?" tanyanya lagi dengan jari membentuk 'peace'

"Dua."

Darren {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang