~Wish You Were Here~
Bel jam istirahat telah berbunyi. Jisung dan Felix yang bertempat duduk di belakang Minhae pun menghampiri gadis bermarga Lee itu.
"Ayok ke kantin" ajak Jisung
"Gue bawa bekal, kalian ngantri duluan aja, nanti gue nyusul makan bareng kalian"
"Oke"
Setelah kepergian Felix dan Jisung, Minhae mengeluarkan paper bag dari dalam lacinya.
Ia memantapkan hati menemui Changbin untuk mengembalikan jaket dan uangnya.
Kenapa Minhae dekat dengan Changbin? Tapi kenapa ia begitu gugup untuk sekedar bertemu?
FLASH BACK ON
MINHAE POV
Hari ini hari dimana semua club ekstra membuka pendaftaran untuk anggota baru.
Aku tentu saja sangat bersemangat. Ini yang menjadi tujuan ku bersekolah di Seoul. Di sekolah ini.
Aku ingin masuk club seni rupa. Club seni rupa di sekolah ini pernah beberapa kali mencetak prestasi membanggakan. Tak hanya tingkat nasional, namun sampai internasional.
Terutama komik
Banyak komikus berbakat lahir dari club ini. Dan aku ingin menjadi salah satunya.
Tapi disinilah aku sekarang.
Di depan ruang club seni rupa yang terkunci rapat. Sepertinya di kunci dari luar, karena tidak ada tanda-tanda kehidupan.
"Mungkin para sunbae masih sibuk" monolog ku, mencoba berpikir positif.
Aku menyandarkan tubuh ku di dinding. Mengeluarkan ponsel lalu memainkannya.
"Kamu lagi apa di sini?" suara berat dan dingin itu menginterupsi ku.
Aku melihat dasinya. Anak Kelas 2.
"Annyeong sunbaenim. Aku nungguin pendaftaran club ini di buka"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wish You Were Here
Hayran KurguMakna 'hadir' begitu penting, kan? Ada yang mengharapkan kehadiran dari yang 'tidak mungkin' Ada yang masih bingung siapa yang ia harapkan kehadirannya Dia, Penopang saat kita hampir jatuh Pelindung kita saat bahaya mengintai Obat kita saat ada gor...