22

65 8 0
                                    

Hoshi membuka mata secara perlahan. Pandangannya tertuju pada langit-langit berwarna putih. Pria itu sedikit mencoba mengingat apa yang terjadi padanya. Tapi pria itu tak kunjung mendapatkan ingatannya. Apa dia baru saja mabuk? Begitu pikirnya.

"Bangun juga," gumam seseorang.

Hoshi menoleh ke arah sumber suara dan mendapati karibnya sedang bermain game online. "Apa yang terjadi?" Tanya Hoshi.

Tapi Wonwoo hanya mendecih dan mulai mematikan ponselnya. "Bocah bodoh! Jadi alasanmu bolos latihan dan meminjam mobil karena sakit? Untung saja kau pingsan setelah di rumah sakit. Pikirkan kalau kau pingsan saat di mobil. Bukankah berbahaya? Kalau sakit bicata padaku, aku akan mengantarmu ke dokter," jelas Wonwoo. Pria itu baru saja mengeluh dengan kemampuan rap-nya. Hampir tak ada jeda untuk menyela.

"Ah..." Hoshi di serang oleh ingatannya. Pria itu buru-buru bangkit dan mencoba mencari keberadaan ponselnya.

"Cari apa, huh?"

"Ponsel, bodoh!" Seru Hoshi.

Kemudian Wonwoo dengan kesalnya mengulurkan ponsel milik Hoshi dengan tangan kanan. Wonwoo pikir sedikit menyesal mendatangi Hoshi di rumah sakit. Sakit atau tidak nyatanya masih tetap menyebalkan.

Hoshi membuka ponselnya segera setelah ponsel itu berada di tangan. Awalnya pria itu hendak menghubungi seseorang. Tapi ternyata orang tersebut sudah lebih dulu mengiriminya pesan.

Arra
Maaf merepotkanmu sampai kau lelah dan pingsan. Dokter bilang kau kelelahan dan perlu istirahat. Aku sudah menghubungi temanmu, tapi tidak bisa menunggu sampai temanmu datang. Aku harus segera pergi. Maaf dan semoga kau cepat sembuh. Terima kasih untuk hari ini.
14.21✔

Hoshi melenguh sambil mengusak rambutnya kasar. Wonwoo hanya menatapanya sambil mengeleng tak paham dan meninggalkan pria itu. Hoshi sendiri merasa kesal, terlebih pada dirinya yang lemah. Bagaimana bisa ia pingsan di hadapan Arra?

Lalu, bagaimana dengan gadis itu? Bagaimana tentang penyakitnya? Dengan apa gadis itu kembali pulang? Hoshi merutuki dirinya dengan penyesalan tak bertubi. Ia bahkan tak sadar jika tangannya tersambung dengan selang infus.

"Kau bisa pulang sekarang. Jadi ayo balik," Wonwoo kembali datang dengan sebuah kantong berisi obat. Ternyata pria itu telah menebus biaya administrasi.

"Sial," Hoshi masih terus menyesal.

"Kenapa sih? Kau hanya kelelahan dan tak harus menginap di sini. Istirahat di asrama saja," jelas Wonwoo.

Hoshi menahan pergelangan tangan Wonwoo kala pria itu hendak berbalik. Kini tatapan penasaran dari Hoshi tak bisa di sembunyikan.

"Apa?"

"Siapa yang memberitahumu bahwa aku disini?" tanya Hoshi penasaran.

Hoshi tidak bisa memikirkan bagaimana jika Wonwoo bertemu Arra. Akankah pria di depannya itu membuat langkah baru? Hoshi tak bisa membayangkannya.

Di satu sisi Wonwoo tampak kebingungan. "Yah, tentu saja ada yang mengabariku lewat ponselmu. Seorang gadisー"

"Kau tak bertemu dengannya kan?"

Wonwoo menyeringai sambil memutus tangan Hoshi yang menahannya. "Kenapa? Itu pacarmu huh?"

"Ah! Jawab saja," tanya Hoshi memburu.

Define ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang