28

47 8 0
                                    

Hoshi tidak bisa berdiam diri. Ia duduk kemudian kembali berdiri. Ia hanya berada di ruang tunggu selagi Arra diperiksa. Kemudian seorang dokter datang dan mengatakan beberapa hal pada Hoshi selaku orang yang mengaku 'wali pasien. Kondisi Arra kelelahan akibat beberapa aktivitas beberapa hari ini. Ia kekurangan darah terlebih karen kondisinya memang sedang sakit. Dokter bilang Arra harus di rawat beberapa hari kedepan untuk memulihkan diri.

Hoshi merasa sedikit lega. Tapi ia tak bisa menghilangkan raut khawatirnya. "Kau bisa pulang duluan, Gyu. Aku akan menunggu sampai kerabatnya datang," kata Hoshi.

Kerabat yang dimaksud Hoshi adalah Jungbin dan tentu saja Hoshi sudah menghubungi Bohyuk yang juga khawatir. Sedangkan Mingyu diam-diam juga menghubungi Yorim selaku sepupunya dan orang yang merencanakan pertemuan keduanya. Mingyu menuruti perkataan Hoshi. Pria itu meski sebenarnya tidak rela, tetap akan meninggalkan rumah sakit.

"Hyeong, kau tahu. Ada banyak hal yang menunggumu di asrama. Aku akan pastikan tidak ada hal lain yang kau sembunyikan dari kami semua," kata Mingyu.

"Aku tahu. Aku akan jelaskan semuanya. Sekarang kembalilah terlebih dahulu."

Mingyu berbalik dengan perasaan kesalnya. Tak berhenti dalam hatinya bertanya-tanya. Apa hubungan Hoshi dengan Arra? Siapa Arra sebenarnya?

***

Hoshi masih setia menatap Arra yang telah di pindahkan ke kamar inap. Dengan segala atribut kamuflasenya, Hoshi terdiam begitu saja. Ia mencoba menutup seluruh tirai pemisah dengan ranjang pasien lain. Kemudian ia melepas topi dan juga maskernya.

Ia sudah merasa lega ketika melihat Arra sedang tertidur nyenyak, meski dengan bantuan selang oksigen dan juga infus. Gadis itu terlihat pucat dan rapuh. Kain yang menutup kepalanya sudah di longarkan. Masih setia menutupi kepala gadis itu meski tidak serapi dan sekuat biasanya. Hanya sengaja tersampir. Disana Hoshi bisa melihat bahwa pipi Arra lebih berisi daripada biasanya. Bagaimana wajah gadis itu bulat dan rasanya ingin Hoshi cubit.

Mengingat bagaimana penyakit Arra yang serius, cukup tenang mendengar bahwa keadaannya lebih baik. Hoshi tak mau memikirkan kemungkinan lain. Memamg benar ini terdengar berlebihan, tapi Hoshi menginginkan Arra lebih dari apapun di dunia ini. Ia lemah dan rasanya Hoshi ingin melindunginya seharian penuh.

Hoshi beralih pada tangan yang bebas dari infus. Warnanya sudah memucat dan Hoshi meraihnya. Ia mengengam dengan erat. Seakan ingin memberika seluruh kehangatan tubuhnya lewat tangan itu. Hoshi membawanya pada permukaan pipi dan mengusapkan dengan lembut.

"Arra... bangunlah," gumamnya.

Suara langkah yang memburu membuat Hoshi memilih untuk melepaskan tangan Arra. Pria itu berdiri dan menyibak tirai. Ia mendapati Bohyuk, Arra, dan sepasang suami istri berusia baya. "Hyeong," seru Bohyuk saat mendapati Hoshi.

Junbin dan sepasang suami istri tersebut langsung menyibak tirai lebih lebar. Terlihat bagaimana raut mereka yang terkejut. Hoshi memilih untuk mengajak Bohyuk bicara di luar.

"Bagaimana dengan bajingan yang bersamanya? Dia kabur?" Cercah Bohyuk dengan kesal pada Hoshi.

"Orang yang kau maksud itu Mingyu, Kim Mingyu anggota grupku. Dan aku menyuruhnya untuk pulang terlebih dahulu."

"Apa? Bagaimana mungkin?" Tanya Bohyuk.

"Itu dijelaskan nanti saja. Yang terpenting keadaan Arra. Kondisinya memburuk seiring penyakitnya. Dia kelelahan dan itu memperburuk badannya. Dia harus menginap untuk beberapa hari kedepan. Dan juga butuh pengawasan," jelas Hoshi.

Define ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang